One of the most basic and most important things in dealing with the circulation of false information is to strengthen digital literacy and ethics in students, the purpose of this study is to provide education and socialization about the urgency and strengthening of digital literacy and ethics as a preventive in preventing Hoax and Hate Speech information circulating on social media, this study uses descriptive qualitative methods with the results: First, strengthening digital literacy is an effective solution in dealing with fake news circulating, because the higher a person's cognitive abilities, the more selective he is in sorting out the information presented, Second, the implementation stage in strengthening and learning literacy and learning ethics is with various learning methods, especially digital-based learning media, school literacy movements, e-learning and utilization of online learning platforms and applications in honing students' cognitive skills and skills in digital literacy, as well as the effectiveness of socialization about the impact and dangers of hoaxes and hate speech. Third, the obstacles in strengthening digital literacy and digital ethics are student skills, weak parental control and supervision, social and economic status, and the skills and abilities of teachers who are required to continue to innovate.

Adat merupakan nilai, keyakinan, norma, atau kebiasaan yang diwariskan oleh leluhur kepada masyarakat dan dilakukan secara berulang-ulang menjadi sebuah tradisi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelestarian adat pernikahan dan adat kebiasaan yang ada di Desa Losari, Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang diperoleh melalui catatan tertulis, direkam melalui alat perekam, dan melalui pengambilan foto. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model analisis interaktif mengalir, yang meliputi: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari penelitian ini yaitu adat yang masih dilestarikan di Desa Losari, meliputi: (1) pernikahan adat di Desa Losari, dalam prosesi pernikahan menggunakan adat Jawa yang masih dilestarikan mulai dari acara pranikah yang meliputi: nontoni, petung/perhitungan tanggal, memberikan mas kawin/seserahan, pasang janur, sungkeman, siraman, adol dawet, dan midodAreni, selanjutnya acara inti yang meliputi: ijab kabul, resepsi, panggih, balangan gantal, ngidak endhok, wijikan, sindur, bobot timbang, kacar-kucur, dulangan, ngunjuk rujak, sungkeman, serta acara penutup meliputi pengajian dan doa yang disampaikan oleh Pak Ustadz; (2) adat kebiasaan, meliputi: telonan, tingkeban, sadranan ruwahan, suronan, muludan, berjanji, serta merti desa.