Abstract
Startup merupakan usaha yang dirancang untuk menemukan model bisnis yang tepat agar dapat bertahan. Startup mempunyai kemungkinan untuk berhasil atau gagal. Hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan dalam transformasi digital dan pengembangan usaha di bidang teknologi. Di Indonesia masih terkendala dengan jumlah dan kualitas talenta digital yang masih kurang dan enterpreneurship yang masih rendah (3,1%). Pontianak merupakan kota dengan jumlah startup digital paling sedikit dibandingkan kota lain di Indonesia (0,74%). Peran setiap pihak dalam ekosistem digital sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan startup digital. Ekosistem digital di Pontianak adalah pemerintah, akselerator, perguruan tinggi, inkubator, mahasiswa/ talenta, komunitas dan startup digital. Penelitian ini berfokus untuk membantu ekosistem digital mengatasi kesulitan dalam melakukan kolaborasi pengembangan startup digital di Pontianak. Metode penelitian yang dilakukan adalah survei langsung dan wawancara dengan 6 startup digital lokal dan stakeholder startup di Pontianak. Analisis stakeholder dilakukan untuk menentukan responden. Hasil indept interview dianalisis menggunakan metode design thinking dan focus group discussion (FGD). Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor utama yang membantu mengatasi kesulitan dalam kolaborasi untuk pengembangan startup digital di Pontianak adalah 1) aktivasi ekosistem digital lokal; dan 2) pengembangan digital-sociopreneurship dan competency improvement. Strategi pengembangan startup yang direkomendasikan bertujuan untuk merealisasikan dua hal tersebut.