The use of Artificial Intelligence (AI) in student learning is an increasingly relevant issue in the context of modern education. This article outlines the main issues by explaining the challenges and potential of AI in learning. The purpose of this article is to provide acomprehensive understanding of the role of AI in student learning in Indonesia. The research method used is a literature review, which includes the analysis of various sources and perspectives related to theuse of AI in higher education. The data used in this article is information from various literature sources, including research results, scientific articles, and news related to the implementation of AI in education. Examples of AI applications, such as chatbots for academic guidance, online learning systems, and automated assessments, were obtained from these sources. The results of the data analysis show thatthe use of AI in student learning has great potential to improve the quality of education, but it is necessary to pay attention to ethical challenges, the risk of dependency, and the important role of humaninteraction. Solutions such as AI ethics education, strict regulations, and the integration of AI with human interaction become integral parts of the conclusion of this article. In the era of digital transformation, adeep understanding of the role of AI in education, particularly in the context of chatbots for academic guidance, online learning systems, and automated assessments, is key to enhancing the quality of education and preparing students for a technology-driven future. 

Di era digital saat ini, akses terhadap informasi semakin mudah dan luas, memungkinkan peserta didik mengakses berbagai sumber, baik yang edukatif maupun yang negatif. Pendidikan menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan dengan kemajuan zaman, sambil mempertahankan nilai-nilai agama Islam. Oleh karena itu, peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat penting dalam membimbing siswa agar dapat meminimalisir dampak negatif dari era digital. Pendidikan merupakan aspek vital dalam perkembangan manusia, mempengaruhi pembentukan karakter dan intelektual anak. Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, pendidikan harus mengembangkan potensi spiritual, pengendalian diri, dan kecerdasan moral siswa. Guru PAI harus mampu memanfaatkan teknologi untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan interaktif, serta mengawasi penggunaan teknologi oleh siswa. Meskipun teknologi digital menawarkan banyak manfaat, seperti peningkatan efektivitas dan efisiensi, juga menimbulkan tantangan dalam bentuk akses terhadap konten negatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggambarkan strategi guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai Islam di era digital. Temuan penelitian menunjukkan bahwa integrasi teknologi dalam pembelajaran agama Islam dapat meningkatkan motivasi dan akses informasi siswa, tetapi memerlukan pengawasan ketat untuk mencegah pengaruh konten negatif. Guru harus terus meningkatkan kompetensi digital mereka dan bekerja sama dengan orang tua untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan karakter dan moral siswa