The business field that is currently popular in the community, especially in Malang, is the culinary field. The purchasing power of the people in Malang is quite high, because many people like to gather so that cafes and restaurants can be used as recommendations for comfortable places to be used as a gathering place with family and friends. To find out the parameters of Feasibility of Business Products Samosa Chiken Hortikultura Curry Khas Malang City and implement the results of the feasibility of Feasibility of Business Products Samosa Chiken Hortikultura Curry Khas Malang running well. In this study, researchers used a quantitative approach referring to a research approach based on positivistic understanding this research was conducted at Tribhuwana Tunggadewi University Malang (studio garuda). Data analysis techniques by detailing Investment Costs and Raw Material Requirements, How to Determine the HPP of Samosa Products, how to see the mark up value, how to determine BEP, profit / loss calculations, see the flow of cash flow must be positive, NPV calculation, IRR calculation, Payback Period. Based on the analysis of business feasibility by detailing investment costs and raw material requirements, it is known that it is Rp.70,006,310, HPP of Rp.7,958, Mark Up value of 0.45 (45%), BEP value per unit of Rp. 8,230 (pack / year) and for BEP price of Rp. 94,649,139, R / C of 1.45, positive cash flow of Rp.140,306,362, NPV calculation of Rp. 461,754,801, IRR calculation of 46%, Payback period.

UMKM salah satu pengerak ekonomi Indonesia selama pandemi dan pasca pandemic. Peningkatan pendapatan UMKM dapat dilihat dari interaksi pelaku usaha dengan menggunakan platform media yang disediakan untuk melakukan interaksi jual beli seperti sopee, toko pedia, lazada, Instagram, tik tok dan facebook. Metode netnografi dapat dijadikan salah satu metode untuk mengetahui sejauh mana pengaruh peningkatan pendapatan para pelaku UMKM sebelum dan setelah masa pandemi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pendapatan pelaku UMKM mengalami peningkatan dengan adanya platform media sosial. Hal ini dikarenakan jangkauan pemasaran yang lebih luas.

Tujuan: Deretan kasus penyalahgunaan, penyelewengan, maupun penyimpangan pengelolaan keuangan desa yang sampai saat ini terjadi, merupakan suatu fenomena yang memprihatinkan dan merupakan indikator pula akan lemahnya akuntabilitas publik. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas pengelolaan keuangan desa, Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Mengingat sifatnya tersebut, penelitian ini masuk ke dalam ranah paradigma positivisme. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi dan penyerahan kuesioner secara langsung kepada responden, Analisis data: jenis analisisdata yang digunakan adalah regresi berganda, Hasil dan diskusi: hasil uji parsial (uji-t) menunjukkan bahwa peran perangkat desa berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Hal ini ditunjukkan dengan signifikasi kurang dari 0,05, yakni 0,020. Sementara itu variabel aksebilitas laporan keuangan juga berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Ini terbukti dengan nilai signifikansinya di bawah 0,05, yakni 0,004. Tidak hanya itu, variabel pemahaman system akuntansi keuangan desa juga berpengaruh secara signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa (nilai signifikansi 0,000). Sementara itu hasil uji simultan juga menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa (nilai signifikansi 0,000), Kesimpulan: Mengingat hasil r square yang menunjukkan nilai 0,781, ini bisa diartikan bahwa dimungkinkan ada variabel lain di luar model persamaan regresi berganda tersebut (nilai 0,219), yang akan mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Dengan demikian, untuk penelitian selanjutnya bisa digunakan variabel independent lainnya untuk diuji pengaruhnya terhadap variabel akuntabilitas pengelolaan keuangan desa.

ABSTRACTStudents don't understand the future prospects of students in the field of taxation. The lack of student knowledge, especially about career and work relating to the Tax concentration plan, makes students find it difficult to maximize their potential when participating in campus activities, which will later be used as regulations and input in the future work to the public. The purpose of this study was to determine whether or not the influence of self-motivation and student perceptions of the Accounting Study Program in 2016, 2017 and 2018 on career interest in the field of taxation. The method used is a quantitative method. Samples used as many as 100 respondents. And data analysis using multiple linear regression analysis to determine the existence of a simultaneous or partial either influence. The results of this study indicate based on partial test results there is a positive influence of self-motivation for students' accounting study programs on career specialization in the field of taxation. Based on the results of the test partially there is a positive influence of the Supreme Perception of the Accounting Study Program on career specialization in the Popa-Jakan field. And based on the test results simultaneously there is a positive influence of self-motivation and student perceptions of accounting study programs on career specialization in the field of taxation. Keywords: Motivation, Perception, Career Interests, Taxation ABSTRAKMahasiswa kurang memahami prospek pekerjaan bidang perpajakan di masa yang akan datang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi diri dan persepsi mahasiswa program studi akuntansi terhadap peminatan karir dalam bidang perpajakan. Variabel bebas yaitu motivasi diri dan persepsi dan variabel terikat yaitu peminatan karir dalam bidang perpajakan. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu teknik sampling jenuh dengan Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden. Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan  adalah analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa uji secara parsial terdapat pengaruh positif motivasi diri mahasiswa program studi akuntansi terhadap peminatan karir dalam bidang perpajakan. Berdasarkan hasil uji secara parsial terdapat pengaruh positif persepsi mahasiswa program studi akuntansi terhadap peminatan karir dalam bidang perpajakan. Dan berdasarkan hasil uji secara simultan terdapat pengaruh positif motivasi diri dan persepsi mahasiswa program studi akuntansi terhadap peminatan karir dalam bidang perpajakan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Motivasi diri dan persepsi mahasiswa berpengaruh terhadap peminatan karir dalam bidang perpajakan  Kata kunci: Motivasi, Persepsi, Minat Karir, Perpajakan.

The financial condition of MSME actors before and during the Covid-19 pandemi is expected to affect the compliance of MSME actors in paying taxes. The purpose of this study was to determine the implications of the financial condition of MSMEs before and during the Covid-19 pandemi on MSME taxpayer compliance in Tlogomas Village, Lowokwaru District, Malang City. The sample with criteria and Slovin formula test obtained at least 32 respondents. The results of the data normality distribution test using the Shapiro Wilk Test showed the value of each financial data before and during the Covid19 pandemi was 0.024 and 0.025 (below 0.05). Furthermore, the results of the normality test of MSME taxpayer compliance data before and during the Covid-19 pandemi were 0.000 and 0.000 (below 0.05). The results of the Wilcoxon Signed Ranks Test show that there is a significant difference between financial conditions, which is 0.000 (below 0.05), meanwhile, the value of the Wilcoxon Signed Ranks Test for taxpayer compliance was 0.003 (below 0.05). Thus, it can be concluded that: (1) The stable financial condition of MSME actors before the Covid-19 pandemi tends to increase MSME actors' compliance in paying taxes. (2) The unstable financial condition of MSME actors during the Covid-19 pandemi tends to reduce MSME taxpayer compliance in fulfilling their tax obligations