(Faryda Veronica Lamma Koly, Paulina Katarina Allung, Metusail Lanbuk)
- Volume: 7,
Issue: 2,
Sitasi : 0
Abstrak:
Madu tanah merupakan istilah yang digunakan oleh masyarakat Alor dalam menyebutkan produk madu yang dihasilkan oleh lebah Apis cerana. Salah satu tempat yang paling banyak menghasilkan madu tanah di Alor yaitu Desa Belemana, Kecamatan Alor Timur. Pada umumnya, madu tanah lebih diminati oleh masyarakat Alor dibandingkan madu pohon (Apis dorsata). Selain karena madu tanah sudah mulai langka, alasan lain madu tanah lebih mahal dibandingkan madu pohon yaitu karena dipercayai memiliki khasiat yang lebih unggul untuk kesehatan dan memiliki rasa yang lebih enak. Meskipun sudah dipasarkan langsung oleh petani madu secara konvensional, namun kualitas madu tanah, khususnya yang berasal dari Desa Belemana, belum pernah dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas madu tanah berdasarkan sejumlah parameter yaitu kadar air menggunakan refraktometer, kadar gula pereduksi menggunakan metode volumetrik, kadar vitamin A, C dan E dengan metode HPLC dan UPLC, serta cemaran mikroba dengan metode terstandar oleh SNI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa madu tanah memiliki nilai kadar gula pereduksi dan cemaran mikroba (angka lempeng total, kapang khamir, coliform dan E. coli) yang telah memenuhi standar, sedangkan kadar air belum sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam penelitian ini, kadar vitamin dalam madu tanah belum dapat diidentifikasi dengan pasti kadarnya terlampau rendah. Penelitian selanjutnya masih perlu dilakukan untuk mengidentifikasi sifat lain dari madu tanah asal Desa Belemana.