Kesenian Tradisional Jawa (Gamelan dan Campursari) pada Perantau Argapuri Jabodetabek dilakukan pada kegiatan atau upacara resmi dan menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar ataupun wisatawan untuk melihat secara langsung tradisi, keunikan, keanekaragaman budaya atas hasil buatan manusia. Seni budaya Kesenian Tradisional Jawa (Gamelan dan Campursari) pada Perantau Argapuri Jabodetabek dikelola oleh pegiat atau seseorang yang memiliki pemahaman terhadap simbol-simbol budaya, cerita perkembangan budaya daerah . Mengelola kesenian Kesenian Tradisional Jawa (Gamelan dan Campursari) pada Perantau Argapuri Jabodetabek tidaklah mudah, butuh tenaga ekstra memanfaatkan waktu, mulai dari menerima tawaran bermain (pagelaran) dengan aktivitas tawar menawar harga, memastikan tujuan pagelaran, latihan rutin untuk memupuk kerjasama tim antara gamelan dan campur sari , mengelola keuangan untuk menggaji diri sendiri, dan aset. Mengelola keuangan mulai dari pencatatan pemasukan dan pengeluaran perlu dilakukan sebagai upaya untuk dapat mengetahui uang tunai setiap waktu dan dapat digunakan untuk menghidupi kesenian Tradisional Jawa (Gamelan dan Campursari) pada Perantau Argapuri Jabodetabek yang ada, serta pengakuan akuntansinya dengan penerapan SAK-EMKM sehingga dapat bermanfaat mengatur dan mengelola dengan baik keuangan agar aktivitas kesenian Tradisional Jawa ( Gamelan dan Campur Sari) berkembang dan terus lestari tak lekang oleh waktu.