Dairy cattle are ruminant livestock that produce milk whose productivity is very dependent on maintenance management. This community service activity aims to increase the knowledge and skills of dairy farmers in Raraa Village, East Kolaka Regency. This activity was carried out in several stages, including: 1) Socialization of dairy cattle development; 2. Demonstration on the maintenance and feeding of dairy cows; 3. Monitoring and Evaluation. During the socialization activities, the breeders were very enthusiastic in listening and active in the discussion because the breeders in Raraa Village were just getting to know and starting to raise dairy cows. Farmers are also very focused on paying attention to explanations and technical guidance on the maintenance, management and feeding of dairy cows during direct visits to the breeder's pen. At the end of the activity, an evaluation was carried out to determine the level of understanding of dairy farmers. Monitoring and assistance to farmers is also carried out to help farmers who experience difficulties in the process of caring for and feeding dairy cows. This activity can increase the knowledge and skills of dairy farmers so that farmers can maintain and develop dairy cattle in accordance with the government's goal of distributing dairy cattle seeds in the Southeast Sulawesi region

Kota Bengkulu merupakan Ibu kota Provinsi Bengkulu yang berada pada zona aktif gempa bumi, serta terdapat zona Megathrust dan zona sumber gempa Mentawai Backthrust yang menyebabkan sering terjadi gempa bumi bahkan berpotensi tsunami. Sebuah penelitian menghasilkan zona keterpaparan gempa bumi dan tsunami di Kota Bengkulu. Tujuan pengabdian pada masyarakat yaitu memberikan edukasi mitigasi terhadap gempa bumi dan tsunami SMP N 7 Kota Bengkulu. Metode yang digunakan pada pengabdian yaitu aktive learning. Tahapan kegiatan diawali dengan pre-test, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi gempa bumi dan tsunami dan langkah kesiapsiagaan, diakhiri dengan post-test. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian yaitu peserta mengikuti dengan antusias, hasil pre-test dan post-test menunjukkan hasil yang signifikan, yang artinya kegiatan terlaksana dengan baik dan tujuan kegiatan tercapai dilihat dari signifikansi uji beda berpasangan terhadap evaluasi kegiatan dengan nilai signifikansi 0.020 yang artinya dengan taraf nyata 5% terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan peserta sebelum dan setelah kegiatan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami. Kegiatan ini penting dilakukan dan memberikan pengetahuan yang bermanfaat untuk daerah yang berada di zona aktif gempa bumi.