(Albertus Jemirolis Rudin, Lisa Kurniawati, Sari Perwita)
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0
Abstrak:
Keripik tempe adalah jenis makanan ringan hasil olahan tempe. Kadar protein keripik tempe cukup tinggi yaitu berkisar anatara 23% - 25%. Industri keripik tempe merupakan industri yang terkait langsung dengan komoditi kedelai dan tempe. Selain memiliki prospek pasar yang cukup baik akibat tingginya tingkat permintaan, keberadaan industri keripik tempe juga memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Tujuan pengolahan keripik tempe itu adalah untuk meningkatkan nilai tambah kedelai itu agar memperoleh nilai jual yang tinggi di pasaran. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui besarnya volume produksi dan harga produksi pada home industry keripik tempe sudah mencapai titik impas (Break Even Point). (2) untuk mengetahui keuntungan home industry keripik tempe. (3) untuk mengetahui besarnya nilai tambah yang dihasilkan dalam home industry keripik tempe. Penelitian dilakukan pada home industry keripik tempe di jalan Sanan kota Malang. Penentuan responden dalam pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dan jumlah sampel responden pada penelitian ini adalah 41 home industry keripik tempe. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis 1 menggunakan analisis break event poin (BEP), untuk menguji hipotesis 2 menggunakan R/C Ratio, dan untuk menguji hipotesis 3 menggunakan analisis nilai tambah. Simpulan penelitian (1) volume produksi dan harga jual keripik tempe pada home industry keripik tempe sudah mencapai break event point (BEP), (2) home industry keripik tempe sudah menguntungkan karena nilai R/C Ratio > 1 sebesar 1,12, (3) home industry keripik tempe memberikan nilai tambah sebesar Rp 5.624,37 per kg.Kata Kunci : Keripik Tempe, Pendapatan, Nilai Tambah