Informasi parenting sebelumnya didapatkan dari pengalaman dan nasehat orang tua, kini informasi tersebut didapat dengan mudah diberbagai platform, salah satunya media sosial Instagram. Menjadi kegiatan yang dekat dengan realitas, membuat parenting mengalami permasalahan disetiap pengaplikasiannya. Good Enough Parents sebagai platform belajar online tentang parenting bagi para orang tua harus menunjukkan pesan edukasi yang dapat memberi jalan keluar bagi permasalahan yang sedang dihadapi orang tua dalam kegiatan parenting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isi pesan edukasi positive discipline parenting pada media sosial instagram @goodenoughparents.id. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif dengan teori media baru dan konsep dasar positive discipline dari Joan E. Durrant. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk pesan edukasi dalam konten akun @goodenoughparents.id adalah informatif dengan ditemukannya empat kategori unggahan yang berkaitan dengan konsep positive discipline dari Joan E. Durrant, yaitu kategori tumbuh kembang dengan konsep understanding how children think and feel. Kategori komunikasi dan kerjasama dengan konsep providing warmth and structure. Kategori stimulasi belajar dengan konsep identifying long-term goals. Kategori kesehatan mental dengan konsep problem solving.
 
 

Komunitas virtual adalah komunitas yang terbentuk karena terjadinya komunikasi secara rutin di dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata. Fenomena komunitas virtual dapat terlihat melalui berbagai sosial media, begitu pula dengan komunitas hobi yang salah satunya adalah hobi bermain games. Fenomena games terutama di Indonesia dapat menjadi suatu komunitas tersendiri, salah satunya adalah Genshin Impact Indonesia Official yang menjadi wadah bagi pemain games Genshin Impact melalui media sosial Facebook. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah computer-mediated communication serta social information processing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi virtual serta proses interaksi yang terjadi dalam komunitas ‘Genshin Impact Indonesia Official’. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode netnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipan, observasi, serta in-depth interview. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi virtual yang digunakan di dalam komunitas ini cenderung menggunakan pola komunikasi sirkular. Dalam pola komunikasi sirkular, pesan dari komunikator mendapatkan umpan balik dari komunikan. Proses interaksi ditunjukkan dalam interaksi di dalamnya yang meliputi kerjasama, persaingan, konflik, dan akomodasi.
 
 

Facebook provides users comfort in communicating even though they cannot see expressions or any other nonverbal signs, which have been an essential factor in supporting face-to-face communication. Therefore, this research is necessary because the absence of nonverbal communication, especially facial expression, touching, and gesture, renders the communication process between individuals ineffective and uncomfortable, as it was when people first used email to communicate via the internet. Through the study of Computer-Mediated Communication (CMC) perspectives, nonverbal communication, Social Presence Theory and Lack of Social Context Cues theory, this paper will discuss forms of nonverbal communication in the digital era. This study is based on research conducted by researchers using the netnography method and carried out through literature studies. The research was conducted on the Muslim community Bening Society on Facebook because the communication between them is very intense, as required in netnography. The loss of nonverbal communication in interpersonal communication does not, in fact, reduce netizens comfort in communicating and interacting. The emergence of digital emoticons and nonverbals is a substitute for nonverbal communication because digital emoticon and nonverbal functions in mediated interpersonal communication are the same as nonverbal communication.