(Fransisca Widhi Mahatmanti, Sutikno Sutikno, R Susanti, Nuriana Rahmani Dewi, Nino Adhi, Mahardika Prasetya Aji)
- Volume: 8,
Issue: 2,
Sitasi : 0
Abstrak:
Salah satu permasalahan lingkungan yang dominan saat ini adalah limbah deterjen dari kegiatan pencucian. Kebanyakan deterjen konvensional menggunakan surfaktan dalam bentuk fosfat, alkil benzena sulfonat, dietanolamin, alkil fenoksi. Semua senyawa tersebut merupakan senyawa yang berasal dari sumber daya tak terbarukan, beracun, dan berbahaya bagi lingkungan. Bahan alternatif sumber surfaktan yang ramah lingkungan adalah biji lerak dan daun waru. Kandungan utama lerak adalah saponin yang berfungsi sebagai detergen. Daun waru dapat digunakan sebagai detergen alami, karena memiliki kandungan saponin, flavonoid, polifenol, dan tanin. Saponin pada daun waru dan biji lerak menghasilkan busa yang berfungsi sebagai bahan pencuci dan berperan sebagai surfaktan pada pembuatan detergen yang ramah lingkungan. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan edukasi dan memberdayaan masyarakat dengan membuat sabun cair ramah lingkungan, pengemasan serta pemasaran produk. Metode kegiatan yang akan dilakukan adalah sosialisasi, pembuatan sabun cair, memberikan ketrampilan dan mempraktekkan pembuatan sabun cair, pengemasan dan pemasaran. Para Ibu-ibu menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam menerima materi yang disampaikan, terutama dalam pemahaman mengenai materi penyuluhan. Oleh karena itu pemakaian sabun lerak ini menjadi pilihan yang tepat bagi warga PKK RT 01 untuk beralih ke hidup ramah lingkaran dan lebih sehat karena pembuatan sabun ini sangat mudah dibuat sendiri, murah dan memiliki banyak manfaat.