This research investigates the psychological impact of cyberbullying on individuals' self-concept and analyzes the strategies and coping mechanisms used to reduce the negative consequences that arise. Using a qualitative approach, in-depth interviews were conducted with a number of participants who had experienced cyberbullying. Findings suggest variation in how individuals respond to these experiences, with some experiencing reduced self-esteem, while others develop adaptive strategies to cope with the psychological impact. Social support, developing mental resilience, self-reflection, managing social media, and seeking professional help were identified as key strategies. The results of this study provide in-depth insight into the complexity of the impact and individual responses to cyberbullying, and provide a foundation for the development of more effective interventions.

Dalam dunia bisnis periklanan, perempuan selalu pihak yang terkait dari berbagai sisi, baik itu diposisikan sebagai pemakai, subyek, maupun obyek itu sendiri, bahkan bisa dikatakan perempuan saat ini telah menjadi obyek komoditi yang dapat dikomersialkan. Dengan mengkomunikasikan iklan sebagai suatu proses penyampaian pesan secara sederhana dari produsen ke konsumen dan dapat memecahkan pandangan orang mengenai produk dengan gender masing-masing. Pada artikel ini, Peneliti mengambil contoh iklan Pantene yang dibintangi oleh Keanuagl, sedangkan Pantene yang biasanya memiliki brand ambasdor perempuan dan sekarang dibintangi oleh laki-laki. Dengan tujuan bahwa sebuah produk sampo yang diiklankan tidak melulu pandang gender seperti yang dibintangi harus perempuan, tetapi laki-laki juga bisa membintangi sebuah iklan.