One system that is widely used now is the e-learning system, which in the system brings the influence of transformation from conventional education to education with digital forms. This research uses the RD method. The results of black box testing by testing the functionality of the e-learning gamification learning system, the results obtained are as expected and all available features run well. The effectiveness of using a website-based gamification e-learning learning system in mathematics subjects is reviewed by comparing pre-test and post-test data. The learning media is said to be successful if the gain score value obtained is 0.71 or in the high category. To test the effectiveness of the e-learning learning system, researchers used the pre-test and post-test method on 15 students of class VI-C SDN Purwantoro 1 Malang City which resulted in a difference in value or the final result of the test in the form of calculating the gain score value by obtaining a value of 0.71 which is classified as a high category. Based on the research that has been done as a whole, it can be concluded that researchers have successfully implemented a website-based gamification e-learning learning system to improve student learning outcomes.

This research addresses the common problem in mathematics education in Indonesia, which is the students' difficulties, as reflected in Indonesia's declining ranking in the Program for International Student Assessment (PISA). The research aims to create an innovative Augmented Reality (AR) Educational Game based on the Realistic Mathematics Education (RME) approach to improve students' understanding of the spatial geometry mathematics subject at the elementary school level. AR technology allows students to interact with mathematical objects in real-world contexts using Android devices. This game is designed to make mathematics more engaging and relevant to elementary school students. The research was conducted at Purwantoro 1 Public Elementary School in Malang City over four months, following the Game Development Lifecycle (GDLC). The test results showed an n-gain improvement of 0.71, indicating a positive impact of the game's development on students' learning outcomes.

Desa Tumpakoyot merupakan desa yang terletak di bagian paling selatan Kabupaten Blitar tepatnya di Kecamatan Bakung. Desa Tumpakoyot memiliki 11 aparatur pemerintah desa, dimana terdapat 4 aparatur pemerintah desa yang akan memasuki masa purna tugas. Pemerintah desa merasa mengalami kesulitan untuk mencari pengganti yang mumpuni untuk mengantikan aparatur desa yang akan purna tugas. Tim pengabdi mengusulkan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang berfokus pada pengembangan SDM aparatur pemerintah desa. Program yang diusulkan adalah pelatihan Microsoft Office dan OpenSID untuk mendukung proses bisnis Desa Tumpakoyot. Pelatihan Microsoft Office dilakukan untuk meningkatkan kempuan Desa Tumpakoyot untuk melakukan pengolahan administrasi dan juga pengolahan data, khususnya dana desa. Selanjutnya, pelatihan OpenSID merupakan pelatihan terkait dengan administrasi aplikasi web desa yang dimiliki oleh Desa Tumpakoyot. Pengabdi berharap dengan adanya program pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas SDM aparatur pemerintah Desa Tumpakoyot sehingga mencapai misi yang telah digagas oleh pemerintahan desa.

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mengatasi yang dihadapi oleh salah satu Kelompok Wanita Wirausaha Keset Perca di Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Kelompok wanita wirausaha keset perca ini dikenal dengan “Kelompok Wanita Mekar”. Dua masalah utama yang dialami oleh kelompok wirausaha keset perca ini yaitu masalah produksi dan pemasaran. Berdasarkan masalah utama yang dihadapi, tujuan dari kegiatan PKM ini adalah peningkatan produksi keset perca yang dihasilkan oleh Kelompok Mekar serta pemasaran dengan memanfaatkan teknologi online marketing melalui beberapa pelatihan dan pendampingan. Terdapat lima langkah strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, diantaranya adalah 1) Pelatihan dan pendampingan pengembangan inovasi dan kreasi model keset perca, 2) Pelatihan dan pendampingan sistem manajemen sumber daya manusia, 3) Pendampingan untuk melakukan kerjasama dengan mitra sehingga produk dapat dipasarkan dengan luas, 4) penyuluhan dan pendampingan tentang keterampilan manajemen keuangan, dan 5) Pelatihan untuk meningkatkan pemasaran dengan memanfaatkan teknologi melalui online marketing. Dari langkah-langkah strategi yang telah dilaksanakan tersebut, menghasilkan peningkatan, yaitu 1) Peningkatan keterampilan mitra, 2) Peningkatan jenis produk mitra, 3) Peningkatan jumlah aset mitra, 4) Peningkatan kemampuan manajemen mitra, 5) Peningkatan kualitas produk mitra, 6) Peningkatan jumlah omset mitra, 7) Peningkatan jumlah produk mitra, dan 8) Peningkatan pengetahuan mitra. Dari hasil tersebut, nampak bahwa terdapat peningkatan produksi dan juga pemasaran dari keset perca oleh Kelompok Wanita Mekar.