The research aims to: (1) empirically examine the influence of food quality on tourist satisfaction, (2) the influence of destination image on tourist satisfaction, (3) the influence of destination image on tourist satisfaction, (4) the influence of tourist satisfaction on revisit intention, and (5) the influence of food product quality and destination image on revisit intention through tourist satisfaction. This study adopts a quantitative method. The population of the research consists of tourists who engage in culinary tourism in Semarang city, with a sample size of 125 respondents selected through accidental sampling technique. After reviewing the theory, the research instrument scale is adapted and distributed to the respondents. Once the data is collected, the next step involves data coding. The collected data is then analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) to obtain information regarding the influence of the independent variables, namely food product quality and destination image, on revisit intention in culinary tourism with tourist satisfaction as the intervening variable. The results of the research indicate that: (1) food quality empirically influences tourist satisfaction, (2) destination image influences tourist satisfaction, (3) destination image influences tourist satisfaction, (4) tourist satisfaction influences revisit intention, and (5) food product quality and destination image influence revisit intention through tourist satisfaction.

BUM Desa Gerbang Lentera merupakan sebuah organisasi masyarakat tingkat desa yang dimiliki oleh Desa Lerep, Kec. Ungaran Barat Kab. Semarang. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui budaya organisasi, komunikasi dan kepuasan kerja SDM di BUM Desa Gerbang Lentera. Narasumber dari penelitian ini berjumlah 3 orang terdiri dari pengurus dan karyawan BUM Desa Gerbang Lentera. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi di BUM Desa Gerbang Lentera dilakukan berdasarkan semangat kekeluargaan dan gotong – royong sehingga menciptakan budaya kerja tim (teamwork) untuk membantu satu sama lain mengembangkan diri dan memunculkan kebanggaan dalam diri individu. Komunikasi dalam organisasi pun dilakukan dalam beberapa jenis dan bentuk serta melalui beberapa media yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta jenis informasi yang disampaikan. Kepuasan kerja di BUM Desa berdasarkan indikator pekerjaan itu sendiri, rekan kerja, lingkungan organisasi,  dan atasan