This study aims to find the relationship between prospective biology teachers' ethnicity and teaching skills to preserve indigenous knowledge in Indonesia. The research intervention integrates the Science Integrated Learning (SIL) model with NGSS dimensions in the teaching practices of prospective biology teachers. The method chosen was embedded experimental with a quasi-experimental design consisting of three stages: a qualitative stage before, a qualitative stage during, and a qualitative stage after the intervention. The research targets were 60 prospective science teachers in two different cluster universities, each with 30 prospective teachers. Interpretation of quantitative and qualitative data in the form of statistical test results. The analysis of the comparison test using the t-statistic model obtained a difference in the average score of microteaching practice of 0.3, with an average of the first practice of 2,613 with a standard deviation of 0.3024 and the second practice of 2,921 with a standard deviation of 0.3122. The second microteaching practice experienced an increase in scores from the first practice. The study concluded that prospective biology teachers' skills in preserving indigenous Indonesian traditional knowledge can be realized through the SIL Model integrated with NGSS.  The research results allow prospective teachers to utilize students' experiences as learning sources and hopefully can contribute on the development of prospective teacher education policies oriented toward preserving Indigenous knowledge in Indonesia.
 

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi SMAN 5 Kota Magelang, diketahui bahwa kemampuan literasi sains dan pemahaman konsep siswa pada materi virus masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap pemahaman konsep siswa pada materi virus dan menganalisis pengaruh penggunaan model pembelajaran project based learning terhadap literasi COVID-19 pada siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi-experiment dengan desain pretest-posttest control group design. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan teknik random cluster yang terdiri dari 36 siswa kelas X MIPA 1 sebagai kelompok kontrol dan 36 siswa kelas X MIPA 2 sebagai kelompok eksperimen. Hasil penelitian ini memperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 64,44 di kelas kontrol dan sebesar 54,58 di kelas eksperimen, sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 72,36 di kelas kontrol dan sebesar 82,36 di kelas eksperimen. Dimana dalam hal ini hasil rata-rata posttest di kelas X MIPA 2 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil rata-rata nilai posttest di kelas X MIPA 1. Hasil analisis menggunakan uji Quade’s Rank Analysis of Covariance memperoleh nilai p = 0,002 dan hasil uji lanjutan menggunakan uji BNT memperoleh nilai p = 0,013. Hasil rata-rata angket literasi COVID-19 sebelum diberi perlakuan sebesar 78% di kelas kontrol dan sebesar 79% di kelas eksperimen, sedangkan setelah diberi perlakuan sebesar 80% di kelas kontrol dan sebesar 83% di kelas eksperimen. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran PjBL terhadap pemahaman konsep siswa pada materi virus dan literasi COVID-19 pada siswa.