The development of innovative da'wah institutions is increasingly important in addressing the dynamics of social change in the disruptive era. This study aims to explore innovative strategies within da'wah institutions, focusing on clear vision and mission, the utilization of digital technology, and da'wah methods that are responsive to cultural diversity. In the context of Indonesia, which is rich in religious, cultural, and linguistic diversity, da'wah institutions face the challenge of avoiding conflict and fostering social harmony. The research method employed is descriptive qualitative through literature study, encompassing the analysis of literature from primary and secondary sources. The data collected are analyzed to identify key elements that support the effectiveness of da'wah. The results indicate that a strong vision serves as a driver for innovation, while digital technology facilitates broader message dissemination. Additionally, multicultural approaches and creative content have proven effective in reaching diverse audiences. These findings provide guidelines for da'wah institutions to enhance their relevance and effectiveness in spreading religious values within a complex society.

Melihat perkembangan komunikasi dan teknologi yang semakin maju menjadi tantangan yang berat bagi dakwah, umumnya para da’i ini perlu memahami Hakikat dan filosofi inovasi dalam melakukan langkah-langkah dakwah. Secara kondisi ini di sisi lain menjadi suatu peluang juga bagi para da’i berdakwah dengan pendekatan kewirausahaan melalui lembaga dakwah atau semacamnya. Secara masa era Dirupsi ini lah pantasnya kita mengembangkan diri, secara Indonesia merupakan nega yang amat padat penduduk dan memilki keanekaragaan suku, ras, budaya dan bahasa. Kebutuhan kohesi sosial ini menjadi tanggung jawab untuk kita merefleksikan diri sebagai seorang da’i untuk menerapkan nilai-nilai yang rahmataan lil alamien. Penelitian ini menitik beratkan pada bagaimana Hakikat dan inovasi dalam kewirausahaan Lembaga atau individu dakwah di era Dirupsi. Terkait era dirupsi, pendekatan dakwah akan memerlukan perubahan dan penyusuaian, baik dari segi bentuk, media, isi (peran) maupun paradigma yang mendasarinya. Penulis menawarkan beberapa strategi yang menyimpulkan penguatan kekuluargaan, menumbuhkan kesamaan presepsi antar kelompok masyarakat dengan memperkuat nilai-nilai universal dan mengembangkan sistem informasi yang mampu menjangkau secara luas dan menumbuhkan komunikasi yang efektif dan humoris.