Pengaruh Green HRM Practices dan Self-Efficacy terhadap Environmental Performance melalui Green Innovation pada Karyawan Milenial Perbankan di Jakarta Barat
(Marlina Melani Putri, Netania Emilisa, Johan Frederick Sanger, Adil Qusai, Saiben Pacaambang)
DOI : 10.55606/optimal.v4i4.6596
- Volume: 4,
Issue: 4,
Sitasi : 0 21-Jun-2025
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.11-Aug-2025
Abstrak:
This study aims to examine the influence of Green Human Resource Management (GHRM) Practices and Self-Efficacy on the Environmental Performance of millennial employees in the banking sectorJakarta Barat, with Green Innovation as a mediating variable. As the dominant workforce today, millennials play a crucial role in supporting organizational sustainability. This research uses a quantitative approach through a survey of millennial employees in several banking institutions. The findings show that Green HRM Practices and Self-Efficacy have a positive and significant effect on Environmental Performance. Furthermore, Green Innovation is proven to mediate the relationship between these variables and environmental performance. These results suggest that environmentally focused HR policies and strong employee self-belief can drive green innovation, which in turn enhances environmental performance. The practical implication of this research encourages banking institutions to strengthen GHRM practices and foster a work culture that supports green innovation among millennial employees.
|
0 |
2025 |
Employee Engagement Sebagai Mediator Positive Emotions dan Exhaustion Terhadap Intention To Stay
(Syifa Khairana, Shafira Fayza Priatna, Netania Emilisa)
DOI : 10.26623/slsi.v22i4.9581
- Volume: 22,
Issue: 4,
Sitasi : 0 29-Oct-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Positive Emotions dan Exhaustion terhadap Intention To Stay, dengan Employee Engagement sebagai mediator, di Hotel Santika Premiere Provinsi Banten. Subjek penelitian terdiri dari personil yang dipekerjakan di hotel-hotel yang terletak di provinsi Banten, yaitu Hotel Santika Premiere Bintaro dan Hotel Santika Premiere ICE BSD City. Data penelitian yang dikumpulkan sebagai sampel sebanyak 160 responden dengan menggunakan metode purposive sampling, dengan penyebaran melalui kuesioner. Selanjutnya data penelitian diolah dengan menggunakan metode analisis regresi dan uji mediasi. Penelitian ini menggunakan Structure Equation Model (SEM) dengan bantuan software AMOS untuk menunjukkan kesesuaian dan kepraktisannya untuk penelitian di masa depan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Positive Emotions berpengaruh positif signifikan terhadap Employee Engagement dan Intention To Stay. Sementara itu, Exhaustion berpengaruh negatif terhadap Employee Engagement, tetapi tidak berpengaruh secara langsung terhadap Intention To Stay. Employee Engagement ditemukan sebagai mediator yang signifikan antara Positive Emotions dan Intention To Stay, serta antara Exhaustion dan Intention To Stay. Implikasi manajerial dari penelitian ini mencakup perlunya menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kebahagiaan karyawan untuk meningkatkan Employee Engagement dan retensi karyawan. Langkah-langkah seperti mendistribusikan tugas dengan adil, menyediakan program kesehatan, dan meningkatkan komunikasi organisasi juga dianjurkan untuk memperkuat Employee Engagement dan Intention To Stay
|
0 |
2024 |
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Organizational Citizenship Behaviour Pada Karyawan Mandiri University Group
(Shafira Fayza Priatna, Netania Emilisa, Syifa Khairana)
DOI : 10.26623/slsi.v22i4.9592
- Volume: 22,
Issue: 4,
Sitasi : 0 23-Oct-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
The increasingly intense competition in the era of globalization demands companies continuously adjust their strategies to adapt to changing conditions. Human resources are key to the successful implementation of company activities, requiring a focus on improving their quality. One important factor influencing employee performance is organizational citizenship behaviors (OCB), which are affected by job satisfaction, effective leadership, and workplace spirituality. This study examines the influence of job satisfaction on effective leadership, workplace spirituality, and organizational citizenship behaviors in the Mandiri University Group in the DKI Jakarta Province, as well as the mediating roles of effective leadership and workplace spirituality. This research employs a quantitative approach with data collected through questionnaires from 220 respondents. Data analysis was conducted using Structural Equation Modeling (SEM) and hypothesis testing. The results show that job satisfaction has a significant positive effect on effective leadership and workplace spirituality but not on organizational citizenship behaviors. Workplace spirituality has a significant positive effect on organizational citizenship behaviors, while effective leadership does not. Job satisfaction influences organizational citizenship behaviors through workplace spirituality but not through effective leadership. The implications of this study highlight the importance of enhancing job satisfaction and workplace spirituality to promote organizational citizenship behaviors. Managers and leaders at Mandiri University Group in DKI Jakarta Province should pay more attention to aspects that can improve job satisfaction and workplace spirituality to achieve organizational goals effectively. This study provides theoretical and practical contributions to the development of a model of organizational citizenship behaviors through job satisfaction and workplace spirituality
|
0 |
2024 |
PENGARUH FAKTOR INTERNAL TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR JAKARTA
(Dinda Fitri Andari, Netania Emilisa, Tiara Puspa)
DOI : 10.26623/slsi.v22i2.8993
- Volume: 22,
Issue: 2,
Sitasi : 0 30-Apr-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Niat untuk berganti pekerjaan atau keluarnya karyawan, merupakan kekhawatiran besar bagi berbagai jenis perusahaan. Meningkatnya stress pekerja, kurangnya dedikasi terhadap perusahaan, dan ketidaksesuaian antara karyawan dan lingkugan kerja hanyalah beberapa masalah utama yang diakibatkan oleh tingginya tingkat turnover ditempat kerja. Oleh karena itu, penting bagi dunia usaha khususnya yang bergerak dibidang sector manufaktur di Jakarta, untuk memiliki pemahaman menyeluruh tentang variabel-variabel yang mempengaruhi Turnover Intention. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Job Burnout, Career plateau, Job Satisfaction, Employee Engagement, terhadap Turnover Intention pada karyawan di perusahaan manufaktur Jakarta. Pengambilan sampel yang digunakna dalam penelitian ini kepada 152 karyawan Perusahaan Manufaktur Jakarta dengan menyebarkan kuesioner secara online. Metode analisis data yang digunakan merupakan metode regresi linier sederhana dengan SPSS. Temuan penelitian menunjukan bahwa Job Burnout, Career plateau berpengaruh positif terhadap Turnover Intention. Dan Job Satisfaction, Employee Engagement pengaruh negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun Job Satisfaction dan Employee Engagement tampaknya menurunkan Turnover Intention, Job Burnout dan Career Plateau cenderung meningkatkan keinginan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa para manajer dan organisasi manufaktur di Jakarta harus mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi Job Burnout dan Career Plateau sekaligus meningkatkan Job Satisfaction dan Employee Engagement. Antara lain perlunya menetapkan kebijakan kesejahteraan, pengembangan karier yang lebih terorganisir, pemetaan kebutuhan yang lebih baik, dan langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dapat membantu mencapai hal ini. Hal ini dimaksudkan bahwa dengan menerapkan langkah-langkah ini, dapat menurunkan tingkat pergantian karyawan, meningkatkan output, dan membangun reputasi yang kokoh sebagai lingkungan yang mendorong pengembangan profesional di antara anggota staf.
|
0 |
2024 |
PENGARUH WORK-LIFE BALANCE DAN JOB BURNOUT TERHADAP INTENTION TO QUIT DENGAN PSYCHOLOGICAL DISTRESS SEBAGAI VARIBEL MEDIASI
(Adika Nurul Aulia Mulvi, Netania Emilisa)
DOI : 10.26623/slsi.v22i2.8638
- Volume: 22,
Issue: 2,
Sitasi : 0 30-Apr-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Adanya perubahan perilaku konsumsi pada masyarakat saat ini akan berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan ritel dan secara tidak langsung hal itu akan berdampak pula pada perubahan sifat para pekerjanya. Dengan munculnya tekanan pada pekerjaan akan membuat pekerja merasakan tidak adanya keseimbangan pada pekerjaan yang akan menyebabkan Burnout sehingga akan berujung pada Intention to Quit yang biasanya didukung dengan adanya tekanan psikis yang dialami pekerja jika pekerja merasa bahwa sudah tidak sanggup lagi untuk memenuhi tuntutan perusahaan. Dengan menggunakan Psychological Distress sebagai variabel mediasi, tujuan dari penelitian ini untuk mengamati bagaimana pengaruh Work-Life Balance dan Job Burnout terhadap Intention to Quit. Dengan metode kuantitatif dan data cross-sectoional yang diambil dengan cara sampel purposive. 120 responden berpartisipasi pada penelitian ini yang merupakan karyawan perusahaan ritel pada Kelurahan Penjaringan dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner secara elektronik. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan alat analisis menggunakan SEM-SPSS 21 dan SEM-AMOS 24. Didapat kesimpulan yang menunjukkan bahwa Work-life Balance tidak mempengaruhi secara negatif terhadap Job Burnout, Job Burnout dapat mempengaruhi secara positif terhadap Psychological Distress, Job Burnout memiliki pengaruh positif terhadap Intention to Quit, Psychological Distress tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap Intention to Quit, Work-life Balance dapar mempengaruhi secara negatif terhadap Intention to Quit yang dimediasi oleh Job Burnout dan Job Burnout tidak dapat mempengarui secara positif antara Intention to Quit yang dimediasi oleh Psychological Distress.
|
0 |
2024 |
PENGARUH OCCUPATIONAL STRESS, ORGANIZATIONAL COMMITMENT, PERSON-ENVIRONMENT FIT TERHADAP TURNOVER INTENTION
(Irne Lestiani, Netania Emilisa)
DOI : 10.26623/slsi.v22i1.8264
- Volume: 22,
Issue: 1,
Sitasi : 0 31-Jan-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Retensi karyawan bukan sekedar faktor pendukung, melainkan fondasi utama bagi keberhasilan suatu organisasi. Tingkat turnover yang tinggi dapat menjadi petanda masalah serius dalam lingkungan kerja, seperti tingkat stres pekerja yang tinggi, komitmen terhadap organisasi yang rendah, dan ketidaksesuaian antara individu dan lingkungan kerja. Fenomena ini tidak hanya mengancam stabilitas organisasi, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis dan produktivitas karyawan. Penelitian ini berfokus pada Generasi X dan Generasi Y, yang merupakan kelompok karyawan dengan karakteristik dan nilai yang berbeda. Sebanyak 175 responden menjadi sampel penelitian, dan metode kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji hubungan antara occupational stress, organizational commitment, person-environment fit, dan turnover intention. Hasil penelitian mengungkapkan temuan yang signifikan. Occupational stress terbukti memiliki hubungan positif yang signifikan dengan niat untuk berpindah pekerjaan. Artinya, semakin tinggi tingkat stres pekerja, semakin besar kemungkinan karyawan memiliki niat untuk meninggalkan organisasi. Di sisi lain, komitmen terhadap organisasi memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan niat berpindah pekerjaan. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat komitmen terhadap organisasi, semakin rendah kemungkinan karyawan untuk mencari pekerjaan baru. Namun, menariknya, hubungan antara person-environment fit dan turnover intention tidak terbukti signifikan. Meskipun ada kecenderungan negatif, hasil ini menunjukkan bahwa kesesuaian antara individu dan lingkungan kerja mungkin bukan faktor dominan yang memengaruhi keinginan untuk berpindah pekerjaan. Dengan demikian, hasil penelitian ini memberikan wawasan penting bagi manajemen sumber daya manusia dalam mengembangkan strategi retensi karyawan yang efektif. Fokus pada mengelola occupational stress dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi dapat menjadi langkah kunci dalam mengurangi tingkat turnover yang merugikan. Kata Kunci : Occupational Stress, Organizational Commitment, Person-Environment Fit, Turnover Intention
|
0 |
2024 |