- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0
Abstrak:
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang hal-hal apa saja yang menjadi pertimbangan. UPT Perpustakaan UNISSULA dalam memilih sistem automasi perpustakaan dan bagaimana bentuk kegiatan migrasi sistem automasi perpustakaan dari LONTAR (Library Automation and Digital Archives) ke SLiMS (Senayan Library Management System). Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian bentuk kegiatan migrasi sistem automasi ini terbagi ke dalam dua jenis kegiatan yaitu migrasi kebijakan pada pengolahan metadata koleksi secara fisik dan migrasi database koleksi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yang menjadi pertimbangan dalam melakukan migrasi sistem automasi adalah karena sistem sebelumnya tidak bersumber terbuka sehingga tidak dapat dimodifikasi secara bebas sesuai kebutuhan perpustakaan dan apabila sistem LONTAR mengalami gangguan harus memanggil teknisi dari Universitas Indonesia sebagai pemilik hak cipta dari LONTAR dengan biaya yang tidak sedikit.</p><p><span class="hps"><em><span lang="IN">This study aims to explain the consideration by UNISSULA Central Library choosing library automation systems and how the form of migration of library automation systems from LONTAR (Library Automation and Digital Archives) to SLiMS (Senayan Library Management System). The method used is qualitative research. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Data processing techniques using descriptive methods. The results of this research into the form of automation system migration activities are divided into two types of activities, namely migration policy on physical collection metadata processing and collection database migration. From the results of the research it can be concluded that the consideration in migrating automation systems is because the previous system was not open source so that it cannot be modified freely based on the library needs and if the LONTAR system suffers from interference, it must call a technician from the University of Indonesia as the copyright owner of LONTAR for a significant cost.</span></em></span></p>