(Fragranthia Jennifer Pattiwael, Rutnanda Inne Bulu, Vera Lieandani, Karen Christl Wen, Cindi Amelga)
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0
Abstrak:
Batik ikat celup adalah salah satu teknik pembuatan batik yang memiliki ciri khas tersendiri, dimana proses pengikatan kain diikuti dengan pencelupan warna untuk menciptakan motif yang unik dan penuh ekspresi. Meskipun teknik ini tidak se-populer batik tulis atau cap, batik ikat celup memiliki nilai estetika yang tinggi dan menyimpan kekayaan budaya yang mendalam. Teknik ini melibatkan pengikatan kain pada bagian-bagian tertentu yang ingin dipertahankan warnanya, diikuti dengan pencelupan dalam pewarna alami atau sintetis untuk menciptakan pola-pola yang bervariasi. Proses pengikatan ini memungkinkan terciptanya motif dengan gradasi warna yang indah, yang sering kali memiliki makna filosofis dan simbolis dalam budaya Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang batik ikat celup, baik dari segi teknik pembuatan, karakteristik motif, serta relevansinya dalam konteks budaya dan ekonomi kreatif Indonesia. Melalui studi literatur, wawancara dengan pengrajin batik, dan observasi langsung terhadap proses pembuatan batik ikat celup, penelitian ini mencoba mengungkap bagaimana teknik ini berperan dalam pelestarian warisan budaya Indonesia, serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh para pengrajin batik. Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi kontribusi batik ikat celup terhadap industri tekstil dan pasar global, mengingat semakin meningkatnya permintaan akan produk-produk tekstil yang bernilai seni dan budaya tinggi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa batik ikat celup memiliki kekayaan simbolik yang mencerminkan hubungan manusia dengan alam, kehidupan sosial, dan spiritualitas. Meskipun teknik ini menghadapi tantangan dari perkembangan teknologi dan perubahan pasar, batik ikat celup masih tetap memiliki tempat penting dalam budaya dan industri kreatif Indonesia. Pelestarian teknik ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutannya, baik melalui pendidikan, promosi, maupun dukungan terhadap pengrajin lokal. Dengan demikian, batik ikat celup tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya, tetapi juga memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan.