Petugas Aviation Security (Avsec) adalah petugas yang telah memiliki lisensi yang diberi tugas dan tanggung jawab di bidang keamanan penerbangan (Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:SKEP/2765/XII/2010 Bab I butir 9). Dalam lisensi tersebut dijelaskan kewenangan Avation Security (Avsec), untuk mendapatkan lisensi petugas Avation Security (Avsec) harus mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (diklat).Program pendidikan dan pelatihan (diklat) diberikan kepada personel Aviation Security (Avsec) sebagai tambahan bagi upaya memelihara dan mengembangkan kemampuan serta kesiapan petugas dalam melaksanakan segala bentuk tugas maupun tantangan kerja yang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana program pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja petugas Aviation Security di Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap dan apa kendala yang dihadapi petugas Aviation Security di Bandar Udara Tunggul Wulung.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.Observasinya yaitu melakukan tinjauan atau pengamatan langsung pada unit Avsec.Wawancara pada penelitian ini yaitu petugas Avsec yang terdiri dari 3 petugas Avsec. Dokumentasi yaitu mengambil data ketika melakukan observasi dan wawancara, berupa dokumen ataupun SOP.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa program pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat) untuk pengembangan petugas Avsec di Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap yaitu pengajuan dari bandara sendiri setiap tahun dan juga undangan dari balai diklat yang resmi seperti Poltekbang Surabaya, BP3 Curug dan BP3 Banyuwangi. Untuk prosedur pelaksanaan mengikuti aturan dari balai diklat yang bersangkutan.Kendala yang dihadapi petugas Avsec dilapangan yaitu Pertama, peralatan X-Ray pada SCP yang sering mengalami trable.Kedua, terdapat beberapa petugas yang belum bisa mengoperasikan mesin X-Ray.Ketiga, petugas Avsec yang belum memiliki lisensi. Keempat, petugas Avsec di Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap berdominal memiliki strata pendidikan yang rendah yaitu strata pendidikan SMA/SMK, sehingga kurang cakap dan kurang kreatif dalam melaksanakan tugas yang diberikan, misalnya public speaking dengan pengguna jasa pada saat melakukan pelayanan serta belum ada inisiatif yang menunjang untuk berbuat lebih bagi organisasi.