The main happiness of Lecturers is when they feel healthy in body and soul, one of which is by getting attention from their closest family. The culture of collectivism in Indonesian people, coupled with the ability of lecturers to do mindfulness in every activity is very helpful in creating personal happiness. The lives of lecturers often experience problems with their workplace and also their families, therefore the importance of a support system from the family so that lecturers are able to carry out their daily activities at work happily. The purpose of this study is to empirically test the happiness of Lecturers as reviewed from the family climate through the role of mindfulness as a mediator variable. The method used is quantitative, using 250 Lecturer respondents in the city of Java. Using purposive sampling techniques and data analysis methods using multiple linear regression with the Hayes program. The results showed that family climate had an influence of R = .539 sig.0.01 on lecturer happiness through mindfulness. Mindfulness is able to be a partial mediator of family climate on lecturer happiness. This study has implications so that it can be used as a reference for the application of Lecturer happiness through the family's internal support system.
 

Sekolah merupakan tempat dimana seorang   menimba ilmu dan membentuk karakter menjaddi lebih baik dan positif. Kasus kekerasan atau perundungan di sekolah justru kini muncul dan banyak diperbincangkan. perundungan (Bullying) merupakan perilaku menyakiti dan melukai orang lain secara berulangkali. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting bagi anak agar meminimalisir perilaku perundungan. Dimana orang tua cenderung akan memberikan informasi pentingnya berempati, saling menghargai dengan sesama dan juga tidak melakukan kekerasan kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola asuh seperti apa yang mencegah perundungan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif literatur review dengan menganalisis jurnal penelitian yang berkaitan dengan pola asuh orang tua dan perilaku perundungan.

<p>Era digital merupakan istilah yang digunakan dalam kemunculan digital, jaringan internet khususnya teknologi informasi komputer. Era digital sendiri sering digunakan untuk menggambarkan teknologi digital. Dengan keberadaan internet  yang menyebar secara luas di berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, menjadi kondisi yang ketergantungan dan juga semakin diperparah dengan hadirnya pandemi Covid-19 yang memaksa perpindahan seluruh kegiatan melalui aktivitas dalam jaringan (daring), mulai dari pekerjaan, pembelajaran, dan aktivitas sosial lainnya. Kemajuan internet mengakibatkan munculnya perilaku ketergantungan dan konsumtif yang melahirkan banyak perilaku menyimpang terutama pada anak-anak dan remaja yang sedang berada dalam tahap <em>play stage</em> atau meniru perilaku yang mereka lihat, dengar, dan terima dari lingkungan sekitarnya. Langkah pencegahan yang harus dilakukan adalah meningkatkan kemampuan menyeleksi informasi yang ada di dunia digital &amp; mengadvokasi penggunanya sehingga melahirkan pelaku / pengguna internet yang bertanggung jawab dan cerdas</p><p> </p><p>Kata Kunci: Sosialisasi, pendidikan seksual, <em>parenting</em>, anak dan era digital</p>

Abstract. Traditional games are fun games that are passed down from generation to generation to the younger generation so that they remain sustainable. Cognitive development is a child's growth and development in knowing and understanding the circumstances around him. This literature review research aims to find out whether traditional games can affect children's cognitive development. Therefore the authors want to compare several related journals with the same title. The method used in writing 'literature review' begins with selecting a topic, determining keywords to search for journals so that several journals are selected for analysis. Searching for this journal through Google undergraduate is limited from 2010 to 2020. Based on several explanations from various studies that have been put forward, that traditional games have an effect on cognitive development.
Keywords: Traditional Games, Cognitive Development

Kondisi perkembangan remaja yang berada di Indonesia sangat membutuhkan perhatian. Perihal ini dapat dirasakan mulai dari tahap remaja masa kini yang terkesan lebih bebas dan sering mengabaikan asas-asas moralitas yang maknanya ada di keseharian tindakan yang dilakukan. Dalam riset ini menyampaikan penjelasan berkaitan dengan ancaman sosial media beserta gaya asuh orangtua terhadap tindakan brutal jalanan remaja. Riset ini mempergunakan metode riset kualitatif beserta kepustakaan, didampingi oleh beberapa jurnal penelitian tentang perilaku remaja yang berhubungan dengan sosok sosial media, gaya asuh serta agresi jalanan. Akhir dari riset ini menampilkan jika media sosial serta gaya asuh orang tua memiliki dampak yang sangat akurat terhadap tindakan brutal jalanan remaja

This study aims to analyze the relationship between high performance work systems, leader-member exchange, psychological wellbeing and psychological capital. The number of samples taken as many as 74 respondents with purposive sampling technique. The validity of the sample was tested by loading factor and average variance extracted (AVE) while the reliability test used an internal consistency test based on Cronbach's Alpha and Composite Reliability. Validity test with loading factor and AVE value shows a valid value. The reliability tester with the internal consistency test has Cronbach's Alpha and Composite Reliability values that meet the criteria.The results showed that the high-performance work system had a positive and significant effect of 0.370 on psychological capital with a P value of 0.045. The leader-member exchange has a positive and significant effect of 0.225 on psychological capital with P-values of 0.037. Psychological well-being was significant as a moderating effect between high-performance work systems on psychological capital with a P-value of 0.028 and psychological well-being was significant as a moderating effect between leader-member exchange on psychological capital with a P-value of 0.006

<p>Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara Konsep Diri dengan Pengambilan keputusan Karier pada Siswa SMP. Subjek Penelitian ini berjumlah 157 siswa Kelas IX SMP Mardisiswa 2 Semarang. Metode Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Skala yang terdiri dari Skala Konsep Diri dan Skala Pengambilan Keputusan Karier. Analisis Data yang digunakan dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif Antara Konsep Diri dengan Pengambilan keputusan karier. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa rxy = 0,869 (p=0,000) p&lt;0,05, maka hipotesis dalam penelitian ini diterima.</p><p>Kata kunci : <em>Konsep Diri akademik, Pengambilan keputusan Karier</em></p>