(Sinta Bella Triyanti, Fhora Putri Lestari, Puti Anisa Nur Fitriana, Herlita Rahma Rostiana, Devika Damayanti Silalahi, Tria Dara Syalsabina, Rahma Yenita Putri, Iwan Syahjoko Saputra)
- Volume: 8,
Issue: 1,
Sitasi : 0
Abstrak:
Ekstraksi merupakan proses pemisahan senyawa aktif simplisia dengan menggunakan pelarut cair tertentu. Simplisia adalah bahan alami yang berasal dari alam dan belum mengalami proses pengolahan kecuali proses pengeringan. Proses pengeringan dilakukan untuk memperpanjang masa simpan dan mempermudah penggunaannya. Simplisia banyak digunakan sebagai bahan dasar ekstraksi. Ada beberapa metode dalam ekstraksi diantaranya adalah maserasi, sonikasi, dan sokletasi. Pada percobaan ekstraksi kulit buah naga, proses ekstraksi dimulai dengan menghancurkan kulit buah naga menjadi potongan kecil, kemudian direndam dalam pelarut untuk memisahkan senyawa senyawa yang diinginkan. Maserasi adalah proses merendam suatu simplisia dalam pelarut pada suhu kamar untuk mendapatkan ekstrak. Sonikasi adalah modifikasi dari metode maserasi yang menggunakan bantuan ultrasound (sinyal dengan frekuensi tinggi, 20 kHz), sedangkan sokletasi melibatkan pemanasan yang cukup pada suhu yang lebih tinggi. Pada kulit buah naga, senyawa senyawa yang dapat dihasilkan juga memiliki beberapa manfaat, diantaranya termasuk antioksidan yang tinggi dan khasiat anti - inflamasi. Dengan memanfaatkan teknik ekstraksi maserasi, sonikasi, dan sokletasi potensi senyawa senyawa bermanfaat dalam kulit buah naga dapat diekstraksi secara efisien untuk aplikasi yang beragam. Pada penelitian ini hasil nilai rendemen maserasi sebesar 16,29%; nilai rendemen sonikasi 3,74%; dan nilai rendemen sokletasi sebesar 29,54%. Adapun hasil uji fitokimia pada ekstrak kulit buah naga metode sokletasi terdapat senyawa metabolit dengan yaitu tanin.