PENERAPAN INTERVENSI SELF CARE MANAGEMENT UNTUK MENCEGAH PENINGKATAN INTERDIALYTIC WEIGTH GAIN (IDWG) PADA PASIEN HEMODIALISA
(Ainnur Rahmanti, Sunarto Sunarto)
DOI : 10.55606/jufdikes.v4i1.3
- Volume: 4,
Issue: 1,
Sitasi : 0 12-Feb-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Latar belakang: Peningkatan Berat Badan Interdialitik (IDWG) adalah peningkatan volume cairan yang diwujudkan dengan kenaikan berat badan sebagai indikator untuk mengetahui jumlah asupan cairan selama periode interdialitik dan kepatuhan management mandiri pasien terhadap regulasi cairan pada pasien yang mendapat terapi hemodialisis. Pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa harus dibatasi asupan cairannya. Upaya untuk mencegah peningkatan IDWG dapat dilakukan dengan pemberian intervensi self care management. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan intervensi self care management terhadap IDWG pada pasien hemodialisa. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode pendekatan studi kasus Subyek dalam studi kasus ini adalah 2 orang pasien dengan kriteria pasien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, pasien yang bersedia diberikan intervensi self care management. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pemberian intervensi self care managementdapat menurunkan berat badan antar sesi hemodialisisyaitu pada subyek Idari 5 % (kategori sedang) turun menjadi 0,8 % (kategori ringan) dan pada subyek II dari 6 % (kategori sedang) turun menjadi 0,8 % (kategori ringan). Intervensi self care management terbukti efektif untuk mencegah peningkatan IDWG pada pasien hemodialisa. Saran Intervensi Self care Management direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan untuk pasien yang menjalani hemodialisa
|
0 |
2022 |
Pentingnya Pendidikan Bagi Anak Usia Dini Dalam Membangun Generasi Muslim Berprestasi
(Mustar Mustar, Zainur Rahman, Moh. Hasan)
DOI : 10.54150/thame.v1i1.51
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 05-Feb-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.31-Jul-2025
Abstrak:
Devotion is carried out by guiding early childhood to write Arabic, recognize numbers, recognize body parts and procedures for worship. The guidance method used for early childhood is the Offline method. Offline is a method of implementing work programs that are carried out offline where program implementers visit the location or object where a work program will be implemented. The implementation of the guidance program for early childhood education went well. Although there were several obstacles faced, support from various parties, especially from the institution itself, greatly helped the smooth implementation of the service program in Sumur Dalam hamlet. Education has a positive impact on both children.
|
0 |
2022 |
PKM PENYUNTIKAN VITAMIN B KOMPLEKS PADA SAPI DI DESA TAMBU KABUPATEN PARIGI MOUTONG
(Rahmawati Husain, Uti Nopriani, Nur Rahma Amir, Fadli K Baligombo, Siti Ramadhani, Viki S Raliwa, Chelssy Nante, Farida Farida)
DOI : 10.55606/nusantara.v1i4.549
- Volume: 1,
Issue: 4,
Sitasi : 0 27-Nov-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Desa Tambu merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong. Sasaran kegiatan PKM ini adalah masyarakat yang memiliki ternak sapi. Pelaksanaan kegiatan program PKM ini dilaksanakan oleh tim pelaksana yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Universitas Sintuwu Maroso Poso. Metode dalam kegiatan PKM meliputi observasi, pelayanan kesehatan ternak dan evaluasi. Hasil evaluasi kegiatan PKM menunjukan bahwa pengetahuan peserta PKM mengalami peningkatan. Secara rinci diuraikan bahwa 90% sangat mengetahui pelaksanaan kegiatan PKM, 82% sangat mengetahui tentang pemeliharaan kesehatan ternak sapi yang baik, dan 75% sangat mengetahui manfaat pemberian vitamin B kompleks pada ternak sapi.
|
0 |
2021 |
PENGARUH DOSIS HEMODIALISIS TERHADAP KEJADIAN ASCITES PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RST dr. SOEDJONO MAGELANG
(Endro Haksara, Ainnur Rahmanti)
DOI : 10.55606/sisthana.v6i2.77
- Volume: 6,
Issue: 2,
Sitasi : 0 01-Sep-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Chronic renal failure is a progressive and continuous destruction of kidney structures. Chronic renal failure occurs in susceptible individuals, analgesic nephropathy, destruction of renal papillae associated with daily use of analgesic drugs for years. Whatever the cause, there is a progressive deterioration of kidney function which is characterized by a progressive decrease in the Glomelurus Filter Rate (GFR) (Corwin, 2009). Chronic kidney failure is a failure of kidney function to maintain metabolism and fluid and electrolyte balance due to progressive destruction of kidney structures with manifestations of accumulation of residual metabolites (uremic toxicants) in the blood (Muttaqin & Sari, 2011). as well as electrolytes and acid-base composition of body fluids, removing metabolic wastes that are no longer needed by the body, regulating blood pressure and hormonal function. Chronic Kidney Disease (CKD) is the final stage of chronic kidney failure where GFR <15 ml/min/1.73m2 so that the body fails to maintain metabolism and fluid and electrolyte balance, causing uremia, namely retention of urea and other nitrogenous wastes in the blood (Smeltzer et al. al, 2008; National Kidney Foundation in Kallenbach, et al, 2005). With the increasingly real decline in kidney function or worsening of symptoms of uremia, renal replacement therapy is required for survival, namely dialysis and organ transplantation. There are two methods of dialysis, one of which is Hemodialysis (Potter, 2005; Smelzer, 2008).
|
0 |
2021 |
PERAN SATGAS COVID 19 DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYEBARAN COVID 19
(Ainnur Rahmanti, Intan Alawiyah, Eka Wahyu Amelia)
DOI : 10.55606/sisthana.v6i2.75
- Volume: 6,
Issue: 2,
Sitasi : 0 01-Sep-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
The impact of Covid 19 occurs in all aspects of life, even 80% of the impact occurs in the non-health sector. Therefore, the management of Covid 19 needs to involve all elements of society, including the campus community. The campus community is expected to actively take social action and be at the forefront of carrying out social change, including responding to disasters. Higher education is responsible for teaching awareness of various social problems to its campus community. Efforts made by the campus in carrying out prevention started from policy development, development of supporting instruments for the Covid 19 alert campus, mobilizing Covid 19 volunteers to the formation of the Covid task force team.
|
0 |
2021 |
BHAKTI SOSIAL PENANGGULANGAN BANJIR DI KELURAHAN TRIMULYO KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG
(Ainnur Rahmanti, Anugrah Tegar L, Dita Ayu R, Damayanti A, Inka Nur S, Nadya Lailita P)
DOI : 10.55606/pkmsisthana.v3i1.36
- Volume: 3,
Issue: 1,
Sitasi : 0 01-Jun-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Indonesia merupakan negara yang secara geografis, demografis, sosioekonomis dan politis merupakan kawasan yang rawan bencana, dan juga perpotensi mengalami bencana alam, non alam dan sosial, seperti bencana: gempa bumi, banjir, letusan gunung api, kebakaran, tanah longsor, wabah penyakit, kegagalan teknologi, konflik sosial, terorisme. Kejadian bencana akan mengakibatkan timbulnya kedarurtan, korban massal serta permasalahan kesehatan pada masyarakat, selain itu kejadian bencana juga mengakibatkan, rusaknya fasilitas umum, fasilitas kesehatan, terganggunya saluran komunikasi dan lain-lain yang akan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat. Banjir besar melanda wilayah kota Semarang pada pekan pertama dan kedua Februari 2021. Banjir di ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu merendam setidaknya 43 titik pada 5-7 Februari lalu, demikian data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah. Selain banjir kiriman dan banjir lokal, banjir rob merendam sejumlah kawasan di Kota Semarang, seperti di Kelurahan Kaligawe (Kecamatan Gayamsari) dan wilayah di Kecamatan Genuk. Kondisi pandemic Covid-19 memperburuk dalam penanganan bencana yang terjadi.
|
0 |
2021 |
EFEKTIFITAS PENGATURAN QUICK OF BLOOD (QB) TERHADAP RASIO REDUKSI UREUM PLASMA PADA PASIEN CKD YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RST DR. SOEDJONO MAGELANG
(Endro Haksara, Ainnur Rahmanti)
DOI : 10.55606/sisthana.v6i1.70
- Volume: 6,
Issue: 1,
Sitasi : 0 22-Mar-2021
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
The main function of the kidneys under normal conditions is to regulate fluids and electrolytes and the acid-base composition of body fluids, remove metabolic wastes that are no longer needed by the body, regulate blood pressure and hormonal function. Chronic Kidney Disease (CKD) is the final stage of chronic kidney failure where GFR <15 ml/min/1.73m2 so that the body fails to maintain metabolism and fluid and electrolyte balance, causing uremia, namely retention of urea and other nitrogenous wastes in the blood (Smeltzer et al. al, 2008; National Kidney Foundation in Kallenbach, et al, 2005). With the increasingly real decline in kidney function or worsening of symptoms of uremia, renal replacement therapy is required for survival, namely dialysis and organ transplantation. There are two methods of dialysis, one of which is Hemodialysis (Potter, 2005; Smelzer, 2008). Cases of chronic kidney failure in the world have increased by more than 50%, in the United States which is a very developed country every year there are about 20 million adults suffering from chronic kidney failure and undergoing hemodialysis in more than 100,000 patients, while in Indonesia, according to the Indonesian Kidney Diatrans Foundation, YDGI), in 2007 there were about 100,000 chronic kidney failure patients but only a few patients were able to undergo hemodialysis. Kidney replacement therapy in Indonesia was started in 1972 in Jakarta (Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital/FKUI), in Bandung in 1976 (Hasan Sadikin Hospital/FK UNPAD).
|
0 |
2021 |
Pengaruh Konflik Kerja Serta Tekanan Pikiran Pada Kinerja Karyawan Di PT Herculon Carpet Semarang
(Suprihono Setyawan, Feti Nur Rahmawati, Budi Hartono)
DOI : 10.51903/e-bisnis.v13i2.303
- Volume: 13,
Issue: 2,
Sitasi : 0 30-Dec-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.23-Jul-2025
Abstrak:
The purpose of this study was to determine the effect of work conflict and work stress either partially working, and the simultaneous of the employee performance at PT Herculon Carpet Semarang. This research is a descriptive quantitative study with sample 72 employee. Data collection methods used were purposive sampling. Data were analyzed with the statistical software SPSS 25. The result of the research showed that variable of work conflict influence significant positive for employee performance with thitung score amounted 4,261 > ttabel 1,995 and significant score 0,000 ? 0,05, variable of work stress influence significant positive for employee performance with thitung score amounted 3,215 >ttabel 1,995 and significant score 0,002 ? 0,05, then variable of work conflict and work stress simultant influence significant positive for employee performance Fhitung score amounted 22.044 > Ftabel 3,13 and significant score 0,000 ? 0,05. Result for koefisien determinasi (R2) amounted 0,390 or amounted 39%
|
0 |
2020 |
UPAYA SOSIALISASI DETEKSI DINI PENYAKIT TIDAK MENULAR (DD-PTM) DALAM PENCEGAHAN KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS DI KELURAHAN BULUSTALAN KECAMATAN SEMARANG SELATAN
(Ainnur Rahmanti, Novita Wulan, Atika Febri D, Indriana Safitri, Mimin Indah L, Sonia Ambar W, Sonia Ambar W, Sonia Ambar W, Tolcha Ami N)
DOI : 10.55606/pkmsisthana.v2i2.40
- Volume: 2,
Issue: 2,
Sitasi : 0 02-Dec-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan program yang dicanangkan oleh kementrian kesehatan untuk menurunkan resiko utama penyakit menular dan penyakit tidak menular (PTM) terutama melalui intervensi gizi 1000 hari pertama kehidupan, memperbaiki pola konsumsi gizi seimbang seluruh keluarga, meningkatkan aktiftas fisik teratur dan terukur, meningkatkan pola hidup sehat, meningkatkan lingkungan sehat serta mengurangi konsumsi rokok dan alkohol. Data wawancara didapatkan hasil bahwa sebagian besar masyarakat sebanyak 48 % jarang memeriksakan kesehatan sedini mungkin, warga akan pergi kepusat kesehatan terdekat jika sudah mulai muncul tanda dan gejala penyakitnya. Pelaksanaan DD- PTM dilaksanakan dalam sehari, warga dikumpulkan dalam aula Kelurahan Bulustalan, Kegiatan diawali dengan senam kebugaran secara serentak, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan yaitu pengukuran antopometri berupa tinggi badan, berat badan, lingkar perut, pengukuran tekanan darah dan pengukuran gula darah sewaktu. Dari 50 orang warga yang mengikuti pelaksanaan DD-PTM, sebanyak 24 % warga (12 orang ) baru mengetahui bahwa mengidap pra diabetes mellitus, , sebanyak 16 % ( 8 orang) sudah mengetahui bahwa menderita hipertensi dan diabetes mellitus, sebanyak 6 % ( 3 orang) memiliki lingkar perut lebih dari 100 cm, sebanyak 54% (27 orang) dalam kondisi sehat.Warga cukup antusias terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Data yang didapat dalam kegiatan DD- PTM ini diserahkan kepada pihak Puskesmas Pandanaran sebagai rekap data status kesehatan wilayah binaan. Data yang didapat akan ditindaklanjuti dengan memotivasi warga untuk memeriksakan kesehatannya di Puskesmas Pandanaran.
|
0 |
2020 |
EDUKASI TENTANG SELF MANAGEMENT PASIEN GAGAL GINJAL YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RS dr. SOEDJONO MAGELANG
(Endro Haksara, Ainnur Rahmanti, Adi Irawan, Akas Tri Wicaksono, Dedy Purba Winarto, Gita Indah Lestari, Grenada Nabella Putri)
DOI : 10.55606/pkmsisthana.v2i2.42
- Volume: 2,
Issue: 2,
Sitasi : 0 01-Dec-2020
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
PGK merupakan suatu proses patofisiologi dengan etiologi beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang reversible, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialysis atau transplantasi ginjal. Uremia adalah suatu sindroma klinik dan laboratorik yang terjadi pada semua organ, akibat penurunan fungsi ginjal pada penyakit ginjal kronik (Suwitra, 2009).
Gejala sindroma uremia dini ialah gangguan fungsi gastrointestinal. Penderita merasa mual-mual, muntah-muntah dan tidak nafsu makan. Gejala-gejala tersebut diduga akibat timbunan metabolit, antara lain: metilguanidin, asam guanidinosuksinat, asam parahidroksi-fenilasetat, fenol, indol, asam-asam aromatik, dan senyawa-senyawa amin. Metabolit-metabolit tersebut berasal dari degradasi protein (Syaifuddin, 2006).
Gejala gastrointestinal yang lain ialah kerusakan epitel dan perdarahan, mulut kering, lidah terasa pahit, perdarahan gusi, hematemesis, melena. Kerusakan epitel dan gangguan fungsi epitel, diduga karena iritasi oleh timbunan metabolit dan gangguan metabolisme sel-sel- epitel. Gangguaan juga terjadi pada epitel kulit, garukan karena gatal meninggalkan ekskoriasi ditungkai, lengan dan di badan. Rasa gatal diduga akibat timbunan atau endapan kalsium dan ureum di dermis. Gejala kardiovaskuler dapat menyertai PGK, hipertensi, jantung hipertensif, payah jantung kongesif, perikarditis uremik, hemoperikardium, tamponade jantung (Syaifuddin, 2006).
|
0 |
2020 |