Efektifitas Terapi Non Farmakologi Jahe Dan Kunyit Terhadap Dismenore Primer
(Whaisna Switaningtyas, Susmini Susmini, Ika Cahyaningrum)
DOI : 10.33366/nn.v9i2.3328
- Volume: 9,
Issue: 2,
Sitasi : 0 26-Aug-2025
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Oct-2025
Abstrak:
Keluarnya darah pada wanita usia subur (haid) merupakan proses yang alami, terjadi karena keluarnya sel telur yang tidak dibuahi oleh sel sperma pada masa subur. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pemberian jahe dan kunyit dalam menurunkan dismenore pada remaja (siswi) di SMPK Eleos Wagir. Desain yang di gunakan adalah pra-eksperimental dengan one-grup pre post test design. Teknik sampling adalah purposive sampling dengan responden berjumlah 21 orang. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi untuk variabel pemberian jahe dan kunyit, dan Numeric Rating Scale (NRS) untuk pengukuran dismenore, selain itu tensi digital dan oksimetri. Analisa data menggunakan uji paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan skala nyeri pada dismenorea primer sebesar 3,73 (sebelum pemberian air jahe dan kunyit) dan didapatkan skala nyeri sebesar 2,25 ( setelah pemberian air jahe dan kunyit). Ada perbedaan skala dismenore sebelum dan sesudah pemberian air jahe dan kunyit yaitu dengan selisih 1,48 dan nilai p value sebesar 0,000. Terapi non-farmakologi melalui konsumsi air jahe dan kunyit dapat di gunakan untuk menurunkan dismenore bagi masyarakat secara luas. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi selanjutnya untuk pengembangan herbal yang lebih luas di kalangan masyarakat
|
0 |
2025 |
Integrative Empowerment Intervention of Community Health Workers In Controlling Non-Communicable Diseases (NCDs) With A Herbal- Based Local Wisdom Approach
(Ika Cahyaningrum Cahyaningrum, Arie Jefri Ka'arayeno)
DOI : 10.33366/jc.v13i2.7120
- Volume: 13,
Issue: 2,
Sitasi : 0 17-Jul-2025
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Oct-2025
Abstrak:
Promotional and preventive efforts are very important in combating non-communicable diseases (NCDs), including through the use of traditional medicines. Given the public's limited knowledge about the safe and effective use of natural ingredients, it is essential to raise awareness about the types, processing, and proper consumption of medicinal plants. Community health workers, as the frontline of primary health care, play a particularly important role in disseminating this information. The purpose of this study was to analyze the effect of applying an integrative empowerment model on the ability of community health workers to control NCDs with an herbal-based local wisdom approach. The research method used was a pre-experimental experiment with one group pretest-posttest design. Researchers applied an empowerment model with a meeting duration of 200 minutes. The sample of this study consisted of 57 community health workers in the Wagir community health center, using consecutive sampling techniques. The results showed a significant effect of applying the integrative empowerment model on the knowledge and skills of community health workers in controlling NCDs with an herbal-based local wisdom approach in the Wagir community health center with a p value (0.001) with a difference in the mean knowledge and skills of 15,228 and 46,632, respectively. This study concluded that there was a significant effect of applying the integrative empowerment model on the knowledge and skills of community health workers in controlling NCDs with an herbal-based local wisdom approach.
|
0 |
2025 |
Pemberian Topikal ASI Terhadap Resiko Infeksi Tali Pusat Neonatus: Studi Kasus
(Pertiwi Perwiraningtyas, Ika Cahyaningrum, Elisabet Masan Leton)
DOI : 10.33366/nn.v8i3.3193
- Volume: 8,
Issue: 3,
Sitasi : 0 29-Nov-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Oct-2025
Abstrak:
Inflammation of the umbilical cord is one of the triggers of morbidity and mortality in newborns worldwide. Various preventive and curative efforts are made to reduce this incident. This case study aims to improve the provision of nursing care for newborns with infection risk problems. A case study design was used in this study. The research subjects were selected using the accidental sampling method. The study was conducted on three neonates aged 7 days with the condition that the umbilical cord had not yet come off in the postpartum room of Dr. R. Soedarsono Pasuruan Hospital on February 23-28, 2022. The focus of the problem was the risk of infection. The intervention carried out on the umbilical cord using breast milk. The results of the study showed that the umbilical cords of all babies were wet on the first day. The application was by applying the base of the umbilical cord with a cotton bud that had been given 1-2 drops of breast milk, done 2 times in the morning and evening after bathing. After two days of treatment, the nursing problem of infection risk was resolved. This was indicated by the umbilical cord which tended to be dry and there were no signs of inflammation such as: no redness, odor, pus, edema, and tenderness. The results of this case study serve as a guideline for providing nursing care for newborns, especially those at risk of experiencing inflammation of the umbilical cord. Peradangan yang terjadi pada tali pusat menjadi salah satu pencetus morbiditas dan mortalitas bayi baru lahir di seluruh dunia. Berbagai upaya preventif maupun kuratif dilakukan untuk menekan kejadian tersebut. Studi kasus ini bertujuan sebagai upaya peningkatan pemberian asuhan keperawatan pada bayi baru lahir dengan masalah resiko infeksi. Desain studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Subjek penelitian dilakukan dengan metode accidental sampling. Penelitian dilakukan terhadap tiga neonatus usia 7 hari dengan kondisi tali pusat belum terlepas di di ruang nifas RSUD dr. R. Soedarsono Pasuruan tanggal 23-28 Februari 2022. Fokus permasalahan adalah resiko infeksi. Intervensi yang dilakukan pada tali pusat dengan menggunakan ASI. Hasil penelitian menunjukkan tali pusat seluruh bayi dalam keadaan basah pada hari pertama. Penerapannya dengan mengoleskan pangkal tali pusat dengan cotton bud yang sudah diberi tetesan ASI sebanyak 1-2 tetes, dilakukan 2 kali pagi dan sore setelah mandi. Setelah perawatan selama dua hari, masalah keperawatan resiko infeksi teratasi. Hal ini ditandai dengan tali pusat yang cenderung kering dan tidak ada tanda-tanda peradangan seperti: tidak ada kemerahan, berbau, pus edema dan nyeri tekan. Hasil studi kasus ini, menjadi salah satu pedoman dalam pemberian asuhan keperawatan bayi baru lahir khususnya yang beresiko mengalami peradangan pada tali pusat
|
0 |
2024 |
Asuhan Keperawatan Nyeri Kronis Pada Pasien Lanjut Usia Hiperkolesterolemia Dengan Terapi Jus Jambu Biji Merah
(Lu’lu’ Luthfiatun Ulinnuha, Ika Cahyaningrum, Pertiwi Perwiraningtyas)
DOI : 10.33366/nn.v8i2.2938
- Volume: 8,
Issue: 2,
Sitasi : 0 27-Aug-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Oct-2025
Abstrak:
Hiperkolesterolemia merupakan peningkatan kandungan kolesterol dalam darah dan seringkali dialami lanjut usia. Hiperkolesterolemia menjadi faktor resiko terjadinya hipertensi, jantung dan penyakit berbahaya lainnya. Masalah keperawatan yang muncul pada pasien lanjut usia hiperkolesterolemia adalah nyeri kronis. Tujuan penelitian adalah menganalisis hasil pengkajian, menegakkan diagnosis keperawatan, melaksanakan intervensi dan implementasi keperawatan pada pasien dengan pemberian jus jambu biji merah, serta menganalisis hasil evaluasi kepada ketiga pasien lanjut usia dengan hiperkolesterol di RA – AL Griya Asih Lawang. Desain penelitian studi kasus dengan asuhan keperawatan. Subjek penelitian ini adalah 3 pasien lanjut usia hiperkolesterolemia dengan masalah keperawatan nyeri kronis. Instrumen penelitian ini yaitu format pengkajian lanjut usia, alat pemeriksaan fisik, dan alat bahan untuk membuat jus jambu biji merah. Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada 3 pasien selama tiga hari dengan memberikan terapi komplementer jus jambu biji merah sebanyak 150 gram dengan 100 ml air, sebanyak 2 kali 1 gelas per hari, didapatkan hasil nyeri kronis pada ketiga pasien teratasi sebagian. Jus jambu biji merah dapat menurunkan nyeri pasien dan menurunkan kadar kolesterol total dibuktikan adanya penurunan kolesterol total pada ketiga pasien, dengan rata-rata penurunan kolesterol sebesar 58,7 mg/dL
|
0 |
2024 |
Factors Influencing Active Participation in the Chronic Disease Management Program (Prolanis)
(Ika Cahyaningrum Cahyaningrum, Yanti Rosdiana, Arifen Leihu Pajojang, Erwanto Erwanto)
DOI : 10.33366/jc.v12i2.5746
- Volume: 12,
Issue: 2,
Sitasi : 0 01-Jul-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Oct-2025
Abstrak:
Non-communicable diseases, such as hypertension and diabetes mellitus, are major contributors to high morbidity and mortality rates globally. To address this, the government has initiated the Prolanis program for BPJS Health participants, aiming to improve the health status of individuals with chronic diseases. However, preliminary studies involving Prolanis program coordinators at a Puskesmas revealed that the participation rate for medical consultations was below the target of 80%. This study aims to identify the factors influencing the activeness of Prolanis participants. Utilizing a quantitative approach with an analytic observational design, the research employed a cross-sectional method. The study was conducted at a community health center in Malang City from September to November 2023. The population comprised all Prolanis participants in the area, totaling 90 individuals, with a research sample of 73 participants. The sampling technique used was consecutive sampling. The independent variables investigated were education level, duration of illness, quality of service, and family support, while the dependent variable was the activeness of Prolanis participants. Data collection instruments included questionnaires for the independent variables and an observation sheet to measure participant activeness. The data were analyzed using a multivariate logistic regression test. The results indicated that family support and service quality were significantly related to the activeness of Prolanis participants, with p-values of 0.000 for both variables. Family support emerged as the most influential factor, with an odds ratio (OR) of 48.706. The study concludes that family support and the quality of health center services are significantly associated with the activeness of Prolanis participants, whereas education level and duration of illness are not related.
|
0 |
2024 |
Motivasi Berhubungan Dengan Pemanfaatan Layanan Kesehatan Penderita Hipertensi
(Narwi Arvince Lende, Ika Cahyaningrum, Yanti Rosdiana)
DOI : 10.33366/nn.v8i1.2823
- Volume: 8,
Issue: 1,
Sitasi : 0 27-Apr-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Oct-2025
Abstrak:
Prevalensi hipertensi pada masyarakat secara umum terus meningkat. Ada beberapa cara untuk mengelola hipertensi, seperti memanfaatkan sumber daya kesehatan dan termotivasi untuk melakukan pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi dengan penggunaan layanan perawatan pasien hipertensi di Kedungkandang Kota Malang. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian berjumlah 121 orang, dengan sampel sebanyak 93 orang penderita hipertensi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik konsekutif sampling. Variabel bebas adalah motivasi, sedangkan variabel terikat adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner pemanfaatan layanan kesehatan dan lembar kuesioner motivasi. Analisis data menggunakan uji korelasi gamma. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penderita darah tinggi di wilayah Kedungkandang Kota Malang memiliki tingkat motivasi sedang (64,5%); sebagian besar memanfaatkan layanan kesehatan sebesar 81,7%; dan terdapat hubungan yang kuat antara motivasi dengan pemanfaatan layanan penunjang hipertensi di Kelurahan Kedungkandang Kota Malang (pvalue =0,00 dengan r = 0,796). Saran untuk peneliti selanjutnya, melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi pada penderita hipertensi untuk memaksimalkan pemanfaatan layanan kesehatan.
|
0 |
2024 |
Dukungan Keluarga Berhubungan dengan Kepesertaan BPJS Kesehatan Mandiri pada Pasien Penyakit Kronis di Wilayah Kerja Puskesmas Gondanglegi
(Ika Cahyaningrum, Muhamad Adhar, Tantri Ajeng Parnawati)
DOI : 10.33366/nn.v7i2.2741
- Volume: 7,
Issue: 2,
Sitasi : 0 27-Aug-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.07-Oct-2025
Abstrak:
Masih banyak ditemukan dukungan keluarga yang rendah dalam keikutsertaan BPJS, hal ini dikaitkan dengan masih rendahnya kepesertaan BPJS .Untuk pasien dengan riwayat penyakit kronis, keikutsertaan BPJS akan sangat membantu dalam pengobatan. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri pada Pasien dengan penyakit kronis di wilayah kerja Puskesmas Gondanglegi Kabupaten Malang. Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 51 orang dengan Riwayat penyakit kronis dengan sampel penelitian mengunakan Consecutive Sampling, berarti mengambil sampel dilakukan sesuai kriteria yang di tentukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Metode Analisa data yang digunakan yaitu korelasi spearmen dengan menggunakan SPSS. Hasil iji statistik menunujukkan nilai p value = 0,001 0,050 dengan nilai coefficient correlation = 0,455. Kesimpulan bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara dukungan keluarga dengan kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri pada pasien dengan Riwayat penyakit kronis. Disarankan untuk keluarga perlu memberikan dukunngan kepada pasien dalam keikutsertaan BPJS sehingga pasien mendapatkan fasilitas Kesehatan yang optimal untuk menangani penyakit kronis yang dialami.
|
0 |
2023 |