- Volume: 5,
Issue: 2,
Sitasi : 0
Abstrak:
PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur peralatan dapur seperti mangkuk, piring, dan gelas. Produk – produk tersebut diproduksi dengan proses cetakan yang merupakan bagian akhir dari proses produksi peralatan dapur diatas. Saat ini, proses pencetakan merupakan proses yang menghasilkan defect tertinggi, diantaranya defect mengental atau permukaan produk tidak rata sebesar 37.2%, diikuti dengan pin hole (adanya gelembung udara pada bahan baku) 30.6%, dan fuchi (cacat dimensi) sebesar 16.7%. Penerapan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) dan Six Sigma terbukti dapat meningkatkan kualitas cetakan produk peralatan dapur dari 3.31 menjadi 4.15 atau meningkat sebesar 0.84 sigma. Pencapaian tersebut didapatkan setelah diaplikasikannya perbaikan pada temperatur atau suhu cetakan serta pengendalian pada bahan baku. Peningkatan nilai sigma tersebut tentu saja dapat meningkatkan produktivitas perusahaan karena menurunnya produk yang cacat.