Pelatihan Pembuatan Beton bagi Siswa SMK N 3 Semarang
(Muhammad Latif, Bambang Purnijanto, Hendra Masvika)
DOI : 10.26623/jpk.v2i2.9545
- Volume: 2,
Issue: 2,
Sitasi : 0 04-Aug-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<div align="justify"><p><em>Concrete is a solid mixture that hardens, consisting of components such as cement, sand, gravel, and water that are mixed. Civil engineering construction is related to concrete, including the construction of roads, buildings, dams, houses, and irrigation channels. Considering the importance of knowledge related to concrete, students of SMK N 3 Semarang who are majoring in construction engineering and housing need to be well informed. Many vocational high school students are still unaware of the proper process of making concrete that meets the desired quality standards. Students of SMKN 3 Semarang, who are expected to be able to work immediately after completing their studies, need to be equipped with knowledge about the concrete-making process. The purpose of this activity is to improve the knowledge of SMKN 3 Semarang students regarding the quality of concrete materials, the making of K-225 quality concrete, and the value of the concrete slump test. The PkM team from Universitas Semarang conducted training on making concrete for SMK N 3 Semarang students using discussion methods and laboratory practice. As a result of this training, the majority of students understand the process of making concrete in terms of material quality, K-225 concrete mix design, and slump test testing.</em></p></div>
|
0 |
2024 |
Modulus Elastisitas Beton Geopolimer Berbasis Fly ash PLTU Tanjungjati B Jepara
(Anik Kustirini, Edy Susilo, Trias Widorini, Bambang Purnijanto)
DOI : 10.26623/teknika.v19i1.8748
- Volume: 19,
Issue: 1,
Sitasi : 0 28-Mar-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Beton geopolimer adalah beton yang dibuat tanpa menggunakan semen. Sebaliknya, fly ash—bahan sisa pembakaran batu bara di pembangkit listrik tenaga uap—dimanfaatkan (PLTU). Pada penelitian ini fly ash dari PLTU Tanjungjati B Jepara digunakan untuk menguji modulus elastisitas beton geopolimer sehingga diperoleh pemahaman yang jelas mengenai sifat-sifatnya. Tiga benda uji silinder 15/30 digunakan untuk menguji modulus elastisitas beton. Rata-rata modulus elastisitas beton geopolimer umur 28 hari sebesar 20.560,797 MPa. Model modulus elastisitas dan kuat tekan beton geopolimer dengan persamaan Ec = 12761 (f’c) 0,4657 diperoleh dari hasil regresi daya. Validasi dilakukan dengan korelasi, angka R2 = 0,9944 mendekati satu, artinya hubungan kuat tekan dengan modulus elastisitas sangat kuat atau valid. Nilai modulus elastisitas hasil laboratorium berbeda 0,338% dengan nilai modulus elastisitas SNI dan selisih nilai modulus elastisitas Hukum Hookes sebesar 0,018%. Grafik hasil laboratorium dan Hooke berimpit
|
0 |
2024 |
Penerapan Biopori pada Halaman Rumah Warga RT.01 RW.04 Desa Kuwaron Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Jawa Tengah
(Talitha Zhafira, Ahmad Hakim Bintang Kuncoro, Bambang Purnijanto, Retno Dewi Pramodia Ahsani)
DOI : 10.26623/jpk.v1i1.5976
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 12-Jan-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p align="justify"><em>The people of Kuwaron Village, especially residents of RT.01 RW.04, have recently had problems of environmental damage, namely floods during the rainy season and drought during the dry season. The impact is the reduction of water catchment areas around the houses of residents of Kuwaron Village RT.01 RW.04. The purpose of this activity is to provide insight and skills regarding applying appropriate techniques for porous infiltration holes. In the hope of increasing groundwater reserves, reducing inundation, and accelerating water infiltration in residents' yards. The bio-pore-making training involved several residents of Kuwaron Village. Bio pores are made with a diameter of 10 cm and a depth of 100 cm. Then, the hole filled with organic kitchen waste. That is expected to reduce organic kitchen waste from each house because porous infiltration holes containing garbage invite various soil fauna and form pores to increase groundwater infiltration. The results of the evaluation of bio pores installation for four weeks showed that the rain puddles in the residents' yards receded faster.</em></p>
|
0 |
2023 |
ANALISA KUAT LENTUR BETON ASPAL PADA PERKERASAN LENTUR JALAN
(Muhammad Latif, Wardana Galih Pamungkas, Bambang Purnijanto)
DOI : 10.26623/teknika.v16i2.3714
- Volume: 16,
Issue: 2,
Sitasi : 0 30-Dec-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p>Kurang dimanfaatkannya limbah aspal di Laboratorium Transportasi menyebabkan pencemaran lingkungan. Dalam penelitian ini limbah aspal tersebut digunakan sebagai bahan penambahan dalam campuran beton yang merupakan salah satu solusi mengatasi masalah limbah aspal. Meneliti lebih mendetail terkait manfaat limbah aspal untuk meningkatkan kuat lentur beton. Prosentase campuran limbah aspal sebesar 10%, 12%, dan 15% dilihat dari kuat lentur.</p><p>Metode Eskperimen memakai benda uji berupa balok beton berukuran 60cm x 15cm x 15cm yang ditekan pada umur yang telah di tentukan..<br /> Setiap jenis sampel terdiri 3 benda uji dengan berat campuran yang berbeda., sehingga keseluruhan benda uji berjumlah 12 buah.</p><p>Hasil pengujian kuat lentur diperoleh Beton normal pada pada hasil pengujian kuat lentur nilainya 12 Mpa, Pada berat limbah aspal 10% nilai kuat lentur didapatkan 13,30 Mpa. Berat limbah aspal 12% nilai kuat lentur senilai 7,60 Mpa. Dan Berat limbah aspal 15% nilai kuat lentur = 5,00 Mpa</p>
|
0 |
2021 |
Analisis Dinding Geser pada Desain Bangunan Gedung Bertingkat yang Tidak Beraturan
(Trias Widorini, Ngudi Hari Crista, Bambang Purnijanto)
DOI : 10.26623/teknika.v16i1.2660
- Volume: 16,
Issue: 1,
Sitasi : 0 16-Mar-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p class="BasicParagraph">Pembangunan gedung bertingkat yang tidak simetris atau tidak beraturan harus dirancang menahan beban lateral seperti beban angin dan gempa. Selain itu, bentuk bangunan yang tidak simetris mengakibatkan distribusi massa yang tidak seragam. Pengaruh penempatan dinding geser dan berapa efektif penggunaan dinding geser pada gedung bertingkat tidak beraturan tehadap gaya lateral gempa.</p><p class="BasicParagraph">Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan simpangan horisontal yang terjadi akibat beban gempa pada gedung yang tidak beraturan dengan variasi letak dinding geser. Penelitian membandingkan tiga model struktur yang letak dinding gesernya berbeda. Model 1 adalah struktur yang didesain tanpa dinding geser, model 2 menggunakan dinding geser di tepi, model 3 Menggunakan dinding geser di lift. Denah bangunan memiliki denah struktur yang tidak simetris. Hal tersebut menyebabkan simpangan horisontal yang terjadi memiliki nilai yang berbeda untuk setiap arah gempa yang terjadi, yaitu gempa arah X dan gempa arah Y.</p><p class="BasicParagraph">Berdasarkan hasil analisa pemodelan dengan variasi tata letak dinding geser atau shear wall, dapat ditarik kesimpulan bahwa dinding geser memberikan kontribusi besar terhadap struktur bangunan bertingkat dalam menahan gaya lateral seperti beban gempa dan letak dinding geser pada bangunan bertingkat berpengaruh dalam hal nilai simpangan horisontal.<strong></strong></p>
|
0 |
2021 |
ANALISIS STRUKTUR ATAP BAJA DOUBLE SIKU RUMAH RETRET DI PARUNG-BOGOR JAWA BARAT
(Anik Kustirini, Bambang Purnijanto, Afrida ranu L, Galuh cahyo N.w)
DOI : 10.26623/teknika.v15i1.2009
- Volume: 15,
Issue: 1,
Sitasi : 0 20-May-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Bangunan di Indonesia sebagian besar menggunakan baja sebagai rangka atap selain karena kemudahan, faktor kecepatan pemasangan juga menjadi pertimbangan dalam memilih rangka atap baja, oleh sebab itu baja Double Siku digunakan untuk struktur atap ini.SNI 7971:2013 adalah peraturan perencanaan struktur baja (canai dingin). Peraturan ini, dapat membantu mendisain struktur baja Double Siku yang aman dan ekonomis. Penelitian ini membahas perencanaan rangka atap baja Double Siku dengan tipe atap fink dan panjang bentang 21 m akan direncanakan struktur alternatif dengan menggunakan metode desain LRFD. Perencanaan batang tarik, tekan dan sambungan sesuai SNI 7971:2013, serta menganalisis berat total struktur dan lendutan yang terjadi Hasil didapat dari Bantuan sofewere SAP2000 V.14. Hasil perencanaan tersebut, diperoleh desain profil untuk batang horisontal adalah 2L 100.100.20 dan 2L 65.65.9, batang vartikal 2L 65.65.9, Batang Diagonal Atas 2L 70.70.11, Batang Diagonal Tengah 2L 70.70.11 dan 2L 70.70.9 Dengan menggunakan Plat Buhul 10mm dan Baut type A 325 Diameter 12.7mm. hasil perhitungan Tekan didapat nilai Pmax = 13,7185 ton dibatang 45 dan tarik didapat nilai Pmax = 12,3688 ton dibatang 1 dari hasil tersebut maka jarak antar baut yaitu 45mm, jarak baut ke tepi 30mm dan 4 jumlah baut.
|
0 |
2020 |
PENGARUH PEMODELAN MASSA PADA ANALISIS DINAMIK STRUKTUR
(Bambang Purnijanto, Trias Widorini, Anik Kustirini)
DOI : 10.26623/teknika.v14i2.1804
- Volume: 14,
Issue: 2,
Sitasi : 0 19-Oct-2019
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Indonesia adalah negara yang rawan terjadi bencana alam gempa bumi sebab lokasi Indonesia di pertemuan tiga lempeng (pelat) tektonik yang aktif yaitu lempeng Samudra Hindia, Eurasia dan Pasifik. Akibat dari adanya gempa bumi tersebut dapat menyebabkan banyak korban harta benda dan jiwa. Kebanyakan penyebab korban jiwa akibat gempa bumi ini adalah tertimpa reruntuhan bangunan. Kerusakan bangunan tersebut pada umumnya disebabkan oleh faktor desain dan pelaksanaan yang kurang tepat. Penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan untuk membandingkan respons struktur yang terjadi akibat beban gempa pada gedung dengan konfigurasi yang tidak simetris berbentuk T dan L pada modelmassaterpusat terhadap modelmassatersebar. Berdasarkan hasil analisis struktur untuk denah bangunan berbentuk T dan L dengan pemodelanmassayang berbeda maka dapat ditarik kesimpulan bahwa modelmassaterpusat menghasilkan simpangan yang lebih besar dibandingkan modelmassatersebar sehingga akan menghasilkan kondisi yang lebih aman.Kata kunci : pemodelan massa; simpangan; gedung; analisis dinamik.
|
0 |
2019 |
Analisa Honeycomb untuk Mendapatkan Balok Paling Ekonomis Berdasarkan Tegangan dan Deformasi dengan SAP 2000 Versi 14
(Ngudi Hari Crista, Bambang Purnijanto, Mukti Wiwoho)
DOI : 10.26623/teknika.v10i1.751
- Volume: 10,
Issue: 1,
Sitasi : 0 23-Mar-2015
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Honeycomb adalah balok baja dengan bagian badan terbuka yang ketinggiannya berlipat karena penyusunan vertikal dari setengah potongan badan tersebut. Optimasi struktur dengan variabel desain geometri lubang ini disebut optimasi bentuk, oleh karena itu perhitungan ulang diperlukan untuk setiap kali perubahan bentuk, sehingga diperlukan waktu komputasi yang panjang. Penelitian bertujuan mendapatkan balok terekonomis dengan bentuk, heksagonal dan jarak antara lubang berbeda dengan ketinggian pelubangan sama, sehingga didapat konfigurasi atau tata letak lubang yang optimal. Metode yang digunakan adalah simulasi komputerisasi dengan SAP 2000 versi 14 terhadap 5 sampel untuk mendapatkan ukuran jarak lubang yang optimum pada balok baja profil I dengan bukaan heksagonal dan kondisi pembebanan yaitu beban merata sepanjang bentang serta beban titik di tengah bentang. Hasil simulasi menunjukkan bahwa rasio tegangan terkecil terjadi pada sampel II, yaitu Honeycomb dengan jarak pelubangan 15 cm dengan nilai tegangan 1723,49 kg/cm2, sedangkan rasio tegangan terbesar pada sampel IV Honeycomb dengan jarak pelubangan 25 cm dengan nilai tegangan 1968,21 kg/cm2. Lendutan terkecil terjadi pada sampel II dengan jarak pelubangan 15 cm dengan nilai 0,2083 mm, sedangkan untuk deformasi terbesar terjadi pada sampel IV dengan jarak pelubangan 25 cm dengan nilai deformasi 0,2811 mm, sehingga jarak, bentuk, dan pelubangannya yang paling baik adalah pelubangan dengan jarak 15 cm untuk konfigurasi atau tata letak lubang yang optimal. Kajian lebih lanjut optimasi bentuk lubang cellular, baik bentuk circular maupun ellips dan tata letak lubang, dengan memperhatikan instabilitas balok baja profil I dengan bukaan bentuk cellular pada badan, akibat lentur dan tekuk pada daerah web-post.
|
0 |
2015 |