PENINGKATAN LINGKUNGAN HIJAU SKALA RUMAH TANGGA DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (Percontohan di RT 8, RW 4, Perumahan Karanglo Indah, Desa Balearjosari)
(Bambang Prayitno)
DOI : 10.37832/asawika.v6i01.47
- Volume: 6,
Issue: 01,
Sitasi : 0 01-Sep-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
abstrakUndang-undang Republik Indonesia No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, menetapkan harustersedia Ruang Terbuka Hijau sebesar 30% dari luas Daerah Aliran Sungai (DAS). Dan dalam Permen ATRNomor 16 tahun 2018 ditetapkan harus tersedia RTH privat sebesar 10%. Hal itu bertujuan untukmeningkatkan kualitas lingkungan hidup di wilayah perkotaan, diantaranya penyediaan resapan, penyegaranudara, dan tentunya aspek estetika. Namun tidak banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui adanyaperaturan tersebut. Bahkan banyak pengembang yang tidak memperhatikan aspek tersebut. Sehingga parapembeli rumah tidak tahu adanya persyaratan dalam mendirikan atau mengembangkan bangunan yang harusmenyediakan RTH.Di Perumahan Karanglo Indah (dalam kasus ini sebagai percontohan adalah wilayah RT 8) masihdirasakan kurangnya Ruang Terbuka Hijau di sebagian besar rumah, seperti lingkungan hijau. Hal ini karenahalaman rumah sudah penuh tertutup bangunan. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untukmemberikan pemahaman kepada masyarakat tentang arti pentingnya RTH. Pengabdian kepada Masyarakat inidilaksanakan saat pandemi Covid-19, yang harus mengikuti protokol kesehatan dan physical distancing, makapemberian pemahaman hanya diberikan kepada Ketua RT, ketua PKK dan dasa wisma. Hasil dari pelaksanaankegiatan berupa percontohan lingkungan hijau berupa penanaman tanaman sayur, baik secara hidroponikvertikal maupun apung dan tanaman dalam polybag. Upaya ini selain untuk menambah lingkungan hijau jugamendukung kegiatan Kemandirian Pangan di era pandemi Covid-19
AbstractLaw No.26 of 2007 on Spatial Planning determines that 30% of Watershed must be available for open spaces. TheRegulation of The Minister of Agragrian and Spatial Planning Number 16 of 2018 determines that 10% of openspaces must be available for private open spaces. It aims to improve the quality of environment in urban areasincluding the availability of infiltration, air freshening, and aesthetic aspects. However, not many Indonesians knowthis regulation. Even many developers do not pay attention to this aspect and house buyers do not know the openspace requirements for building or developing buildings. Most houses at Karanglo Indah Housing ( as a pilotproject, RT 8, RW 4) are still lack of open spaces as the green environment. This is because the yard is full ofbuildings. This Community Service aims to provide information to that community so that they understand theimportance of open space. Since the Community Service was carried out during the Covid-19 pandemic which mustcomply with health protocols and physical distancing, the information is only given to the head of NeighborhoodAssociation, head of Family Welfare Group and head of a Group of ten families. The result of this activity is a pilotgreen environment as planting vegetable plants, both vertical and floating hydroponics and plants in polybags.Besides enlarging the green environment, this activity also supports food independence activities in the era ofCovid-19 pandemic.
|
0 |
2021 |
PELATIHAN PERENCANAAN KEUANGAN : INVESTASI UNTUK PASANGAN MUDA
(Bambang Prayitno)
DOI : 10.37832/asawika.v6i01.46
- Volume: 6,
Issue: 01,
Sitasi : 0 01-Sep-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
AbstrakPemberian materi mengenai pelatihan perencanaan keuangan untuk pasangan muda menjadi penting mengingatsalah satu masalah didalam keluarga adalah masalah keuangan. Mitra pengabdian ini Komisi Keluarga Dekanat 1Keuskupan Agung Palembang mempercayakan pemberian materi ini pada tim dosen Fakultas Bisnis dan AkuntansiUniversitas Katolik Musi Charitas Palembang. Pelatihan ini diikuti 53 peserta dari berbagai paroki, namun yangmengisi kuesioner yang dibagikan tim sebanyak 45, adapun distribusi peserta berdasarkan gender adalah 24orang pria (53%) dan 21 wanita (47%). Sebelum pelaksanaan pelatihan , tim meminta peserta untuk mengisikuesioner sebelum dan setelah pelatihan, yang bertujuan sebagai masukan bagi tim untuk mengetahui efektifitaspemberian materi. Peserta diminta untuk mengisi kuesioner sebelum dan setelah melakukan pelatihan. Kuesionerterdiri dari 10 pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan mengenai ada peningkatan sebelum dansesudah pelatihan. Presentase peningkatan jawaban yang cukup tinggi adalah pertanyaan tentang alokasi danapendidikan dan minimal dana darurat yang dimiliki.
AbstractProviding material on financial planning training for young couples is important considering that one of theproblems in the family is finance. This service partner, namely the Family Commission of Deanship 1 of theArchdiocese of Palembang, entrusted this material to a team of lecturers of the Faculty of Business and Accounting,Musi Charitas Catholic University Palembang. This training was attended by 53 participants from variousparishes, but 45 of the questionnaires were distributed by the team, while the distribution of participants based ongender was 24 men (53%) and 21 women (47%). Before the implementation of the training, the team askedparticipants to fill out a questionnaire before and after the training, which was intended as input for the team tofind out the effectiveness of the material. Participants were asked to fill out a questionnaire before and afterconducting the training. The questionnaire consisted of 10 questions that were used to measure knowledge about anincrease before and after training. A fairly high percentage increase in answers was the question of the allocationof education funds and the minimum amount of emergency funds they had.
|
0 |
2021 |
PELATIHAN MANAJEMEN PERUBAHAN DIRI PRIBADI DALAM UPAYA MENEGUHKAN PANGGILAN HIDUP SEBAGAI IMAM
(Bambang Prayitno)
DOI : 10.37832/asawika.v6i01.45
- Volume: 6,
Issue: 01,
Sitasi : 0 01-Sep-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
AbstrakMasa disruption revolusi industri 4.0 menuju era society 5.0 ditambah dengan munculnya pandemiCovid-19 telah mengubah seluruh aspek kehidupan manusia. Di era yang penuh dengan Volatility,Uncertainty, Complexity dan Ambiguity (VUCA) ini manusia harus pandai dan bijaksana melakukan tindakanproaktif dan penyesuaian diri yang diperlukan untuk berinovasi dan mempertahankan hakikatnya sebagaipenguasa alam semesta. Hal ini juga berlaku bagi siswa seminaris yang menjalani proses belajar danpeneguhan panggilan hidup sebagai Imam. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan diSeminari ST. Paulus Palembang. Dalam kegiatan ini seminaris diajak untuk menyadari perubahan yangterjadi dan strategi yang diperlukan dalam manajemen perubahan diri sehingga mereka lebih mantapmenghadapi perubahan itu dalam panggilan hidup mereka. Metode pelaksanaan kegiatan secara daring viazoom berupa pemaparan materi dan tanya jawab. Sebagai tugas refleksi diri, para seminaris dimintamenuliskan imagologi atau citra diri mereka sebagai Imam yang mumpuni dalam menghadapi era VUCA ini.Umpan balik berupa pertanyaan dari peserta dan kuesioner penilaian dari peserta menunjukkan bahwaseminaris begitu antusias, responsif dan merasakan manfaat yang besar dari kegiatan ini
AbstractThe period of disruption of industrial revolution 4.0 towards the era of society 5.0 coupled with theemergence of the Covid-19 pandemic has changed all aspects of human life. In an era full of volatility,uncertainty, complexity and ambiguity (VUCA), human must be smart and wise to take proactive actions andadjustments needed to innovate and defend their essence as the ruler of the universe. This also applies toseminarian students who undergo the process of learning and affirming their vocation as priests. Thiscommunity service activity is carried out at the ST. Paul Seminary, Palembang. In this activity, seminariansare invited to be aware of the changes that have occurred and the strategies needed in self-changemanagement so that they are more confident in facing these changes in their vocation. This activities are heldonline via zoom in the form of material presentation and questions and answers. As a self-reflection task,seminarians are asked to write down their imagology or self-image as qualified priests in facing this VUCAera. Feedback in the form of questions from participants and assessment questionnaires from participantsshows that seminarians are very enthusiastic, responsive and feel great benefits from this activity.
|
0 |
2021 |
PENINGKATAN PEMAHAMAN HAK ATAS INFORMASI OBJEK JAMINAN KEBENDAAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM DI CU SAWIRAN MALANG
(Bambang Prayitno)
DOI : 10.37832/asawika.v6i01.48
- Volume: 6,
Issue: 01,
Sitasi : 0 01-Sep-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
AbstractThe credit union (CU) movement is very developed currently, including CU Sawiran, a credit unionthat exists to serve all members of society openly without exception. Problems that often occur arethat CU Sawiran as a creditor do not get clear information/data regarding the object of materialguarantee, among others, the certainty of the completion time of conversion processing if the letter C/ clerk D is submitted so that it is difficult to execute. So far, the solution used is through mediationamong the parties. This community service program aims to provide information to CU Sawiranranks, administrators, supervisors and staff regarding the right to information dealing with theobject of material security, the development of material security regulations, the role of theFinancial Services Authority as the supervisor of financial services institutions (LJK) with regard tomaterial security, and the method of drafting a good agreement. Assistances are conducted byanalyzing credit agreements and formulating agreements that are more informative and do not havemultiple interpretations. It was agreed that similar activities would be carried out periodically notonly for the management but also for the other parties in order to improve education in the field oflaw.
AbstrakGerakan Credit Union saat ini sangat berkembang, gerakan ini merupakan suatu model yangsangat sesuai bagi kondisi masyarakat. CU Sawiran, hadir untuk melayani semua anggotamasyarakat secara terbuka, tanpa kecuali. Semua orang bisa menjadi anggota tanpa memandangtingkat ekonomi, pendidikan, agama, suku dan budaya. Saat ini CU Sawiran ada di 13 tempatpelayanan di beberapa kota di Jawa Timur. Permasalahan yang sering terjadi CU Sawiran selakukreditur tidak memperoleh informasi/data mengenai objek jaminan kebendaan secara jelas antara lainmengenai kepastian waktu selesainya pengurusan konversi jika yang diserahkan letter C/petok Dsehingga kesulitan melakukan eksekusi karena masa pengurusan belum selesai. Saat akan eksekusibenda diperalihkan kepada pihak ketiga tanpa sepengetahuan kreditur. Penyelesaian yang digunakanselama ini untuk menangani masalah di atas yakni melakukan mediasi mencari solusi yang terbaikbagi kepentingan para pihak.Dari hal di atas, program pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan informasi kepadaJajaran CU Sawiran, pengurus, pengawas dan staf (1) mengenai hak atas informasi mengenai objekjaminan kebendaan; (2) perkembangan aturan jaminan kebendaan; (3) peran lembaga Otoritas JasaKeuangan sebagai pengawas lembaga jasa keuangan (LJK) berkaitan dengan jaminan kebendaan; (4)memberikan cara penyusunan perjanjian yang baik kepada Jajaran CU Sawiran, pengurus, pengawasdan staf sesuai syarat sahnya perjanjian khusunya hutang piutang, tanpa adanya klausula perbuatanmelawan hukum (PMH). Hasil kegiatan sangat bermanfaat, peserta antusias mengikuti dan aktifdalam sesi tanya jawab seiring sejalan dengan dinamika hukum serta hak atas informasi mengenaiobjek jaminan kebendaan. Pendampingan dengan melakukan analisis perjanjian kredit di CU Jurnal Asawika Volume Volume 06 No.01 37Sawiran serta memformulasi perjanjian yang lebih informatif serta tidak multi tafsir. Kegiatan serupadisepakati akan dilakukan secara periodik tidak hanya diikuti pengurus saja namun juga pihak lainguna meningkatkan edukasi di bidang hukum.
|
0 |
2021 |
IBM TIM LITBANG YAYASAN KOSAYU: PEMBUATAN MODUL PENDIDIKAN KARAKTER
(Bambang Prayitno)
DOI : 10.37832/asawika.v6i01.44
- Volume: 6,
Issue: 01,
Sitasi : 0 01-Sep-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
AbstrakTim Litbang Yayasan Kolese Santo Yusup sudah memiliki draf roadmap pendidikan karakter. Draf yang sudahdimiliki hendak dikembangkan dalam modul-modul pelatihan pendidikan karakter untuk sekolah-sekolah yangbernaung di bawah Yayasan Kolose Santo Yusup. Untuk mewujudkan rencana ini, Tim Litbang Yayasan KoleseSanto Yusup mengajak kerjasama Tim Abdimas Universitas Ma Chung yang sebelumnya sudah ikut mendampingipembuatan draf roadmap pendidikan karakter untuk ikut terlibat di dalam pembuatan modul. Selama enam bulanTim Abdimas Universitas Ma Chung secara intensif melakukan pertemuan secara online bersama Tim LitbangYayasan Kolese Santo Yusup untuk mereview roadmap pendidikan karakter dan menyusun modul-modulpendidikan karakter. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Focus Group Discussion dan Workshop.Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1) Review roadmap pendidikan karakter yang sudahdisusun Tim Litbang Yayasan Kolese Santo Yusup, 2) Rancangan modul implementasi pendidikan karakter melaluimata pelajaran, 3) Rancangan modul implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler. Selainpendampingan, Tim Abdimas Universitas Ma Chung juga memberikan bantuan buku Modul Latihan KepemimpinanTingkat Dasar Metode Aksi Refleksi kepada anggota Tim Litbang Yayasan Kolese Santo Yusup sebagai contohuntuk pembuatan sebuah modul.
AbstractThe Research and Development Division of Kolese Santo Yusup Foundation already has a roadmap ofcharacter education. This draft will be developed in order to issue character education training’s modules forschools under Kolese Santo Yusup Foundation. To realize this plan, The Research and Development Division ofKolese Santo Yusup Foundation collaborated with Universitas Ma Chung Community Service Team who hadpreviously accompanied the drafting of a character education’s roadmap to be involved in the module development.During six months collaboration, Universitas Ma Chung Community Service Team intensively held online meetingswith The Research and Development Division of Kolese Santo Yusup Foundation to review the roadmap andcompile the modules. Focus Group Discussion and Workshop were applied as methods during the communityservice activities. The results obtained from this service activity are: 1) Review of the character education roadmaphas been managed by The Research and Development Division of Kolese Santo Yusup Foundation, 2) The design ofthe module for the implementation of character education through subjects, 3) The design of the module for theimplementation of character education through extracurricular activities. Moreover, Ma Chung UniversityCommunity Service Team also provided a book of Basic Level of Leadership Training Modules and ReflectionAction Methods for members of The Research and Development Division of Kolese Santo Yusup Foundation asguidance for making a module.
|
0 |
2021 |
PENINGKATAN BUDAYA BERLITERASI SASTRA BAGI SISWA SMAK SANTA MARIA MALANG MELALUI PEMBUATAN KITAB PENTIGRAF
(Bambang Prayitno)
DOI : 10.37832/asawika.v6i01.49
- Volume: 6,
Issue: 01,
Sitasi : 0 27-Aug-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
ABSTRAKPenanaman gemar membaca sudah dilakukan di semua sekolah, namun belum semua dimuarakan padapembiasaan menulis. Memang terdapat beberapa kendala dalam upaya penanaman gemar menulis, karyasastra khususnya. Guna mengatasi kendala yang ada, pelatihan pembuatan pentigraf (cerpen tiga paragraf)ternyata bisa menjadi solusi. Hal ini dibuktikan lebih dari 2/3 siswa bisa mengumpulkan pentigraf dengantetap waktu. Agar rasa bangga siswa menjadi semakin terbangun, maka karya-karya tersebut dicetak dalambentuk buku oleh penerbit dan ber-ISBN. Buku tersebut diberi judul Teduhan Tak Kasat Mata yang terdiriatas 125 pentigraf dari 114 siswa. Melalui kegiatan abdimas ini, kiranya budaya berliterasi sastra bagi siswadi SMAK St. Maria Malang sungguh semakin berkembang.
AbstractInstilling reading habit has been carried out in all schools, but not all has been directed to the writing habit.Indeed, there are several obstacles in writing, especially in literary works. In order to overcome this obstacles,training in making pentigraphs (three paragraphs consisting of short stories) turned out to be a solution. This isproven by more than 2/3 of students of SMAK St. Maria Malang are able to collect pentigraphs on time. Inorder to build a sense of pride of the students, their works are printed in the form of book of pentigraphs bypublishers and have ISBN. The book is entitled Teduh Tak Kasat Mata which consists of 125 pentigraphersfrom 114 students. Through this community service, the culture of literary literacy of the students could beimproved.
|
0 |
2021 |
KOMUNITAS "SADAR KRISIS" DALAM PENANGGULANGAN WABAH COVID-19
(Bambang Prayitno)
DOI : 10.37832/asawika.v6i01.43
- Volume: 6,
Issue: 01,
Sitasi : 0 04-Aug-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.02-Aug-2025
Abstrak:
AbstrakPandemi Covid-19 menjadi sebuah realitas baru dalam kehidupan manusia. Di Kota Palembang, data DinasKesehatan per 12 November 2020 menunjukkan tren kenaikan sebesar 3706 kasus yang terkonfirmasi dengankorban meninggal sebanyak 220 orang. Pemerintah melalui Satgas Nasional Penanggulangan Covid-19 danDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi meluncurkan program Edukasi Perubahan Perilaku (EPP) melibatkanmahasiswa untuk terlibat dalam upaya kreatif pemberdayaan kesadaran masyarakat. Perilaku merupakanmanifestasi pola pikir. Dengan mengaplikasikan pendekatan metode gabungan dilakukan analisis kritis terhadapmodel "Komunitas Sadar Krisis". Penelitian konseptual ini menggunakan teori perilaku sosio-ekonomi untukmenjelaskan kesadaran terhadap krisis manusia dari dua aspek. Pertama, manusia sebagai makhluk sosialdengan segala tindakan yang dimotivasi oleh pengakuan sosial. Kedua, manusia sebagai makhluk ekonomisdengan segala tindakan yang dimotivasi oleh pencarian manfaat. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapatdikontribusikan bagi penanggulangan pandemi Covid-19.AbstractCovid-19 pandemic has become a new reality in human life. In Palembang City, the data from the HealthDepartment of Palembang City taken on the November 12th of 2020 has shown significantly that 3706 caseswith 220 deaths are confirmed. Indonesian Government through the National Task Force for Covid-19 Responseand Directorate General of Higher Education has launched an educational program for behavior change (EPP)with students involvement to develop creative efforts for public awareness. Behavior is a manifestation of thinkingpattern. In this research, a mixed-method approach is adopted through critical analysis of a community of "CrisisAwareness". Theory of socio-economic behavior is used to describe awareness towards crisis from two aspects.First, human being as a social man with his all action is motivated by social recognition. Second, human beingas an economic man with his all action is motivated by benefit-seeking motives. The result of this research couldcontribute in developing a sense of crisis related to Covid-19 pandemic.
|
0 |
2021 |