Abstrak
Lunturnya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu tampaknya mulai marak di kalangan generasi muda. Banyak sekali generasi muda yang justru bangga ketika dalam kesehariannya fasih dalam berbahasa asing dan justru tidak memiliki kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Di tengah keironian tersebut, penulis memberikan analisis singkat mengenai betapa pentingnya berbahasa Indonesia dalam rangka meningkatkan rasa nasionalisme. Diharapkan dengan adanya analisis singkat ini akan menyadarkan generasi muda betapa pentingnya memiliki kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Analisis kali ini menggunakan metode analisis deskriptif dimana penelitian berusaha mendiskripsikan suatu fenomena atau kejadian yang terjadi yang datanya berupa sajian data lisan ataupun tertulis dari orang-orang disekitar kawasan objek penelitian yaitu bahasa Indonesia itu sendiri. Dari analisis singkat ini didapatkan kesimpulan bahwa untuk membentuk generasi bangsa yang nasionalis dapat dimulai dari langkah kecil seperti membiasakan diri sendiri untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa keseharian dan terus menerus mengasah kemampuan berbahasa Indonesia baik melalui keterampilan menulis ataupun berbicara.

The decline in the use of Indonesian as a mother tongue seems to be starting to bloom among the younger generation. There are so many young people who are actually proud when in their daily life they are fluent in foreign languages ​​and actually do not have the ability to speak Indonesian properly and correctly. In the midst of this irony, the author provides a brief analysis of the importance of speaking Indonesian in order to increase the sense of nationalism. It is hoped that this brief analysis will make the younger generation aware of the importance of having good and correct Indonesian language skills. The analysis this time uses a descriptive analysis method where the research tries to describe a phenomenon or event that occurs whose data is in the form of oral or written data presentations from people around the research object area, namely the Indonesian language itself. From this brief analysis, it is concluded that to form a nationalist generation, it can be started from small steps such as getting used to using Indonesian as a daily language and continuously honing Indonesian language skills either through writing or speaking skills.