The rapid advancement of information technology has had a significant impact in various fields, particularly in pattern recognition and image processing. One of the ongoing challenges is accurately recognizing handwritten digits, which plays a crucial role in document digitization, automated form reading, and other intelligent systems. This study aims to implement and evaluate the K-Nearest Neighbors (KNN) algorithm, a simple yet effective classification technique, in recognizing handwritten digit images. The data used comes from the public dataset load_digits from Scikit-learn, which contains 1,797 grayscale images of handwritten digits sized 8x8 pixels. Each image is represented as a 64-dimensional feature vector. The dataset is split into training and testing data with an 80:20 ratio, and the model is trained using KNN with k=3. The experimental results show a classification accuracy of 96.94%, with minimal prediction errors that typically occur in digits with similar visual shapes, such as 5 and 9. This study demonstrates that KNN, despite its simplicity, can provide high accuracy in handwritten digit recognition when supported by proper preprocessing and parameter selection. The implications of this research highlight the potential for developing intelligent applications in education, data entry automation, and identity verification.

The use of social media such as TikTok in mathematics education and row and sequence materials is still rarely explored, although it has the potential to change the paradigm of presenting supplementary materials. This is because generally additional material is presented through platforms that are specifically for learning such as Geogebra, learning modules, or Kahoot. This study aims to determine the effectiveness of TikTok-assisted learning supplements on the ability to understand concepts and students' interest in learning the material of arithmetic rows and series from the results of test work and questionnaires through pre-test and post-test that have been carried out. The population in this study were all students of class XI SMA Negeri 1 Manonjaya and the sample in this study were students of class XI IPA 5 SMA Negeri 1 Manonjaya. This study uses a quantitative approach with quasi-experimental research methods. The results of this study, namely: 1) the use of TikTok-assisted learning supplements is effective to improve students' concept understanding ability on the material of arithmetic rows and series; and 2) the use of TikTok-assisted learning supplements is not effective to increase students' interest in learning on the material of arithmetic rows and series. The use of TikTok-assisted learning supplements is said to be effective if there is a significant difference and an increase in the average value of N-Gain (normalized gain) of concept understanding ability and students' interest in learning in the experimental class is significantly better than the control class. For this reason, other research is needed regarding the effectiveness of a social media in the context of learning on the ability to understand concepts and students' interest in learning by using other social media and/or other cognitive aspects or affective aspects.
Penggunaan media sosial seperti TikTok dalam pendidikan matematika dan materi barisan dan deret masih jarang dieksplorasi, meskipun memiliki potensi untuk mengubah paradigma penyajian materi tambahan. Hal ini karena umumnya materi tambahan disajikan melalui platform yang khusus untuk pembelajaran seperti Geogebra, modul pembelajaran, atau Kahoot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas suplemen pembelajaran berbantuan TikTok terhadap kemampuan pemahaman konsep dan minat belajar peserta didik pada materi barisan dan deret aritmetika dari hasil pengerjaan tes dan kuesioner melalui pre-test dan post-test yang telah dilaksanakan. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Manonjaya dan sampel dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI IPA 5 SMA Negeri 1 Manonjaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian kuasi eksperimen. Hasil dari penelitian ini, yaitu: 1) penggunaan suplemen pembelajaran berbantuan TikTok efektif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik pada materi barisan dan deret aritmetika; dan 2) penggunaan suplemen pembelajaran berbantuan TikTok tidak efektif untuk meningkatkan minat belajar peserta didik pada materi barisan dan deret aritmetika. Penggunaan suplemen pembelajaran berbantuan TikTok dikatakan efektif apabila terdapat perbedaan yang signifikan dan peningkatan nilai rata-rata N-Gain (gain ternormalisasi) kemampuan pemahaman konsep maupun minat belajar peserta didik pada kelas eksperimen lebih baik secara signifikan dibandingkan kelas kontrol. Untuk itu, diperlukan penelitian lain mengenai efektivitas suatu media sosial dalam konteks pembelajaran terhadap kemampuan pemahaman konsep dan minat belajar peserta didik dengan menggunakan media sosial lain dan/atau aspek kognitif atau aspek afektif lain.
 

Science Education (IPA) has a very important role in the development of science, technology, and in forming critical and analytical thinking patterns of students. Through science learning, students not only gain knowledge about scientific concepts, but are also trained to think critically, systematically, and creatively in dealing with various problems. One aspect that influences the success of science learning is cognitive psychology, which focuses on how individuals process, store, and remember information. Cognitive psychology plays an important role in designing effective learning strategies, which are tailored to the way students understand and manage information. In addition, the learning paradigm used in science education also greatly influences the success of learning. The two main paradigms that are widely considered in science learning are absolutism and constructivism. The absolutism paradigm argues that knowledge is absolute and must be accepted without change, while the constructivism paradigm assumes that knowledge is built through experience and active interaction with the environment. This article aims to explore how the tradition of cognitive psychology influences science learning and examines the differences in the impact of the two paradigms in the context of science education in Indonesia. This discussion is expected to provide a deeper understanding of the importance of applying cognitive psychology and selecting the right learning paradigm in improving the quality of science education.

Etika bisnisislam merupakan tentang baik, buruk, benar ataupun salah, serta aturan dalam dunia bisnis yang mengacu pada al-Alur’an dan hadist, dengan kata lain menjalankan bisnis sesuai perintah Allah. Islam telah mengatur bagiamana bertransaksi dengan cara yang benar. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan etika bisnisislamoleh pedagang di Pasar Cendrawasih Metro, bagaimana pedagang menerapkan etika bisnis islam di Pasar Cendrawasih Metro, dan untuk mengetahui etika bisnis islam dikalangan pedagang di Pasar Cendrawasih Metro. Metode pengumpulan data dilakukan dengan field risset.Informan terdiri dari 3 narasumber.Data diperoleh dari wawancara dengan pedagang pasar. Hasil survey menunjukan bahwa para pedagang di Pasar Cendrawasih Metro sepenuhnya memahami etika bisnis sesuai dengan islam, namun dapat dikatakan bahwa jawaban mereka berikan tentang menjaga kehalalan produk, menjaga kepercayaan konsumen dan setidaknya telah menerapkan etika bisnis sesuai ajaran islam. Dalam penelitian ini menunjukkan penerapan etika bisnis Islami dalam jual beli di pasar Cendrawasih sudah memberlakukan empat prinsip etika kerja Islam: persatuan, keseimbangan, kehendak bebas, dan tanggung jawab.Etika bisnis islam  yang sebenarnya ialah bisnis  yang tidak menyepelekan etika, moral serta akhlak sehingga memberikan manfaat positif bagi konsumen serta menumbuhkan loyalitas terhadap konsumen.
 
 

Sektor pariwisata telah menjadi salah satu pendorong utama perkembangan sosial ekonomi di sejumlah negara besar dan daerah khususnya di Kota Surabaya. Bahkan, menurut Prakiraan dari World Tourism Organization (WTO), pariwisata diharapkan menjadi kegiatan ekonomi global pertama tahun 2020 mencapai 1.6miliarwisatawan. Di dunia internasional sektor ini adalah mengikuti  perubahan terus-menerus karena meningkatnya jumlah faktor yang terlibat dalam aktivitas sebagai mesin ekonomi secara persial.Ekowisata mangrove merupakan model pariwisatatradisionalyang sedang mengalami transformasi yang menimbulkan beberapa kenyataan bahwa pariwisata memiliki ciriyakni tanaman yang dapat dibuat sirup, dodol dll. Semua ini telah membuat wajah pariwisata industri  tumbuh dinamis dan kompleksitas dengan tujuan  untuk menjalani adaptasi struktural yang dapat  dinikmati pasar serta menjamin ketetapan aktivitas wisata