Pendampingan Teknis Cara Pemasangan Bronjong di Dusun Sukuh Kabupaten Karanganyar
(Dhamang Budi Cahyono, Kukuh Wisnuaji Widiatmoko, Faizal Mahmud, Ngudi Hari Crista)
DOI : 10.26623/kolaboratif.v3i2.11760
- Volume: 3,
Issue: 2,
Sitasi : 0 05-Jul-2025
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Landslides are a frequent natural disaster in the Karanganyar area, especially in hilly areas with high rainfall and fragile geological conditions. This community service activity aims to provide technical assistance on gabion installation as a landslide mitigation effort in Dusun Sukuh, Ngargoyoso District, Karanganyar Regency. The method includes lectures, demonstrations, and direct practice, covering preparation stages, material selection, and correct installation techniques. The results showed a significant increase in participants' understanding, from an average pre-test score of 32% to 70% in the post-test. This indicates that the program effectively improved the knowledge and skills of the community regarding gabion installation techniques. The community showed active participation and high enthusiasm, reflecting their awareness of the importance of disaster mitigation efforts. This activity is expected to support the sustainability of community-based disaster risk reduction efforts in the region.
|
0 |
2025 |
Sosialisasi Model Karamba Untuk Budidaya Ikan Di Saluran Drainase Perkotaan (Studi Kasus : RW.05 Pindrikan Lor, Semarang Tengah, Semarang)
(Agus Muldiyanto, Ngudi Hari Crista, Diah Setiati Budiningrum)
DOI : 10.26623/tmt.v4i2.10304
- Volume: 4,
Issue: 2,
Sitasi : 0 06-Aug-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p>Pemanfaatan saluran drainase perkotaan yang melintas di RW.05 Pindrikan Lor, Semarang, selain untuk pengendalian banjir, dapat juga dimanfaatkan untuk budidaya ikan tawar dengan membuat karamba yang tidak menghambat aliran air maupun sampah yang terbawa aliran tersebut, dimana pada musim kemarau masih ada airnya sehingga ikan tetap masih dapat hidup. Model karamba yang diusulkan adalah karamba model perahu baik bentuk perahu dengan konstruksi baja ringan. Karamba model ini mempunyai kelebihan antara lain tidak menghambat aliran air dan bisa diletakkan di tengah saluranyang keberadaan air terus ada. Kekurangan model hanya perlu menambah konstruksi penambat perahu agar tidak hanyut oleh arus aliran air. Model karamba ini dapat digunakan untuk budidaya khususnya jenis ikan tawar seperti lele, mujair, tawes, nila, patin yang relative tahan terhadap air yang terkontaminasi dari limbah rumah tangga seperti sabun, minyak dan lain sebagainya. Karamba ini dapat dimanfaat untuk menambah pendapatan warga setempat, apabila dikelola dengan baik.</p>
|
0 |
2024 |
Evaluasi Struktur Kuda-Kuda Baja Konvensional Menara Usm Universitas Semarang Berdasarkan Perbandingan Sni 1729-2015 Dengan Sni 1729-2020
(Ngudi Hari Crista)
DOI : 10.26623/teknika.v18i1.6468
- Volume: 18,
Issue: 1,
Sitasi : 0 28-Mar-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada struktur atap Menara Universitas semarang berdasarkan SNI 1729-2015 dalam perencanaan sebelumnya dan akan dievaluasi kembali menggunakan SNI 1729-2020 dimaksudkan untuk melihat sejauh mana efektifitasnya dalam penggunaan bahan baja konvensional Profil L dan dimensi profil kuda-kuda yang digunakan dimensi tersebut. Analisis Profil Siku L menggunakan peraturan SNI 1729-2020 terbaru dilakukan dengan metode statis tertentu, untuk menghitung panjang batang tekan dan tarik menggunakan metode analitis dan untuk pendimensian profil kuda-kuda menggunakan peraturan SNI1729-2020 dengan metode LRFD (Load Resistance and Factor Design) . Dari hasil analisa antara dimensi profil existing dan evaluasi terdapat perbedaan hasil tegangan dan deformasi,. Untuk Profil Siku 2L60.60.6 tegangan yang terjadi dengan menggunakan SNI 1729-2015 yang dievaluasi ulang adalah 7,68% dari tegangan leleh minimum, untukdeformasi yang terjadi adalah 8,17% sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur atap Menara USM berdasarkan peraturan terbaru masih aman karena masih dibawah tegangan ijin dan terdapat perbedaan hasil antara peraturan baja SNI 1729-2015 dengan SNI 1729-2020 dengan prosentase yang kecil
|
0 |
2023 |
Analisis Dinding Geser pada Desain Bangunan Gedung Bertingkat yang Tidak Beraturan
(Trias Widorini, Ngudi Hari Crista, Bambang Purnijanto)
DOI : 10.26623/teknika.v16i1.2660
- Volume: 16,
Issue: 1,
Sitasi : 0 16-Mar-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p class="BasicParagraph">Pembangunan gedung bertingkat yang tidak simetris atau tidak beraturan harus dirancang menahan beban lateral seperti beban angin dan gempa. Selain itu, bentuk bangunan yang tidak simetris mengakibatkan distribusi massa yang tidak seragam. Pengaruh penempatan dinding geser dan berapa efektif penggunaan dinding geser pada gedung bertingkat tidak beraturan tehadap gaya lateral gempa.</p><p class="BasicParagraph">Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan simpangan horisontal yang terjadi akibat beban gempa pada gedung yang tidak beraturan dengan variasi letak dinding geser. Penelitian membandingkan tiga model struktur yang letak dinding gesernya berbeda. Model 1 adalah struktur yang didesain tanpa dinding geser, model 2 menggunakan dinding geser di tepi, model 3 Menggunakan dinding geser di lift. Denah bangunan memiliki denah struktur yang tidak simetris. Hal tersebut menyebabkan simpangan horisontal yang terjadi memiliki nilai yang berbeda untuk setiap arah gempa yang terjadi, yaitu gempa arah X dan gempa arah Y.</p><p class="BasicParagraph">Berdasarkan hasil analisa pemodelan dengan variasi tata letak dinding geser atau shear wall, dapat ditarik kesimpulan bahwa dinding geser memberikan kontribusi besar terhadap struktur bangunan bertingkat dalam menahan gaya lateral seperti beban gempa dan letak dinding geser pada bangunan bertingkat berpengaruh dalam hal nilai simpangan horisontal.<strong></strong></p>
|
0 |
2021 |
PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH LIMBAH BESI LUBANG BAUT
(Ngudi Hari Crista, Trias Widorini, Muhammad Latif)
DOI : 10.26623/teknika.v16i1.2684
- Volume: 16,
Issue: 1,
Sitasi : 0 02-Mar-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Kurangnya pemanfaatan limbah hasil lubang baut pada baja jarang dimanfaatkan, sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Dalam penelitian ini serbuk limbah tersebut digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan beton sebagai usaha pemecahan masalah limbah tersebut, dengan cara meneliti seberapa jauh pemanfaatan limbah berupa serbuk baja dapat digunakan sebagai bahan tambah dalam campuran beton dengan presentase 0%, 0,00125%, 0,00625% ditinjau dari kuat tekannya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan benda uji berupa silinder 15cmx30cm yang ditekan pada umur 14 hari dan umur 28 hari. Setiap variasi penambahan berjumlah 3 benda uji dengan perbandingan berat antara semen : agregat halus : agregat kasar adalah 1: 3 : 5, sehingga keseluruhan benda uji berjumlah 18 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan karakteristik beton pada variasi penambahan 0%, serbuk baja ?k = 219,302 kg/cm<sup>2</sup>, 0.00125% serbuk besi dan baja ?k = 183,234 kg/cm<sup>2</sup>, 0.00625% serbuk besi dan baja ?k = 200,35 kg/cm<sup>2</sup> .Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin besar penambahan, maka kuat tekan beton yang dicapai semakin menurun. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, antara lain adanya ketidak rataan permukaan yang ditekan, serta proses pencampuran baha-bahan penyusun beton yang tidak sempurna.
|
0 |
2021 |
PERBANDINGAN TULANGAN LENTUR PADA GEDUNG FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEMARANG DENGAN MEMBANDINGKAN PERATURAN SNI GEMPA 2012 DENGAN SNI GEMPA 2019
(Ngudi Hari Crista, Trias Nani Widorini, Lila Nani Anggraini)
DOI : 10.26623/jprt.v16i2.2992
- Volume: 4,
Issue: 2,
Sitasi : 0 01-Dec-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Given the last few years there have been many large earthquakes that have occurred in Indonesia. For example, the Aceh earthquake in 2004, the Yogyakarta earthquake in 2006, the Padang and Bengkulu earthquake in 2007. The earthquake caused a lot of damage to building structures. After conducting an in-depth study on this matter, that the large earthquake that occurred turned out to be due to the acceleration of the bedrock which was greater than the acceleration of the bedrock that had been determined in the SNI 03-1726-2012 earthquake map. Based on these findings, the earthquake map SNI 03-1726-2012 was deemed no longer suitable to be applied as a guideline for earthquake resistant structure planning. Because a new earthquake regulation appeared and was enforced, this resulted in the need for revision or review of existing buildings to be reviewed using the latest regulations. With the existence of the latest regulations (RSNI 03-1726-2019), all buildings planned with the old regulations (SNI 03-1726-2012) need an evaluation of the calculation of the earthquake effect of the old buildings against the latest regulations. Therefore, after conducting research by comparing the structural behavior between the two regulations in the USM psychology faculty lecture building in the T building by comparing SNI 03-1726-2012 with SNI 03-1726-2019, the comparison results obtained in the column of longitudinal reinforcement requirements experienced an increase of 50% and the need for shear reinforcement has increased by 12.04%, while for the comparison of beams the need for longitudinal reinforcement has increased in field reinforcement by 25%, and the shear reinforcement has increased by 25%
|
0 |
2020 |
Analisa Honeycomb untuk Mendapatkan Balok Paling Ekonomis Berdasarkan Tegangan dan Deformasi dengan SAP 2000 Versi 14
(Ngudi Hari Crista, Bambang Purnijanto, Mukti Wiwoho)
DOI : 10.26623/teknika.v10i1.751
- Volume: 10,
Issue: 1,
Sitasi : 0 23-Mar-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Honeycomb adalah balok baja dengan bagian badan terbuka yang ketinggiannya berlipat karena penyusunan vertikal dari setengah potongan badan tersebut. Optimasi struktur dengan variabel desain geometri lubang ini disebut optimasi bentuk, oleh karena itu perhitungan ulang diperlukan untuk setiap kali perubahan bentuk, sehingga diperlukan waktu komputasi yang panjang. Penelitian bertujuan mendapatkan balok terekonomis dengan bentuk, heksagonal dan jarak antara lubang berbeda dengan ketinggian pelubangan sama, sehingga didapat konfigurasi atau tata letak lubang yang optimal. Metode yang digunakan adalah simulasi komputerisasi dengan SAP 2000 versi 14 terhadap 5 sampel untuk mendapatkan ukuran jarak lubang yang optimum pada balok baja profil I dengan bukaan heksagonal dan kondisi pembebanan yaitu beban merata sepanjang bentang serta beban titik di tengah bentang. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rasio tegangan terkecil terjadi pada sampel II, yaitu Honeycomb dengan jarak pelubangan 15 cm dengan nilai tegangan 1723,49 kg/cm2, sedangkan rasio tegangan terbesar pada sampel IV Honeycomb dengan jarak pelubangan 25 cm dengan nilai tegangan 1968,21 kg/cm2. Lendutan terkecil terjadi pada sampel II dengan jarak pelubangan 15 cm dengan nilai 0,2083 mm, sedangkan untuk deformasi terbesar terjadi pada sampel IV dengan jarak pelubangan 25 cm dengan nilai deformasi 0,2811 mm, sehingga jarak, bentuk, dan pelubangannya yang paling baik adalah pelubangan dengan jarak 15 cm untuk konfigurasi atau tata letak lubang yang optimal. Kajian lebih lanjut optimasi bentuk lubang cellular, baik bentuk circular maupun ellips dan tata letak lubang, dengan memperhatikan instabilitas balok baja profil I dengan bukaan bentuk cellular pada badan, akibat lentur dan tekuk pada daerah web-post.
|
0 |
2015 |