- Volume: 2,
Issue: 6,
Sitasi : 0
Abstrak:
Media komunikasi dan informasi semakin kompleks seiring berkembangnya zaman. Namun, ada satu media elektronik yang tidak pernah pudar dari sejarah terutama pada sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. Radio sebagai alat komunikasi mampu berperan dalam mendongkrak kemerdekaan Republik Indonesia masa itu. Tulisan ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan teknik pengumpulan data kepustakaan dan dokumentasi dengan melibatkan penelitian sejarah sebagai pendukungnya. Penulis memperoleh informasi dan data secara mendalam melalui literatur sejarah, buku, jurnal, serta media yang mendukung untuk mendapatkan landasan teori mengenai radio sebagai media komunikasi pemerintah dan masyarakat. Berdasarkan catatan sejarah, proklamasi diumumkan pada tanggal 17 Agustus tahun 1945 melalui siaran stasiun radio pemerintah Jepang Hoso Kyoku, Yusuf Ronodipuro yang dikenal sebagai pendiri Radio Republik Indonesia (RRI) mengumumkan kemerdekaan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang bebas seutuhnya dari segala penindasan dan penguasaan bangsa asing. Penulis mendapati perkembangan radio setelah kemerdekaan dimulai saat lahirnya RRI pada tanggal 11 September 1945, hingga saat ini tercatat sekitar 53 lebih jenis stasiun radio di Indonesia yang tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. Masing-masing stasiun siaran tersebut memiliki Output nya tersediri sebagai ciri khas hingga dapat dinikmati berbagai kalangan. Kerap kali radio di jadikan media penyampaian aspirasi masyarakat kepada pemerintah melalui program-program podcast, talkshow, dsb. Radio juga membantu pemerintah dalam memberikan informasi penting kepada masyarakat terkait kebijakan-kebijakan maupun himbauan terutama di daerah-daerah terisolir yang memiliki keterbatasan akses internet dan listrik. Hal ini membuktikan bahwa radio turut mewarnai dunia perpolitikan di Indonesia, sehingga menjadi salah satu media political communicator bagi pemerintah dan rakyat.