The automatic light sensor switch commonly used in the Electrical Power Installation Engineering Department at SMK Negeri 1 Tonjong is a factory-manufactured sensor switch with a complex circuit design, which has led to a decline in student learning motivation. This issue becomes the main reason for conducting research on the development of an instructional model for electrical lighting installations using a TRIAC-based light sensor switch, specifically applied in smart building lighting systems. This study employed a Research and Development (R&D) approach using the ADDIE development model. The findings of the study are as follows: (1) The developed product was deemed suitable for use, with a Content Validity Index (CVI) score of 0.88 from media experts and a Percentage of Agreement (PA) of 88%, and a CVI score of 0.91 and PA of 91% from subject material experts; (2) Product testing results indicated a high level of effectiveness, as shown by the Independent Sample t-Test on the N-gain Score, yielding a significance value (Sig. 2-tailed) of 0.000 < 0.05; and (3) The reproducibility coefficient (Kr) and scalability coefficient (Ks) were 92% and 81.5%, respectively, indicating that the instructional model for electrical lighting installation using the TRIAC-based light sensor switch is highly practical .

Listrik merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan sehari-hari. Saat ini, sumber listrik utama berasal dari PLN. Namun, seringkali terjadi pemadaman sehingga mengganggu aktivitas khususnya pada rumah tinggal. Untuk mengatasinya, diperlukan sistem yang dapat mengalihkan sumber listrik secara otomatis ke sumber alternatif lainnya. Automatic Transfer Switch (ATS) adalah solusi untuk menjaga kontinuitas aliran listrik. ATS akan mengalihkan sumber listrik dari PLN ke sumber alternatif aki yang merupakan hasil dari sistem PLTS ketika terjadi pemadaman. Teknologi ATS terus berkembang, salah satu penyempurnaannya adalah penggunaan Zelio sebagai unit kontrol. Untuk meningkatkan efisiensi energi dan keandalan pasokan listrik, tim pengusul mencoba meminimalisir delay yang dibutuhkan dalam pergantian sumber listrik tersebut dengan pengaturan settingan sistem software dan meminimalisir lonjakan tegangan menggunakan Stabilizer. Dengan demikian memungkinkan waktu reaksi yang dibutuhkan dalam transfer energi menjadi lebih cepat.

One of the most important things that support an effective learning process is the ability of educators to create learning media. The ability to make trainers or teaching aids that support theoretical and practical learning is very important, especially for Vocational High Schools (SMK) teachers in electrical engineering. The purpose of this community service project is to prepare electrical engineering teachers to make Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) trainers suitable for use in the Solar Power Plant (PLTS) curriculum. Fifty teachers from Nurul Baqi Vocational High Schools in Semarang participated in the training for 40 lesson hours delivered with a Project Based Learning (PjBL) approach. The training results showed an increased understanding and application of the SCADA system by the participants, especially in terms of measuring current, voltage, solar radiation, temperature, as well as.

Bandar udara menjadi elemen infrastruktur yang memiliki peran signifikan dalam perjalanan udara. Manajemen bandara yang kurang baik dapat menyebabkan berbagai permasalahan, salah satunya adalah fluktuasi penumpang pada tiap tahun yang menimbulkan kerugian jika tidak sesuai dengan perencanaan dan operasional bandara. Dengan permasalahan yang ada, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan prediksi jumlah penumpang pada Bandara Soekarno-Hatta untuk mengetahui perencanaan dan manajemen bandara yang lebih baik pada beberapa periode waktu kedepan. Metode Holt-Winters dan Deseasonalized digunakan untuk melakukan prediksi jumlah penumpang. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan menggunakan data jumlah penumpang Bandara Soekarno-Hatta tahun 2015-2022 yang berasal dari BPS, didapatkan hasil prediksi menggunakan Metode Holt-Winters lebih akurat dengan nilai RMSE sebesar 224.215,83 yang lebih kecil dibandingkan Metode Deseasonalized dengan nilai RMSE sebesar 416.078,74. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode Holt-Winters lebih cocok digunakan untuk memprediksi jumlah penumpang Bandara Soekarno-Hatta dengan kesalahan prediksi yang lebih rendah dan dapat berjalan dengan baik dengan data yang memiliki fluktuasi tinggi.