Abstract
Kehidupan masyarakat Sambas sejak dulu dikenal dengan kerajinan tangan, kerajinan tangan bahan dasar bambu dan rotan yang memiliki keanekaragaman yang unik. Seni anyaman bambu dan rotan menjadi sumber kehidupan dan bagian budaya melayu yang harus dilestarikan. Sehingga diperlukan adanya media sebagai tindakan pelestarian salah satunya pembuatan film dokumenter. Penelitian ini bertujuan membuat film dokumenter sebagai media pelestarian budaya. Pembuatan film dokumenter ini menggunakan metode cyclic strategy serta menerapkan teknik sinematografi dalam pengambilan video. Berdasarkan hasil pengujian dari 2 penguji ahli media sebesar 90%, 2 penguji ahli materi sebesar 88% dan 30 masyarakat umum sebesar 91,73% dengan interval sangat setuju, disimpulkan bahwa film dokumenter ini layak di publikasikan dengan durasi 19 menit 22 detik dengan format H.264 1080p yaitu MP4.