Abstract
Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan eksistensi, Soren Kierkagaard membagi eksistensi manusia ke dalam tiga tingkat yang masing-masing memiliki ciri khas yaitu Eksistensi yang estetik, (2) Eksistensi yang etik, (3) Eksistensi yang religius. Untuk memperdalam eksistensi kesenian jaranan maka dipinjam konsep teori sosiologi. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi dengan menganalisis tentang eksistensi jaranan Gembong Bawono di Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan dengan menggunakan metode diskriptif merupakan penelitian kualitatif. Penelitian menggunakan metode etnografi dari bukunya James P. Spradley. Etnografi terdiri dari teknik penelitian, teori etnografis, dan berbagai macam mendeskripsikan budaya.
Dengan penelitian ini dapat mengetahui eksistensi Jaranan Gembong Bawono di tengah masyarakat Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan. Kemudian agar dapat transmisikan dalam bentuk tulisan oleh generasi selanjutnya. Bentuk gerak tari pada kesenian ini adalah dinamis dan kuat, dengan tambahan yang menonjol dari iringan yang sangat berpengaruh pada tarian. Kedua komponen tersebut diolah menjadi suatu kesatuan utuh.