This research aims to provide a better understanding of the school field for students at SMA Negeri 9 Pekanbaru. This activity is expected to broaden horizons and enhance the knowledge and competencies of students in the field of education. Through observation and interviews with teachers, students can learn about various aspects of learning and educational management that take place in schools. The methods used in this research include the collection of notes and documentation, where students reorganize and explain what they have learned. One of the observation activities conducted was an interview with the teacher regarding daily activities at the school, from student arrival to dismissal time. This activity aims to provide students with direct experience in understanding the educational process at school. In addition, this research also provides benefits to educational institutions as a reference for improving the quality of education, facilities and infrastructure, as well as learning activities. Thus, it is hoped that the results of this research can contribute to the development of better education in the future. Overall, this research is not only beneficial for students in enhancing their competencies but also for educational institutions in their efforts to improve and develop the existing education system.

The Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program offers opportunities for students to enhance their competencies beyond campus. This article examines the implementation of the MBKM Mandiri program by Music Education students from Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) at SMA Negeri 2 Kupang, focusing on choir activities. These activities included planning, regular rehearsals, team building, and performances. The results showed increased student confidence, character development, and musical talent enhancement. For the students, the program provided practical experience that strengthened professional competencies and soft skills. This article highlights the challenges faced and the solutions implemented throughout the program. The implementation emphasizes the importance of collaboration between higher education institutions and schools in advancing education and arts.

Education standards in Indonesia still face various challenges, especially in Tahai Jaya Village where there are still educational problems such as limited Merdeka curriculum books, unstable lesson schedules, and the low reading ability of grade 3 elementary school students, reflecting broader educational challenges. To overcome this, KKN students took the initiative to carry out free tutoring in Tahai Jaya village. The aim of this free tutoring program is to help improve the quality of education in Tahai Jaya village. The method used is the PAR (Participatory Action Research) method. The results of free tutoring activities in Tahai Jaya Village have succeeded in improving the quality of education in the area. This activity involves active community participation and is carried out for a month using interactive methods. As a result, students show increased motivation and learning abilities, especially in completing school assignments. Parents also felt the positive impact of this activity, because their children were more enthusiastic and eager to learn.

Needs analysis is conducted in module development research to ensure that the products produced can meet the needs of users. Failure to master reading skills early in schooling will lead to failure to master other skills, resulting in the student dropping out of continuing to develop their potential. As a result, this study was conducted to determine the need for literacy module development. This study's specific goal is to identify the need for malay literacy teaching management modules based on teachers' perceptions. This study uses a case study design with a qualitative method approach to gather information and data from four teachers who served as the study sample through semi-structured interviews. Thematic analysis was used to extract themes and sub-themes from the data in order to answer the research questions. The data analysis findings revealed six main themes: (1) Learning Content, (2) Classroom Management, (3) Students' Learning Ability, (4) Module Criteria, (5) Teaching Strategies, and (6) Assessment Needs, indicating the need to develop literacy modules. Aside from the six main themes identified, the recommendations and specifications obtained through interviews with informants provide useful input to researchers for use in designing and developing modules in the next phase, as well as assisting researchers in producing systematic literacy modules.

Sosialisasi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengintegrasikan teknologi, pedagogi, dan konten dalam pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan di SMK Sultan Trenggono dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman guru mengenai konsep TPACK hingga 70% serta kemampuan mereka dalam menyusun kerangka kerja TPACK untuk mendukung proses pembelajaran. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan, dan praktik langsung yang melibatkan peserta secara aktif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar peserta berhasil memahami konsep TPACK dan mampu mengaplikasikannya dalam konteks pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Kegiatan ini memberikan kontribusi positif dalam mendorong profesionalisme guru SMK, khususnya dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21 yang semakin kompleks.

SMK Sultan Trenggono adalah sekolah berbasis pondok pesantren dan terintegrasi dengan perusahaan yang sesuai dengan konsentrasi keahlian yang ada di SMK Sultan Trenggono, dengan luas sekolah 6870 M memungkinkan siswa untuk dapat melaksanakan pembelajaran didalam sekolah dengan leluasa. SMK Sultan Trenggono memiliki siswa sebanyak 130 siswa yang terbagi menjadi 3 (Tiga) konsentrasi keahlian yaitu Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim, Agribisnis Tanaman dan Teknik Otomotif. SMK Sultan Trenggono juga memiliki konsentrasi keahlian Agribisnis Tanaman pertama di Kota Semarang yang menghasilkan pupuk cair Bernama POC, pupuk cair ini terbuat dari urin kelinci dengan berbagai macam pupuk tambahan yang berfungsi membantu menyuburkan tanaman atau membantu fotosintesis tanaman sehingga perkembangan tumbuhan menjadi lebih baik. Pada konsentrasi keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim juga memiliki unit produksi seperti jasa perbaikan computer dan Pesanan running text untuk media promosi di toko ataupun di jalan-jalan dan tempat lain yang membutuhkan. Tetapi dari banyaknya produk yang dihasilkan di unit usaha SMK Sultan Trenggono masih belum memiliki pasar yang mendukung terserapnya produk secara maksimal, sehingga proses produksi sering kali menemui hambatan. SMK Sultan Trenggono sangat memerlukan sebuah fasilitas atau tempat yang dapat membantu menyerap hasil produksi dari unit usaha yang ada, sehingga hambatan terkait dengan pengadaan bahan baku produk dapat teratasi dengan baik melalui hasil yang didapat dari penjualan produk jadi

Era globalisasi perkembangan teknologi digital semakin meningkat. Media promosi bisa menggunakan aplikasi TikTok dimana aplikasi ini sudah digunakan semua kalangan masyarakat. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas IVET berinisiatif memberikan pelatihan strategi live streaming untuk diunggah di TiTok. Permasalahan yang dihadapi karang taruna Desa Sawangan adalah minimnya pengetahuan atau keahlian dikarenakan masih belum adanya terdapat pelatihan ataupun pendampingan dalam proses pembuatan live streaming masih terbatas. Berdasarkan hasil evaluasi, live streaming sangat bermanfaat bagi karang taruna Desa Sawangan terutama meningkatkan kreatifitas bertujuan untuk peningkatan kemajuan dan menghasilkan video live streaming berkualitas tinggi. Selain itu hasil dari pelatihan ini karang taruna mendapatkan edukasi dan mempraktekkan live streaming, dan mengunggah di aplikasi Tik Tok sebagai media promosi UMKM berupa produk madu dan terasi. Sehingga produk UMKM lebih luas jangkauan pemasarannya sehingga meningktakan penghasilan Masyarakat Desa Sawangan

Tanaman herbal telah dimanfaatkan manusia dalam bidang pengobatan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit dan ilmu pengobatan tradisional telah berlangsung sejak zaman kuno hingga saat ini. Terminalia arjuna merupakan salah satu tanaman yang banyak digunakan dalam obat-obatan herbal tradisional Ayurveda dari India. Pengolahan T. arjuna dalam pengobatan Ayurveda yaitu dikonsumsi dengan cara diseduh atau dikonsumsi bersama mentega (ghee) dan susu (ksheerapaka). Kulit batang T. Arjuna adalah bagian yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat India sebagai obat. Berbagai senyawa metabolit yang telah diisolasi dari akar, batang, daun, buah, dan biji dan telah diuji dalam skala laboratorium, praklinis dengan hewan uji maupun uji klinis pada manusia untuk mengetahui potensi terapeutiknya. Senyawa metabolit yang ditemukan meliputi flavonoid, terpenoid, polifenol, glikosida dan steroid beserta derivatnya. Kandungan senyawa metabolit dan potensi aktivitas terapeutik melalui berbagai penelitian dikumpulkan menggunakan ulasan ilmiah menggunakan kajian dari berbagai sumber literasi. Hasil berbagai penelitian menunjukkan T. arjuna berpotensi sebagai agen terapeutik yang berperan penting dengan kemampuan menghambat maupun menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan. Aktivitas farmakologis T. Arjuna menunjukkan potensi terapeutik dalam aktivitas antikanker, antimikrob, antioksidan, serta memberikan efek kardioprotektif, hepatoprotektif dan gastroprotektif. Studi etnofarmakologi potensi terapeutik T. arjuna diharapkan mampu memberikan dasar pengetahuan pemanfaatan T. arjuna sebagai bahan dasar obat herbal di masa yang akan datang.

The Mandala Bhakti Museum in Semarang plays a vital role as a historical tourism destination that represents the struggles of the Indonesian people. However, one of the main challenges in managing this museum is attracting visitors, especially the younger generation. This study aims to evaluate and implement digital technology and spatial arrangement as strategies to enhance the museum's appeal and marketing. These strategies include the development of virtual tour applications, digitization of museum collections, optimization of social media usage, and redesigning spaces to be more interactive and engaging for visitors. The research employs a qualitative approach with data collected through interviews, observations, and literature reviews. The findings reveal that the utilization of digital technologies such as augmented reality (AR) and various digital platforms significantly boosts the museum's appeal. Additionally, creative spatial design provides visitors with a more immersive and enjoyable experience. Through these strategies, the Mandala Bhakti Museum in Semarang can reach a broader audience, increase visitor numbers, and strengthen its position as a relevant historical tourism destination in the digital era.

Penelitian ini dilakukan sintesis nanopartikel menggunakan metode hydrothermal. Metode hydrothermal adalah proses pembentukan material dengan penggunaan air pada suhu rendah dan tekanan tinggi untuk merubah struktur kristal dan membentuk material nano-struktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi permukaan karakteristik nanopartikel TiO2, Al, dan Zn yang disintesis menggunakan metode hydrothermal.  Sejumlah senyawa Co(NO3)2.6H2O dan Ni(NO3)2.6H2O digunakan pada penelitian ini. Setelah tahap dispersi sampel akan dimasukan ke dalam reaktor autoclave. Penelitian ini dilakukan dengan metode hydrothermal yaitu dengan pemanasan tinggi dengan suhu 150 ? dalam waktu 24 jam. Selanjutnya sampel akan dikarakterisasi dengan metode pengujian SEM untuk mengetahui morfologi permukaan nanopartikel. Hasil pengujian SEM sampel TiO2 memiliki bentuk seperti bongkahan yang tidak teratur dan memiliki ukuran yang cukup bervariasi. Pengujian SEM sampel nanopartikel Al menunjukan bentuk yang teratur serta berukuran kecil. Morfologi nanopartikel Zn memiliki bentuk yang sangat kecil dan halus terdapat beberapa partikel yang memiliki ukuran lebih besar dan kurang teratur. Dengan salah satu yang dapat disimpulkan Nanopartikel TiO2, Al, dan Zn, berhasil disintesis dengan metode hydrothermal dan menggunakan Zn(NO3)2.6H2O, Al(NO3)3.9H2O, serta TiO2  sebagai bahan baku dan terjadinya perubahan warna pada sampel pada setiap tahap yang dilakukan. Sampel memiliki warna yang beragam sehingga pada tahap awal menjadi larutan berwarna kuning pekat dan setelah menjadi nanopartikel menjadi hitam.