Tantangan yang saat ini dibutuhkan oleh guru SMA adalah menciptakan inovasi pembelajaran berbasis teknologi. Saat ini kecerdasan buatan (AI) telah muncul sebagai solusi potensial untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di tengah pesatnya kemajuan teknologi. Namun, geografi Indonesia yang luas membuat fasilitas teknologi pendidikan belum merata. Oleh karena itu, guru di SMA Muhammadiyah 2 Semarang perlu meningkatkan kompetensi literasi digitalnya, terutama untuk teknologi terkini. Program ini telah berhasil membuka wawasan guru terhadap teknologi baru dan memberikan keterampilan praktis dalam mengintegrasikan teknologi Kecerdasan Buatan Generatif ke dalam proses pembelajaran. Para guru diberikan pembekalan penggunaan teknologi ChatGPT dan Gemini untuk mempersiapkan bahan ajar. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa guru mampu memahami dan mulai menerapkan teknologi AI dalam pembuatan materi ajar, serta merasa termotivasi untuk terus menggunakannya secara berkelanjutan dalam pembelajaran.

Purpose: Visual novels, narrative-driven games focused on character interaction, commonly employ point-based evaluation systems that struggle to represent the inherent complexity and uncertainty of player choices. This research introduces a novel approach: integrating fuzzy logic into visual novel evaluation systems using Unity 3D. Fuzzy logic addresses the limitations of point-based systems by accounting for the "fuzzy" nature of player choice and its varied impact on story progression and character relationships.
Methods/Study design/approach: A visual novel game was developed in Unity 3D, incorporating a fuzzy logic evaluation system for scoring player choices and assessing route progress. Fuzzy sets and membership functions were defined for key aspects like emotional response, character alignment, and plot development. These aspects were dynamically evaluated based on player dialogue selection, and individual scores were aggregated to generate a final route evaluation.
Result/Findings: Testing demonstrated seamless integration of the fuzzy logic system within the game engine. Evaluation of conversation choices and route progression yielded accurate and nuanced scores, reflecting the varying weight of each decision based on narrative context and character interaction. Fuzzy logic facilitated the interpretation of "fuzzy" player choices, translating them into meaningful information for story progression and character relationships.
Novelty/Originality/Value: This research presents a novel and promising approach to visual novel evaluation by leveraging the strengths of fuzzy logic. It overcomes the limitations of traditional point-based systems, capturing the complexity and dynamism of player choices within the narrative. The dynamic and responsive evaluation results enhance player engagement and provide a more immersive gaming experience.

Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah yang memiliki potensi wisata yang menjanjikan. Sayangnya potensi wisata tersebut kurang terpublikasi sehingga belum banyak masyarakat yang tahu. Kecamatan Wadaslintang membutuhkan peningkatan literasi digital terutama untuk digitalisasi dan promosi potensi wisata pada perangkat desa. Sebagai solusi untuk menjawab permasalahan tersebut, kami melakukan pelatihan penggunaan New Media khususnya Canva, CapCut, dan Instagram bagi perangkat desa. Ada lima tahapan utama pelatihan ini, yaitu pembekalan dan sosialisasi, paparan konsep new media, demonstrasi dan praktek pembuatan konten, distribusi, dan pendampingan. Kegiatan tersebut dilakukan di kantor Kecamatan Wadaslitang Kabupaten Wonosobo dengan 30 peserta perangkat desa. Perangkat desa dapat membuat konten gambar dengan Canva dan konten video dengan CapCut yang kemudian di bagikan pada sosial media Instagram. Perangkat desa cukup menggunakan smartphone masing-masing dalam melakukan kegiatan ini, sehingga mereka merasa antusias dan lebih leluasa dalam melakukan praktik. Sebagai evaluasi kegiatan ini, dilakukan pengujian pre-test dan post-test. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi dan komunikasi digital perangkat desa Kecamatan Wadaslintang meningkat seiring dengan pelatihan yang sebelumnya telah dipraktekkan. Pendampingan daring dilakukan sebagai tindak lanjut dari pelatihan sehingga perangkat desa bisa saling bertukar informasi dan berkolaborasi seusai pelatihan.