Hospital service quality can be seen from the professional appearance of hospital personnel, efficiency and effectiveness of services and patient satisfaction. Communication was very important for nurses in interacting with clines. Clines satisfaction is a level of patient feeling that arises as a result of health services performance obtained after patient compares it with expectation. clines satisfaction was determined by the overall service provided in patient or family complaints. The study was to determine the relationship between nurse communication and postoperative clines satisfaction at Medan Hospital.The research design used analytical survey method with a Cross-Sectional approach. The population in this study were postoperative patients totaling 477 respondents. The sampling used is purposive sampling, namely taking for a purpose by determining certain characteristics that are considered representative of the population, sampling is the slovin technique, totaling 83 respondents.The results of the analysis using the Chi-Square test showed that the significant probability value (Asymp.Sign) of nurse communication was 0.002 < sig value .05, this proves that there was a relationship between nurse communication and clines satisfaction at Medan Hospital.The conclusion was that statistically a relationship between nurse communication with postoperative clines at Medan Hospital. It is recommended for nurses to maintain communication therapeutic nurse to obtain quality health services for postoperative patients.
                                              
 

Latar Belakang; Kemandirian merupakan hal atau keadaan yang dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada orang lain, atau suatu kemampuan dasar manusia dalam menjaga fungsi tubuh dan kehidupan yang harus dimiliki, mandiri juga dikatakan dapat merawat diri sendiri atau dapat melakukan tugas sehari – hari seperti makan, minum, mandi, berjalan, duduk, BAB, BAK dan bergerak. Tujuan; penelitian in adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan kesehatan fisik, pola tempat tinggal dan dukungan keluarga pada kemandirian lansia Di Desa Helvetia Tahun 2021. Metode; Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang berumur > 60 tahun yang berjumlah 60 responde. Pengambilan sampel yang digunakan adalah Total sampling, yaitu seluruh populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 60 responden. Hasil; Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan Uji Chi-Square test memperlihatkan bahwa nilai signifikan dengan Faktor kesehatan fisik p-value (0,000), Faktor pola tempat tinggal p-value (0,002), dan Faktor dukungan keluarga p-value (0,001). Hasil uji bivariat menunjukan bahwa ada hubungan faktor yang berhubungan dengan kemandirian pada lansia di Desa Helvetia Tahun 2021. Kesimpulan; dalam penelitian ini menunjukan bahwa secara statistik ada hubungan faktor yang berhubungan dengan kemandirian pada Lansia Di Desa Helvetia Tahun 2021. Kepada lansia diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang faktor kesehatan fisik, faktor pola tempat tinggal dan faktor dukungan keluarga dengan kemandirian.