Seperti halnya di Kabupaten Garut, maraknya perdagangan narkoba dan penyebarluasannya yang sangat cepat membuat angka pecandu narkoba meningkat setiap hari. Korban penyalahgunaan narkotika selalu dititikberatkan pada pelaksanaan rehabilitasi, namun sebelum korban dikenakan kewajiban rehabilitasi korban terlebih dahulu akan melalui proses assesment terpadu. Namun dalam prosesnya sering kali mengalami kendala baik dari proses rehabilitasi ataupun proses TAT yang berlangsung. Tujuan penelitian kali ini adalah untuk menilai sejauh mana program rehabiltasi diterapkan di BNN Kabupaten Garut serta bagaimana koordinasi Tim TAT dalam memberikan keputusan terkait rehabilitasi terhadap penyalahgunaan narkotika di BNN Kabupaten garut. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris penelitian dilakukan dengan melihat kenyataan di dalam prakteknya mengenai peningkatan efektivitas proses assesmen terhadap penyalahguna narkotika dalam rangka mendukung rehabilitasi terhadap penyalahguna narkotika.