(Muhamad Misbach Suryo Nugroho Nugroho, Chandra Gunawan)
- Volume: 5,
Issue: 2,
Sitasi : 0
Abstrak:
Kecelakaan lalu lintas merupakan permasalahan serius yang terjadi secara global, termasuk di Indonesia. Salah satu faktor utama penyebab kecelakaan adalah kegagalan sistem pengereman, khususnya rem blong. Rem blong umumnya disebabkan oleh overheating pada sistem rem, yang mengakibatkan berkurangnya daya cengkeram rem atau munculnya vapor lock, sehingga pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraannya. Kondisi ini sangat berisiko, terutama pada kendaraan bermuatan berat seperti truk, bus, dan mobil pick-up. Panas berlebih pada sistem rem terjadi karena gesekan saat pengereman menghasilkan temperatur yang melampaui kapasitas sistem, sehingga mempercepat kerusakan dan meningkatkan potensi kecelakaan. Salah satu solusi untuk mengatasi hal ini adalah dengan menjaga temperatur rem tromol, yaitu melalui sistem pendingin otomatis menggunakan udara bertekanan yang diarahkan ke rem tromol. Metode ini mencegah kegagalan sistem rem akibat panas berlebih dan meningkatkan keselamatan kendaraan berat. Penelitian ini dilakukan pada prototipe rem tromol untuk menguji efektivitas udara bertekanan (5 bar) dengan memvariasikan jarak nozzle (8 mm, 10 mm, dan 12 mm) dengan sudut nozzle (45°) secara otomatis menggunakan Arduino Mega 2560. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang akurat mengenai jarak yang paling berpengaruh dalam menurunkan temperatur rem. Hasil terbaik diperoleh pada jarak yang tedekat yaitu 8 mm, dengan temperatur pendinginan terendah sebesar 127,64°C.