Pengaruh Lama Maserasi Terhadap Senyawa Bioaktif Ekstrak Etanolik Teh Daun Daruju (Achantus Ilicifolius)
(Aldila Sagitaning Putri, Anisa Rachma Sari, Asah Wiari Sidiq)
DOI : 10.26623/jtphp.v19i1.8987
- Volume: 19,
Issue: 1,
Sitasi : 0 20-Apr-2024
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, fenol dan tanin berpotensi sebagai antioskidan. Antioksidan alami semakin lama semakin diminati oleh masyarakat, seperti halnya teh memiliki potensi sebagai antioksidan alami karena memiliki senyawa bioaktif. Daun daruju merupakan tanaman lokal berasal dari Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung yang saat ini dikembangkan dengan cara dibuat teh daun daruju. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama waktu maserasi yang paling efektif dalam menghasilkan senyawa bioaktif yang terdapat pada teh daun daruju. Waktu maserasi yang tepat akan menghasilkan rendemen ekstrak senyawa yang tinggi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan pertama adalah lama maserasi selama 18 jam, perlakuan kedua lama maserasi selama 24 jam, perlakuan ketiga lama maserasi selama 30 jam dan perlakuan keempat lama maserasi selama 36 jam. Parameter yang diamati adalah flavonoid, fenolik, tanin, alkaloid dan aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama maserasi berpengaruh terhadap flavonoid, total fenol, kadar tannin, alkaloid dan aktivitas antioksidan. Senyawa bioaktif dengan lama maserasi 24 jam menghasilkan senyawa bioaktif seperti total fenol sebesar 2,28 mg asam gallat/g; 3,81 mg asam tannat/g; aktivitas antioksidan sebesar 92,51% serta alkaloid sebesar 0,75 g/100 g.
|
0 |
2024 |
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH HERBAL DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) PADA BERBAGAI LAMA PENGERINGAN
(Teguh Teguh, Bambang Kunarto, Aldila Sagitaning Putri)
DOI : 10.26623/jtphp.v18i2.5398
- Volume: 18,
Issue: 2,
Sitasi : 0 01-Oct-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p align="center"><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Lama waktu pengeringan merupakan kriteria penting karena mempengaruhi kualitas teh herbal daun parijoto yang akan dihasilkan. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui lama waktu pengeringan menggunakan <em>cabinet dryer</em> pada suhu 50<sup>o</sup>C terhadap kadar air, kadar abu, fenolik total, flavonoid total dan aktivitas antioksidan (RSA-DPPH) teh herbal daun parijoto. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu factor yaitu lama waktu pengeringan (180; 210; 240; 270; 300 dan 330 menit) dengan ulangan perlakuan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan menggunakan <em>cabinet dryer</em> suhu 50<sup>o</sup>C selama 240 menit merupakan perlakuan terbaik untuk menghasilkan teh herbal daun parijoto dengan kadar air 6,53 ±0,03%, kadar abu 4,73 ±0,17%, fenolik total 8,61 ±0,08 mg GAE/g, flavonoid total 0,40 ±0,01 mgQE/g dan aktivitas antioksidan (RSA-DPPH) sebesar 72,91 ±0,17% pada konsentrasi 0,1 g/mL.</p><p><strong> </strong></p><p>Kata kunci: Antioksidan; daun parijoto; pengeringan; teh herbal</p><p><strong> </strong></p><p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p>The drying time is an important criterion because it affects the quality of the parijoto leaf herbal tea that will be produced. The purpose of this study was to determine the drying time using a cabinet dryer at a temperature of 50<sup>o</sup>C on the moisture content, ash content, total phenolic, total flavonoid and antioxidant activity (RSA-DPPH) of parijoto leaf herbal tea. This study used a completely randomized design (CRD) with one factor, namely the length of drying time (180; 210; 240; 270; 300 and 330 minutes) with 3 repetitions of treatment. The results showed that drying using a cabinet dryer at 50<sup>o</sup>C for 240 minutes was the best treatment to produce parijoto leaf herbal tea with water content 6.53 ±0.03%, ash content 4.73 ±0.17%, total phenolic 8.61 ±0.08 mg GAE/g, total flavonoid 0.40 ±0 .01 mg QE/g and the antioxidant activity (RSA-DPPH) was 72.91 ±0.17% at a concentration of 0.1 g/mL.</p><p><strong> </strong></p><p>Keywords: Antioxidant; parijoto leaves; drying; herbal tea</p><p><strong> </strong></p>
|
0 |
2023 |
Pasca Panen Ubi Jalar Ungu dan Olahannya bagi Siswa siswi Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang
(Aldila Sagitaning Putri)
DOI : 10.26623/tmt.v3i2.7097
- Volume: 3,
Issue: 2,
Sitasi : 0 30-Jun-2023
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
<p><strong>Siswa SMK Negeri 1 Bawen dalam mendapatkan pengetahuan tentang penanganan pascapanen dan olahan hortikultura hanya diberikan secara umum untuk tanaman hortikultura dan praktikum yang diberikan hanya buah tertentu saja, sehingga penanganan pascapanen dan olahan ubi jalar ungu belum diberikan secara khusus. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk : Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya di SMK Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang, tentang pentingnya penanganan pascapanen ubi jalar ungu serta cara pengolahannya dan memberikan keterampilan pengolahan ubi jalar ungu menjadi nasi ungu dan ice cream ubi jalar ungu. Khalayak sasaran dalam pengabdian kepada masyarakat adalah siswa siswi SMK Negeri 1 Bawen Kabupaten Semarang yang sesuai dengang jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa sasaran yaitu siswa dan siswi SMK Negeri 1 Bawen bertambah ilmu pengetahuannya dan faham tentang pentingnya pengangan pascapanen dan pengolahan tomat dengan prakteknya. Hal ini berdasarkan tanya jawab, wawancara dan quisioner yang dibagikan sebelum dan setelah kegiatan. Evaluasi dilakukan dengan menggunkan kuisioner pada waktu sebelum dan sesudah pelaksanaan yang diberikan kepada 70 peserta yang mengikuti. Hasil evaluasi menujukkan bahwa : a. Sebelum pelaksanaan kegiatan 80 % peserta belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang penanganan pascapanen, b. Sebelum pelaksanaan 75 % tidak tahu tentang pengolahan ubi jalar ungu dan 25 % tahu, setelah pelaksanaan 85% tahu dan 20,67 % sangat tahu tentang pengolahan ubi jalar ungu, c. 100 % peserta tidak tahu mengolah ubi jalar ungu menjadi nasi ungu dan setelah penyuluhan 3,33 % tidak tahu, 96,67 % tahu dan 10 % sangattahu, d. 100 % peserta penyuluhan tidak tahu cara mengolah ubi jalar ungu menjadi ice cream dan setelah penyuluhan 86,67 % tahu dan 13,33 % sangat tahu cara mengolah ubi jalar ungu menjadi ice cream, e. Pengetahuan tentang manfaat ubi jalar ungu peserta penyuluhan sebelum kegiatan 66,7 % tidak tahu, 33,33 % tahu dan 6,67 % sangat tahu, dan setelah kegiatan 73,33 % tahu dan 26,66 % sangat tahu, dan f. Pengetahuan olahan ubi jalar ungu selain menjadi nasi ungu dan icream ubi jalar ungu menyatakan 100 % tahu.</strong></p><p><strong> </strong></p>
|
0 |
2023 |
RASIO TANAMAN KROKOT (PORTULACA OLERACEA) DAN DAUN SIRIH MERAH (PIPOER BETLE) TERHADAP SIFAT ANTIOKSIDATIF MANISAN LEMBARAN
(Aldila Sagitaning Putri)
DOI : 10.26623/jprt.v16i2.2941
- Volume: 4,
Issue: 2,
Sitasi : 0 30-Nov-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Abstrak Krokot (Portulaca oleracea) dan Daun Sirih (Piper betle) yang selama ini dianggap hanya sebagai gulma dan tumbuh merambat, faktanya memiliki manfaat yang besar bagi tubuh kita. Pembuatan Manisan Lembaran merupakan salah satu inovasi baru dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan krokot dan daun sirih. Manisan Lembaran adalah jenis makanan alternatif pangan olahan yang dibuat berbahan sayuran, buah dan tanaman bunga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio terbaik dari sifat fisikomia manisan lembaran kombinasi tanaman krokot dan daun sirih merah. Target penelitian adalah untuk mengetahui sifat fisikokimia manisan lembaran sehingga dapat meningkatkan mutu dari manisan lembaran kombinasi krokot dan daun sirih merah. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali ulangan, apabila ada perbedaan nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan masing-masing taraf perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio tanaman krokot dan daun sirih merah berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar serat, beta karoten dan aktivitas antioksidan terhadap manisan lembaran. Manisan lembaran yang dibuat dengan rasio tanaman krokot dan daun sirih merah (P3, 15:10) memiliki kadar air 13,40%, kadar abu 4,91%, kadar serat 1,81, kadar beta karoten 71787,60 µ.g/100 g, aktivitas antioskidan 70,12%. Kata Kunci:
|
0 |
2020 |
Pengaruh Suhu Pengeringan pada Pembuatan Kelapa Parut Kering (Desiccated Coconut) Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik
(Ery Pratiwi, Aldila Sagitaning Putri, Devy Angga Gunantar)
DOI : 10.26623/jtphp.v15i2.2622
- Volume: 15,
Issue: 2,
Sitasi : 0 12-Sep-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Telah dilakukan penelitian pengaruh suhu pengeringan terhadap sifat kimia (rendemen, kadar air, kadar lemak) dan sifat organoleptic (warna dan aroma) pada pembuatan kelapa parut yang dikeringkan. Hasil yang diperoleh dilakukan analisa sifat kimia (rendemen, kadar air, kadar lemak) dan organoleptik (warna dan aroma).Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan satu factor, yaitu suhu pengeringan 50 °C, 60 °C, 70 °C, 80 °C dengan 4 kali ulangan. Data yang diperoleh dihitung menggunakan perhitungan rancangan percobaan (RAK) apabila ada perbedaan nyata antar perlakuan, dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf %% untuk mengetahui perbedaan masing-masing taraf perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil kadar air 2,96%, kadar lemak 48,90%, rendemen 36,62% terbaik pada kondisi suhu pengeringan 80 °C
|
0 |
2020 |
VARIASI LAMA MASERASI TERHADAP RENDEMEN, INDEKS BIAS, TOTAL FENOLIK DAN SITRONELAL OLEORESIN DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix DC)
(Arini Suci Prastiwi, Rohadi Rohadi, Aldila Sagitaning Putri)
DOI : 10.26623/jtphp.v14i1.2491
- Volume: 14,
Issue: 1,
Sitasi : 0 28-Jan-2019
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Jeruk purut (Citrus hystrix DC) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang banyak dimanfaatkan pada bagian buah dan daunnya sebagai penyedap makanan. Bagian jeruk purut yang digunakan pada penelitian ini adalah daunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi lama maserasi terhadap rendemen, indeks bias, total fenolik, dan senyawa sitronelal oleoresin daun jeruk purut. Sampel yang digunakan berupa daun jeruk purut segar yang diekstrak dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu lama maserasi (1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, dan 5 jam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama maserasi berpengaruh nyata terhadap analisis rendemen, total fenolik dan sitronelal (p<0,05), namun tidak berpengaruh nyata terhadap analisis indeks bias (p>0,05). Perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan ketiga (P3) lama maserasi selama 3 jam, mengahasilkan rendemen 2,91 ± 0,42; indeks bias 1,50 ± 0,00; total fenolik 0,20 ± 0,10 dan sitronelal 63,66%.
|
0 |
2019 |
KOMPARASI SIFAT ANTIOKSIDATIF SEDUHAN TEH HIJAU, TEH HITAM, TEH OOLONG DAN TEH PUTIH PRODUKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX
(Lusi Dwi Anggraini, Rohadi Rohadi, Aldila Sagitaning Putri)
DOI : 10.26623/jtphp.v13i2.2379
- Volume: 13,
Issue: 2,
Sitasi : 0 12-Jun-2018
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Teh merupakan minuman yang paling populer di masyarakat. Terdapat empat jenis teh : teh hijau, teh hitam, teh oolong, teh putih. Keempatnya dibedakan berdasarkan proses pengolahan. Keempat jenis teh tersebut mengandung polifenol yang berpotensi sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Pemanfaatan bahan alam ini menjadi motivasi dilakukannya penelitian tentang sifat antioksidatif pada seduhan empat jenis teh yaitu teh hijau, teh hitam, teh oolong dan teh putih yang di produksi PT Perkebunan Nusantara XI.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komparasi sifat antioksidatif seduhan teh hijau, teh hitam, teh oolong dan teh putih di PT Perkebunan Nusantara IX. Mengetahui aktivitas antioksidan terkuat dari seduhan teh hijau, teh hitam, teh oolong dan teh putih di PT Perkebunan Nusantara IX. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang pada bulan Januari 2017. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu metode penyeduhan dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan pada teh hijau, teh hitam, teh oolong dan teh putih dengan metode penyeduhan pada suhu 60ËšC ± 2 ºC selama 10 menit. Variabel yang diamati antara lain analisis proksimat, total fenolik, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan (RSA-DPPH). Data yang diperoleh dianalisis ragam dan apabila ada perbedaan antar perlakuan maka diuji lanjut dengan uji wilayah ganda Duncan (DMRT) pada taraf 5%.Hasil penelitian terhadap seduhan teh hijau, teh hitam, teh oolong dan teh putih di PT Perkebunan Nusantara IX dengan penyeduhan pada suhu 60 ºC ± 2 ºC selama 5 menit menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan sifat antioksidatif total fenolik, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan. Kadar total fenolik tertinggi pada teh oolong (1,90 mgGAE/g), total flavonoid tertinggi pada teh hijau 0,1991 mgQE/g, dan aktivitas antioksidan tertinggi pada teh putih (89,63%). Dari keempat jenis teh tersebut teh yang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi adalah teh putih dengan aktivitas antioksidan 89,63%.
|
0 |
2018 |
RASIO n-HEKSANA-ETANOL TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA OLEORESIN AMPAS JAHE (Zingiber majus Rumph) VARIETAS EMPRIT
(Dwi Hastuti, Rohadi Rohadi, Aldila Sagitaning Putri)
DOI : 10.26623/jtphp.v13i1.2374
- Volume: 13,
Issue: 1,
Sitasi : 0 07-Jan-2018
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Ampas jahe merupakan limbah industri jamu, minuman kesehatan ataupun jahe instan.Ampas jahe masih mengandung minyak yang dapat di ekstrak untuk mendapatkan oleoresin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio n-heksan-etanol terbaik terhadap rendemen dan karakteristik fisik dan kimia oleoresin ampas jahe (Zingiber majus Rumph) varietas emprit. Ampas jahe di ekstrak dengan cara maserasi menggunakan rasio pelarut n-heksan:etanol. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu rasio n-heksan-etanol. Perlakuan dalam penelitian berpengaruh nyata terhadap karakteristik oleoresin jahe emprit. Perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan kedua (P2) maserasi dengan pelarut etanol, menghasilkan rendemen 1,86 ± 0,22, total fenolik 0,433 ± 0,00 g-GAE/100 g- Ekstrak, indeks bias 1,5345 ± 0,0007, dan aktivitas antioksidan 90,57 ± 0,58%.
|
0 |
2018 |
Pengaruh Rasio Pelarut N-Heksana dan Etanol Terhadap Rendemen, Aktivitas Antioksidan Minyak Atsiri Jahe (Zingiber Majus Rumph) Varietas Emprit yang Dihasilkan
(Tunjung Wulandari, Rohadi Rohadi, Aldila Sagitaning Putri, Devy Angga Gunantar)
DOI : 10.26623/jtphp.v12i2.1800
- Volume: 12,
Issue: 2,
Sitasi : 0 23-Sep-2017
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Jahe salah satu tanaman obat yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan obat tradisional. Rimpang jahe emprit (Z. majus Rumph) mengandung oleoresin dan minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio pelarut n-heksan-etanol terhadap hasil dan karakteristik minyak atsiri jahe emprit segar. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu rasio pelarut n-heksan-etanol. Perlakuan tersebut adalah, P1 (n-heksan : etanol 1 : 0) ; P2 (n-heksan : etanol 2:1); P3 (n-heksan : etanol 1:1); P4 (n-heksana : etanol 1:2); dan P5 (n-heksan :etanol 0 :l). Perlakuan berpengaruh nyata terhadap hasil dan karakteristik minyak atsiri jahe emprit (p<0,05). Perlakuan P1 dihasilkan rendemen terbesar, yakni 1,3 ±0,51 %, namun untuk kualitas oleoresin terbaik dihasilkan perlakuan P3, dengan karaketristik oleoresin indeksbias sebesar 1,488, total fenolik sebesar 0,43% dan aktivitas antioksidan 90,57 ± 0,58 %.
|
0 |
2017 |
SIFAT ANTIOKSIDATIF EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) JENIS TEH HIJAU, TEH HITAM, TEH OOLONG DAN TEH PUTIH DENGAN PENGERINGAN BEKU (Freeze Drying)
(Dea Ira Lelita, Rohadi Rohadi, Aldila Sagitaning Putri)
DOI : 10.26623/jtphp.v13i1.2372
- Volume: 13,
Issue: 1,
Sitasi : 0 05-Feb-2013
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.09-Jul-2025
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat antioksidatif ekstrak teh (Camellia sinensis Linn.) jenis teh hijau, teh hitam, teh oolong dan teh putih dengan pengeringan beku (Freeze drying). Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang sifat antioksidatif ekstrak teh (Camellia sinensis Linn.) jenis teh hijau, teh hitam, teh oolong dan teh putih dengan pengeringan beku (Freeze drying).Rancangan percobaan ini menggunakan satu faktor yaitu jenis teh dengan 4 perlakuan yaitu P1 : Ekstrak Teh Hijau, P2 : Ekstrak Teh Hitam, P3 : Ekstrak Teh Oolong, P4 : Ekstrak Teh Putih. dan 4 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisa dengan sidik ragam Rancangan Acak Kelompok (RAK)Hasil penelitian menunjukan kapasitas antioksidatif ekstrak teh setara total fenolik (mgGAE/g-ekstrak) berturut- turut yaitu P2 (Ekstrak teh hitam) 25,67 ±0,008 < P4 (Ekstrak teh putih) 29,93 ±0,037 < P1 (Ekstrak teh hijau) 30,89 ±0,014 < P3 (Ekstrak teh oolong)31,93 ±0,494. Kapasitas antioksidatif ekstrak teh setara total flavonoid (mg-QE/ g ekstrak)berturut- turut yaitu P2 (Ekstrak teh hitam) 14,73 ±0,363 < P4 (Ekstrak teh putih)15.60 ±0,582 < P3 (Ekstrak teh oolong) 16,44 ±0,526 < P1 (Ekstrak teh hijau) 17,52 ±0,423. Kapasitas antioksidan penangkapan radikal bebas DPPH berturut- turut Konsentrasi 1000 ppm P2 (Ekstrak teh hitam) 55,48 ±0,684 < P1 (Ekstrak teh hijau) 86,32 ±0,107 < P3 (Ekstrak teh oolong) 87,20 ±0,217 < P4 (Ekstrak teh putih) 92,91 ±0,077 . Konsentrasi 1250 ppm P2 (Ekstrak teh hitam) 71,90 ±0,296 < P1 (Ekstrak teh hijau) 89,22 ±0,092 < P3 (Ekstrak teh oolong) 92,19 ±0,289 < P4 (Ekstrak teh putih) 93,27 ±0,190. Konsentrasi 1500 ppm P2 (Ekstrak teh hitam) 72,07 ±0,308 < P1 (Ekstrak teh hijau) 93,40 ±0,198 < P3 (Ekstrak teh oolong) 92,86 ±0,020 < P4 (Ekstrak teh putih) 93,61 ±0,094. Sifat antioksidatif didapatkan kadar terbaik pada perlakuan P4, sehingga perlakuan P4 memiliki potensi yang baik bila diaplikasikan sebagai antioksidan alami pada sistem pangan.
|
0 |
2013 |