Analisis Kalimat Berdasarkan Tata Bahasa Struktural dalam Cerita Pendek Berjudul Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis
(Agustin Linawati, Thomas Vacum Fitonis, UmmiMulyaningsih, Asep Purwo Yudi Utomo)
DOI : 10.55606/jurribah.v1i1.119
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 30-Jun-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Salah satu komponen penting dalam bahasa adalah kalimat. Bahasa dan kalimat merupakan suatu kesatuan yang berkorelasi antara satu dengan lainnya. Penelitian yang berjudul Analisis Kalimat Berdasarkan Tata Bahasa Struktural daIam Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A.A. Navis bertujuan untuk mendeskripsikan struktur kaIimat yang terdapat pada cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A.Navis. Kajian yang dilihat adalah struktur kaIimat berdasarkan tata bahasa struktural. Tujuan dari penelitian ini yakni menganalisis kalimat dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis dengan berpedoman pada tata bahasa struktural. Pada penelitian pada artikel ini menggunakan metode penelitian kuaIitatif. Data kajian diperoleh secara langsung dari kutipan-kutipan kalimat yang terdapat pada cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis. Adapun kalimat yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu struktur kalimat berdasarkan pada tata bahasa struktural. Hasil analisis mengungkapkan bahwa kalimat bisa diuraikan melalui penetapan satuannya sampai pada elemen terkecilnya yaitu kata. Terdapat perbedaaan kategori dan fungsi sintaksis, serta peran semantik didalam komponen-komponen kalimat. Selanjutnya, kalimat tersebut akan diidentifikasi berdasarkan bentuk, kategori, fungsi, dan peran. Analisis tersebut menunjukkan bahwa antara bentuk, kategori, fungsi, dan peran itu mempunyai korelasi atau persamaan baik dari ragam kaIimat dasar, unsur kalimat inti beserta konstituennya, dan pola kalimat topik komen. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pembaca supaya bisa memperdalam pengetahuannya di bidang bahasa dan sastra.
|
0 |
2022 |
Analisis Kesalahan Sintaksis pada Cerpen Berjudul "Warisan untuk Doni" Karya Putu Ayub
(Najwa Faradilah Tri Utami, Asep Purwo Yudi Utomo, Setiya Adi Buono, Nur Isna Sabrina)
DOI : 10.55606/jurribah.v1i1.120
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 30-Jun-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Kata baku adalah kata dalam bahasa Indonesia yang telah disesuaikan menurut kaidah atau pedoman bahasa yang telah ditentukan. Kata baku sering ditemukan dalam kalimat-kalimat resmi dan ragam bahasa baku melalui tulisan atau lisan. Sebuah kata dikatakan sebagai tidak baku apabila kata tersebut digunakan menyimpang dari kaidah kebahasaan. Ketidakbakuan sebuah kata tidak hanya disebabkan oleh kesalahan penulisan saja, melainkan faktor ujaran yang menyimpang dan susunan ujaran yang tidak sesuai. Kata tidak baku biasanya ditemukan dalam bahasa penulisan, salah satunya pada penulisan karya sastra cerpen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesalahan bahasa, salah satunya kesalahan penggunaan kata baku dalam cerpen Warisan untuk Doni karya Putu Ayub. Pada penelitian ini kelompok kami menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, maka data yang sudah dikumpulkan dan dideskripsikan oleh peneliti bukanlah angka melainkan kata-kata. Teknik dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan catat yang mana kami melakukan kegiatan menyimak dan meneliti cerpen berjudul Warisan untuk Doni serta mencatat data-data yang diperoleh, dengan begitu kelompok kami bisa menemukan dan mengumpulkan kesalahan-kesalahan sintaksis yang ada pada cerpen tersebut. Data pada penelitian yang telah dilakukan ini berupa sebuah kata, kalimat, dan kesalahan bahasa yang terdapat pada cerpen Warisan untuk Doni karya Putu Ayub. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat banyak kesalahan bahasa pada cerpen Warisan untuk Doni karya Putu Ayub, yang terdiri atas kesalahan kata baku berjumlah sepuluh, kesalahan konjungsi berjumlah tiga, kesalahan penggunaan tanda baca berjumlah tiga. Manfaat penelitian ini sebagai sarana untuk menyampaikan gagasan peneliti dan sebagai sumber pembelajaran dan informasi bagi pembaca mengenai bentuk-bentuk kesalahan penulisan kebahasaan.
|
0 |
2022 |
Analisis Pemakaian Frasa Pada Cerpen “Rumah Yang Terang” Karya Ahmad Tohari
(Az Zahra Khairunnisa, Novika Salsabila Virdos, Ratih Dwi Rahmadani, Asep Purwo Yudi Utomo)
DOI : 10.55606/jurribah.v1i1.116
- Volume: 1,
Issue: 1,
Sitasi : 0 30-Jun-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis frase yang terdapat dalam cerpen “Rumah Yang Terang” karya Ahmad Tohari. Selain itu, untuk mendeskripsikan dan menjelaskan interpretasi sintaksis bahasa dalam kolom sintaksis cerpen Ahmad Tohari “Rumah Yang Terang”, memberikan gambaran terkait dalam hal ungkapan yang digunakan dalam cerpen “Rumah Yang Terang”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Untuk memperoleh data, teknik observasi dipilih sebagai metode pengumpulan data. Hal ini dilakukan dengan mengamati penggunaan bahasa dan teknik mencatat untuk merekam struktur yang dianalisis. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode distribusi. Temuan frasa dari penelitian ini adalah 26 frasa kata kerja, 17 frasa kata sifat, 5 frasa numerik, 8 frasa proposisional, 8 frasa kata benda, 1 frase idiomatik, dan 3 frase keterangan. Manfaat dari penelitian ini adalah kita lebih memahami jenis kalimat dan ciri-cirinya masing-masing.
|
0 |
2022 |
Analisis Tindak Tutur Ekspresif dalam Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” Karya Angga Dwimas Sasongko
(Raya Rahmawati Ruhiat, Ardhaleva Nurul Insani, Anisha Luthfi Nisrina, Ermawati Ermawati, Asep Purwo Yudi Utomo)
DOI : 10.55606/khatulistiwa.v2i2.496
- Volume: 2,
Issue: 2,
Sitasi : 0 25-Jun-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang dirancang penuturnya agar ujarannya dimaknai sebagai evaluasi mengenai hal yang disebutkan di dal am tuturan tersebut. Tindak tutur ekspresif dapat berupa tuturan memuji, mengucapkan terima kasih, mengucapkan selamat, mengkritik, menyindir, mengeluh, menyalahkan, dan lain sebagaianya. Tujuan penelitian ini untuk menginterpretasikan tindak tutur ekspresif, menguraikan jenis tindak tutur ekspresif dan menganalisis wujud tindak tutur ekspresif yang ada dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian ini, dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan metode simak, dengan teknik sadap, dan teknik lanjutan berupa teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat, karena data berupa tuturan. Hasil dari penelitian ini ditemukan tindak tutur ekspresif memuji, tuturan mengucapkan terima kasih, tuturan mengkritik, tuturan mengeluh, tuturan menyalahkan, tuturan mengucapkan selamat, dan tuturan menyanjung dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Manfaat penelitian ditulis dalam bahasa Indonesia, agar hasil dari penelitian dapat berguna dan dapat digunakan sebagai sumber data atau referensi oleh peneliti yang akan melakukan penelitian kajian pragmatic khususnya mengenai tindak tutur ekspresif.
|
0 |
2022 |
Analisis Pinsip Kerja Sama dalam Acara Komedi Stand Up Comedy Season 2
(Putri Argita Prasasti, Arzha Ali Rahmat, Puti Sekar Arginingrum, Yanuar Bagas Arwansyah, Asep Purwo Yudi Utomo)
DOI : 10.55606/khatulistiwa.v2i2.491
- Volume: 2,
Issue: 2,
Sitasi : 0 25-Jun-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
In a conversation, it definitely requires a principle of cooperation, so that the speech partner can understand what the speaker is saying. However, often between speakers or their interlocutors violate conversations which can result in a violation of the principle of cooperation. So that this research was made with the aim of knowing the implementation and violation of the cooperative principle contained in the Stand-Up Comedy Season 2 conversation. note in the process of data collection stage. As a result, the researcher found several utterances that implemented or violated the cooperative principle in a conversation on the Stand-Up Comedy Season 2. The results were in the form of three conversations which were maxims of quality (one utterance did not violate the maxim of quality and two utterances violated the maxim of quality). Two conversations of maxim of quantity (one utterance violates and one utterance does not violate maxim of quantity). Three conversations are maxims of relevance (two utterances do not violate and one utterance violates maxims of relevance). Conversation, Cooperation Principles, Implicature, Pragmatics, and Stand Up Comedy.
|
0 |
2022 |
Deiksis dalam Film Bumi dan Manusia Karya Hanung Bramantyo
(Azaa Izzatul Laila, Ahmad Firdaus, Zahra Nurainnisa Suhendar, Winda Dwi Hudhana, Asep Purwo Yudi Utomo)
DOI : 10.55606/cendikia.v2i2.305
- Volume: 2,
Issue: 2,
Sitasi : 0 12-May-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Deixis is a pragmatic study that examines the relationship between the structure of language and the environment in which the language is used. The phenomenon of deixis or use is most often seen in everyday conversation in the form of verbal language. Deixis is also found in the conversation of characters or figures in literary works such as films. The study entitled "Deixis in the Film Bumi dan Manusia by Hanung Bramantyo" examines the use of deixis in the film directed by Hanung Bramantyo with the title "Earth and Man". Persona, time, place, social, and discourse deixis are the five categories of deixis studied in this study. Researchers used analytical methods in the form of pragmatics with qualitative techniques to analyze the data that had been collected. The data used in this study include fragments of speech from film conversations, both words and phrases containing deixis, including personal deixis, time deixis, location deixis, social deixis, and discourse deixis. Watching movies, capturing data, recognizing, categorizing, analyzing, formulating, and presenting data are the stages of analyzing in this research. Data analysis illustrates that the film directed by Hanung Bramantyo with the title "Bumi dan Manusia" has a deixis in the form of person, time, place, social, and discourse.
|
0 |
2022 |
Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Film Mariposa Karya Alim Sudio
(Rahmita Zahra Oktiawalia, Retno Oktafiayu Ariesya, Anis Marfuah Husnul Khotimah, Kodrat Eko Putro Setiawan, Asep Purwo Yudi Utomo)
DOI : 10.55606/cendikia.v2i2.298
- Volume: 2,
Issue: 2,
Sitasi : 0 12-May-2022
| Abstrak
| PDF File
| Resource
| Last.19-Aug-2025
Abstrak:
Speech act is one of the analyzes of pragmatic studies that examines language and relates to aspects of its actual use. One type of speech act is illocutionary speech act. There are many kinds that can be studied using illocutionary speech acts, one of which is speech acts in films. The background of this research is because the film Mariposa by Alim Sudio found many sentences or utterances that refer to the type of illocutionary speech act. This study aims to analyze and describe the types and forms of illocutionary speech acts that exist in the speech of the characters in the Mariposa film. The research method in this study used a pragmatic and qualitative research form. Based on data analysis, it was found that in Alim Sudio's Mariposa film there are 50 illocutionary speech acts which include representative speech acts, directive speech acts, expressive or evaluative speech acts, commissive speech acts, and declaration speech acts. The representative speech acts in Alim Sudio's Mariposa film consist of fifteen utterances. There are sixteen directive speech acts in Alim Sudio's Mariposa film. There are eleven expressive or evaluative speech acts in the Mariposa film by Alim Sudio. There are four commissive speech acts in Alim Sudio's Mariposa film. There are four speech acts of declaration in Alim Sudio's Mariposa film. Then, the benefits of research on illocutionary speech acts in Alim Sudio's film Mariposa are to have a critical understanding, broaden horizons, increase knowledge and knowledge from analyzing illocutionary speech acts through films.
|
0 |
2022 |