Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pemilihan proyek R&D berdasarkan pendekatan holistik yang selaras dengan strategi, tujuan utilitas, dan kondisi pasar di sektor transmisi listrik. Pada saat yang sama, ini mengidentifikasi, mengkategorikan, dan mengukur faktor-faktor yang terkait dengan proyek R&D di sektor ketenagalistrikan. Konsep analisis menjadi model multikriteria HDM yang mempertimbangkan semua aspek yang terkait dengan proyek R&D. Latar belakang masalah: Pemilihan proyek R&D sangat penting bagi banyak organisasi, dan ini merupakan keputusan yang kompleks karena dipengaruhi oleh banyak faktor yang bervariasi antar organisasi karena tujuan dan kondisi yang berbeda. Ada anggaran terbatas untuk investasi, dan metode pemilihan proyek R&D saat ini difokuskan pada analisis keuangan atau perhitungan probabilistik matematis yang rumit. Kebaruan: model penelitian ini adalah untuk membuat metode untuk membantu meningkatkan pemilihan ex-ante proyek R&D di organisasi yang diatur terutama sektor utilitas transmisi listrik, yang memainkan salah satu peran terpenting dalam keseluruhan sistem tenaga listrik. Metode Penelitian: HDM (Hierarchical Decision Model) dipilih sebagai metode untuk mengevaluasi proyek R&D dalam penelitian ini. Kategori dan faktor yang terkait dengan proyek R&D dalam organisasi yang diatur dibagi menjadi empat tingkatan: 1) Misi, 2) Kriteria, 3) Subkriteria, dan 4) Alternatif. Model dan penerapannya berpotensi berlaku untuk organisasi nirlaba dan teregulasi di seluruh dunia. Hasil Temuan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bobot alternatif harus berbeda secara signifikan untuk memberikan efek yang cukup besar pada setting alternatif dengan mengubah bobot kriteria. Selain Technical Success, time to market, dan strategic fit sebagai subkriteria dengan bobot tertinggi, regulasi untuk mempertahankan tingkat reliabilitas yang tinggi menjadi penting. Kesimpulan: Penyesuaian model dengan karakteristik yang berbeda merupakan area penelitian yang potensial untuk dilakukan. Model yang digunakan memberikan analisis kuantitatif untuk alternatif berdasarkan utilitas tertentu, sehingga mengadaptasi model ke skenario dan kondisi lain adalah penting dan akan menjadi langkah penting untuk menggeneralisasi model.