(Zahra Cheryl Abiliya, Ivan Nathan Hartanto, Keisha Deyin Santosa, Fary Amdreas Bano)
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0
Abstrak:
Warna merupakan elemen penting dalam seni lukis, khususnya dalam genre still life, karena mampu menciptakan suasana, memperkuat makna, dan membangkitkan emosi penonton. Lukisan still life, dan warna tidak hanya berfungsi sebagai representasi visual, tetapi juga sebagai alat komunikasi yang kaya akan simbolisme dan ekspresi. Pemilihan palet warna, intensitas, saturasi, serta harmoni atau kontras antar warna berperan dalam menentukan suasana yang dihasilkan, mulai dari kehangatan dan keakraban hingga melankolia atau kekosongan. Warna juga memiliki kemampuan untuk membangun narasi visual, misalnya, warna-warna cerah seperti kuning dan oranye sering dikaitkan dengan kehidupan, energi, dan optimisme, sementara warna-warna gelap seperti biru tua dan hitam dapat menyiratkan ketenangan, misteri, atau bahkan kesedihan. Penggunaan warna dalam still life sering mencerminkan tema yang ingin diungkapkan oleh seniman, seperti kemewahan, kefanaan, atau keindahan alam. Permasalahan dalam penelitian ini menyoroti bagaimana seniman menggunakan warna sebagai strategi untuk memengaruhi interpretasi audiens terhadap objek yang dilukis, menjadikan warna sebagai komponen utama yang memperkuat keterkaitan emosional antara karya dan apresiator. Metode dalam studi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dan eksplorasi kekaryaan. Sample dalam penelitian ini adalah empat karya seni lukis yang dibuat dengan cat minyak di atas kanvas. Studi ini mencakup analisis karya-karya penting dalam genre still life untuk mengeksplorasi hubungan antara warna, komposisi, dan makna. Dengan memahami peran warna dalam lukisan still life, apresiator dapat lebih menghargai kompleksitas dan kedalaman makna yang terkandung di dalamnya.