Pasar tradisional memainkan peran penting dalam ekonomi lokal dengan menyediakan tempat transaksi dan lapangan pekerjaan, namun sering terpinggirkan karena stigma negatif terkait kebersihan dan ketidakteraturan. Penelitian ini meneliti kebijakan revitalisasi Pasar Pagi di Samarinda, yang menghadapi berbagai tantangan seperti kapasitas pedagang yang melebihi batas, kurangnya kategorisasi, dan kondisi bangunan yang tidak layak. Revitalisasi diharapkan dapat meningkatkan daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern. Meskipun Pemerintah Kota Samarinda telah memulai proyek ini dengan relokasi pedagang, terdapat hambatan seperti ketidaksetujuan pedagang dan kurangnya komunikasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kebijakan revitalisasi, tantangan yang dihadapi, serta dampaknya, dengan harapan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.