(Nonok Supartini, Edyson Edyson, Arie Jefry Ka'arayeno, Kgs Ahmadi, Sumarno Sumarno, Henny Leondro)
- Volume: 9,
Issue: 1,
Sitasi : 0
Abstrak:
The accumulation of organic waste at TPST 3R Mulyoagung Bersatu causes odor pollution and potential health and environmental problems. Bioconversion technology using maggots is one effort to process organic waste. Maggots are larvae of BSF (Black Soldier Fly), which can decompose organic waste for 14 days according to the larval phase in its life cycle. Bioconversion technology can convert organic waste and produce maggots as animal feed. In this community service activity, training and mentoring were carried out for partners attended by 11 participants from TPST 3R Mulyoagung Bersatu employees, so that they could apply bioconversion technology. The results of community service in applying bioconversion technology have converted organic waste and produced 60 kg of organic fertilizer from bioponds (size 2.5 x 1 m2) and as much as 30 kg of maggots.ABSTRAKPenumpukan sampah organik di TPST 3R Mulyoagung Bersatu menimbulkan masalah polusi bau, potensi gangguan kesehatan, dan masalah lingkungan. Teknologi biokonversi dengan menggunakan maggot merupakan salah satu upaya untuk mengolah sampah organik. Maggot merupakan larva dari BSF (Black Soldier Fly) yang dapat menguraikan sampah organik selama 14 hari sesuai fase larva pada siklus hidupnya. Teknologi biokonversi selain dapat mengkonversi sampah organik juga menghasilkan maggot sebagai pakan ternak. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pelatihan dan pendampingan kepada mitra yang diikuti oleh 11 orang peserta berasal dari karyawan TPST 3R Mulyoagung Bersatu agar dapat mengaplikasikan teknologi biokonversi. Hasil pengabdian kepada masyarakat berupa aplikasi teknologi biokonversi telah dapat mengkonversi sampah organik dan menghasilkan 60 kg pupuk organik dari biopond (ukuran 2,5 x 1 m2) dan sebanyak 30 kg maggot.