Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh laverage, Umur perusahaan, Kepemilikan Manajerial, Dan Kepemilikan Institusional terhadap perataan laba pada perusahaan industri barang dan konsumsi yang terdaftar di abaursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu penelitian yang digunakan adalah 5 tahun yaitu periode 2016-2020. Populasi penelitian ini meliputi seluruh perusahaan industry barang dan konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah di tetapkan diperoleh 18 perusahaan. Jenis data yang di ambil adalah data sekunder yang di peroleh dari situs Bursa Efek Indonesia. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik data panel. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kepemilikan Manajerial berpengaruh posistif signifikan terhadap perataan laba, leverage, umur perusahaan, dan kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perataan laba, dan leverage, umur perusahaan, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional secara bersama-sama berpengaruh terhadap perataan laba.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme perusahaan dalam menyusun laporan komersial apakah berdasarkan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan, juga mekanisme penyusunan laporan fiskal apakah berdasarkan Peraturan Perpajakan, dan untuk mengetahui penyebab perbedaan laporan keuangan komersial laporan dan laporan keuangan fiskal dengan menggunakan perhitungan dan aturan pencatatan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan perhitungan berdasarkan peraturan perpajakan. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang menggunakan data kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah teknik triangulasi data yaitu pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan dalam menyusun laporan keuangan tidak sesuai dengan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan, karena perusahaan tidak mengakui adanya aset tetap dalam laporan komersialnya, dan diketahui bahwa perusahaan tidak tidak menyusun laporan fiskalnya sesuai dengan Peraturan Perpajakan dan hanya menggunakan laporan laba rugi untuk melaporkan pajaknya. Sehingga perlu dilakukan rekonsiliasi fiskal untuk menyesuaikan pendapatan atau pengeluaran sesuai dengan aturan perpajakan, dan diketahui ada beberapa pos yang harus diperbaiki secara positif.