UMKM kuliner, terutama Rumah Makan Padang Ujuang Pulau, sangat bergantung pada ketersediaan bahan baku segar dalam jumlah dan waktu yang tepat, yang dapat meminimalkan biaya untuk operasional dan meningkatkan efisiensi pada produksi. Studi ini bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis seberapa efektif metode EOQ dan JIT dalam mengendalikan stok bahan baku di Rumah Makan Padang Ujuang Pulau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Cara untuk mengumpulkan data penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data dianalisis menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Just In Time (JIT). Data diolah dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode EOQ dapat menekan biaya persediaan menjadi Rp 51.055 dengan frekuensi pemesanan rata-rata 3,1 kali per tahun, sedangkan metode JIT dapat menekan biaya persediaan menjadi Rp 1.160.301 dengan frekuensi pembelian 1,2 kali per tahun. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa EOQ menjadi metode paling efektif untuk mengendalikan persediaan bahan baku pada UMKM ini, meskipun JIT dapat dipertimbangkan untuk kebutuhan efisiensi frekuensi pemesanan. Ini berbeda dengan kebijakan persediaan UMKM saat ini, yang memiliki biaya persediaan tertinggi.