Ecoprint is a textile printing technique that uses natural materials, such as leaves, flowers, and plant stems, to create patterns on fabric. This method is environmentally friendly, reduces the use of hazardous chemicals, and produces unique motifs that cannot be repeated. The process involves direct contact between organic materials and fabric, similar to batik techniques but without special tools. Ecoprint is increasingly popular in the world of art and fashion as a sustainable alternative. The target of this PKM is children in Marga Bhakti Village, so that they can learn about the dangers of synthetic dyes and natural dyes and foster environmental literacy. The method applied in this PKM activity is to directly train children in Marga Bhakti Village to carry out eco-print activities directly. This activity can improve the knowledge and skills of children in Marga Bhakti Village. By introducing and also practicing eco-printing through eco-print making training attended by children, it will be able to improve creativity, skills and foster environmental literacy.

Berdasarkan dokumen nilai siswa kelas V MI Islamiyah Sukoharjo 3 Barat, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih sangat rendah, dari 14 siswa hanya 35% siswa yang mendapat nilai lebih dari KKM dan ada 65% siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V semester genap MI Islamiyah Sukoharjo 3 Barat kecamatan Sukoharjo kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2022/2023?”. Tujuan perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V semester ganjil MI Islamiyah Sukoharjo 3 Barat tahun pelajaran 2022/2023.
Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilakukan empat tahap kegiatan, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi. Analisis data hasil belajar yaitu berupa skor yang diperoleh siswa dari tes yang diberikan setiap siklusnya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan memperhatikan KKM yang telah ditentukan yaitu KKM ≥ 66. Dengan demikian, jika hasil belajar siswa di kelas peneliti telah mencapai KKM, maka penelitian ini dinyatakan berhasil. Dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I terdapat peningkatan hasil belajar yang semula ketuntasan 35% menjadi 69%. Pada siklus II, hasil belajar IPA materi sistem pernapasan manusia menggunakan model pembelajaran picture and picture menunjukkan peningkatan menjadi 100%. Hal ini berarti bahwa pembelajaran materi tersebut telah tuntas.