Industri genteng sangat mengutamakan tampilan dan ketepatan, sehingga kualitas produk harus menjadi perhatian utama. PT XYZ sebagai salah satu supplier genteng nasional saat ini tengah menghadapi permasalahan tingginya jumlah produk cacat terutama pada bagian roll forming machine. Jenis cacat yang paling dominan antara lain penyok sebesar 30%, dimensi tidak sesuai (dimensi NG) sebesar 26%, kerut sebesar 18%, berkarat sebesar 15%, tergores sebesar 7%, dan pudar warna sebesar 4%. Pengumpulan data dilakukan pada periode Juni sampai dengan Agustus 2024 dan memiliki persentase cacat yang cukup tinggi serta telah melampaui batas target perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis sumber permasalahan dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Melalui FMEA akan diperoleh nilai Risk Priority Number (RPN) yang menjadi acuan utama dalam menentukan skala prioritas perbaikan yang dibutuhkan.