The ability to write clear and descriptive texts is an essential skill in a variety of academic and professional contexts. From designing compelling narrative essays in literature class to crafting clear and concise reports in the workplace, effective descriptive writing allows individuals to communicate their ideas and engage audiences with vivid imagination and sensory detail. However, the development of these skills often requires intensive practice and constructive feedback. Traditional writing instruction often relies on human feedback from teachers and lecturers. Therefore, this study aims to compare the feedback ability generated by generative artificial intelligence on the ability to write in descriptive texts. This study uses a quantitative research approach with quasi-experimental design. This study involved 58 students of Civil Engineering Vocational Education Program. The non-equivalent control group design was used to compare the results of the experimental class and the control class. Based on the results of data analysis using the Wilcoxon test, there were 29 positive ranks, this means that there were 29 students who experienced an increase in scores at the time of the posttest with an increase of 18.38% from the pre-test score. The average Gain Score = 0.4933 with a maximum value of 0.7272 and a minimum score = 0.28. It can be concluded that the use of generative artificial intelligence in providing feedback on students' descriptive texts is a medium or quite effective.

Modul ajar multimedia merupakan bentuk inovasi media pembelajaran yang tepat untuk diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan observasi awal, hampir seluruh siswa kelas 10 TKP SMK 7 Negeri Semarang menginginkan dibuatkannya modul ajar multimedia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modul ajar multimedia elemen dasar konstruksi bangunan terhadap hasil belajar siswa Program Keahlian Teknik Konstruksi dan Perumahan SMK Negeri 7 Semarang tahun 2023/2024. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas 10 berjumlah 71 siswa dengan metode penelitian kuantitatif quasi eksperimental non equivalen control group, metode pengumpulan data menggunakan observasi pre-test dan post-test serta kuesioner dengan skala likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar kelas eksperimen mengalami peningkatan nilai secara signifikan dengan N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,2986468 dibandingkan dengan pada kelas kontrol N-Gain sebesar 0,106547224. Kemudian untuk hasil belajar pada kelas eksperimen menunjukan hasil yang baik, didukung dengan data 29 siswa mengalami hasil belajar meningkat dan 7 siswa mengalami hasil belajar yang sama, sedangkan kelas kontrol sebanyak 18 siswa mengalami peningkatan hasil belajar, 8 siswa mengalami penurunan dan 9 siswa mengalami hasil belajar yang sama, dan untuk modul ajar multimedia mendapat respon baik dari siswa dengan nilai 3,4111 untuk aspek kepraktisan modul dan 3,3111 untuk aspek keefektifan modul yang dapat disimpulkan bahwa terdapat hasil yang lebih baik dari kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol.