Temuan dari penelitian ini mengindikasikan adanya hubungan pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku konsumtif dan kemampuan pengelolaan keuangan di kalangan mahasiswa program studi akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif metode survei melalui penyebaran kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 47 mahasiswa. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa literasi keuangan memiliki hubungan negatif terhadap perilaku konsumtif. Sebaliknya, literasi keuangan memiliki hubungan positif terhadap kemampuan pengelolaan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dengan tingkat literasi yang baik, cenderung mampu dalam membatasi diri dari perilaku konsumtif dan dapat mengelola keuangannya dengan lebih terstruktur. Temuan ini menegaskan pentingnya literasi keuangan dalam membentuk perilaku keuangan mahasiswa yang bijak.

Landslides are a frequent natural disaster in the Karanganyar area, especially in hilly areas with high rainfall and fragile geological conditions. This community service activity aims to provide technical assistance on gabion installation as a landslide mitigation effort in Dusun Sukuh, Ngargoyoso District, Karanganyar Regency. The method includes lectures, demonstrations, and direct practice, covering preparation stages, material selection, and correct installation techniques. The results showed a significant increase in participants' understanding, from an average pre-test score of 32% to 70% in the post-test. This indicates that the program effectively improved the knowledge and skills of the community regarding gabion installation techniques. The community showed active participation and high enthusiasm, reflecting their awareness of the importance of disaster mitigation efforts. This activity is expected to support the sustainability of community-based disaster risk reduction efforts in the region.

Usia Anak remaja juga termasuk masa yang rentan terjadinya karies gigi karena pada usia 12-13 tahun merupakan masa maturasi email setelah erupsi, sehingga menyebabkan karies mudah terjadi. Salah satu faktor yang mempengaruhi karies gigi pada anak yaitu tingkat pengetahuan dan sikap. Melalui cara yang efektif dalam mempromosikan kesehatan, masyarakat berkesempatan untuk meningkatkan pengawasan diri dan mengubah kebiasaan demi memperbaiki kesehatan mereka. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membandingkan pengetahuan dan sikap siswa remaja di SMP Muhammadiyah Kupang terkait promosi kesehatan gigi dengan menggunakan permainan ludo dan ular tangga yang berfokus pada karies gigi. Jenis penelitian adalah Quasi experiment (eksperimen semu). Jumlah sampel ditentukan dengan rumus slovin dengan hasil 40 orang dibagi 2 kelompok yaitu kelompok pertama (20 orang) menggunakan media ludo dan kelompok kedua (20 orang) menggunakan media ular tangga tentang karies gigi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap siswa mengenai karies gigi setelah mengikuti penyuluhan yang menggunakan permainan sebagai media. Sebanyak 40 siswa dari SMP Muhammadiyah Kupang dibagi menjadi dua kelompok, di mana masing-masing kelompok mendapatkan penyuluhan dengan menggunakan permainan Ludo dan ular tangga. Dalam kelompok yang menggunakan Ludo, persentase siswa yang memiliki pengetahuan kategori baik meningkat dari 15% menjadi 65%, sedangkan yang memiliki sikap kategori baik naik dari 15% menjadi 55%. Di kelompok ular tangga, pengetahuan kategori baik meningkat dari 10% menjadi 70%, sementara sikap kategori baik mengalami peningkatan dari 15% menjadi 85%. Dapat disimpulkan bahwa media ular tangga menunjukkan peningkatan yang lebih besar dalam hal pengetahuan dan sikap dibandingkan dengan media Ludo. Kedua media, yaitu Ludo dan ular tangga sama-sama terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap siswa mengenai karies gigi.

In today’s dynamic industrial environment, optimizing employee performance has become a strategic imperative for organizational sustainability. Among the factors that significantly influence workforce outcomes, the physical work environment and leadership style stand out as pivotal drivers. This study explores how these two variables affect employee performance within PT. MPIW, a prominent manufacturing firm in Jakarta. Employing a quantitative approach, data were obtained through structured questionnaires from 50 purposively selected respondents working in logistics, production, and purchasing divisions. Using IBM SPSS Statistics 21, the analysis revealed compelling insights. The work environment demonstrated a strong and positive influence on employee performance (t = 11.883, p < 0.001), affirming that factors such as spatial adequacy, safety, and interpersonal dynamics play a crucial role in enhancing productivity. Surprisingly, leadership style exerted a negative and statistically significant effect (t = -3.880, p < 0.001), suggesting that the prevailing authoritarian tendencies may undermine employee morale and engagement. The joint influence of both variables was also found to be significant (F = 86.518, p < 0.001), underscoring their combined relevance in shaping performance outcomes. This study contributes a critical perspective on organizational behavior in the manufacturing sector by integrating environmental and managerial dimensions into a unified analytical model. The findings underscore the need for adaptive, participatory leadership approaches and strategic enhancement of workplace conditions to drive sustainable performance improvements.

Implementasi strategi branding digital pada kopi Bukit 78 bertujuan untuk memperluas jangkauan merek dan meningkatkan kesadaran konsumen terhadap kualitas serta komitmen keberlanjutan yang dimiliki produk ini. Merek Bukit 78, yang dikenal dengan kopi berkualitas tinggi dan proses pengolahan ramah lingkungan, dapat memanfaatkan platform digital untuk mengkomunikasikan nilai-nilai tersebut dengan lebih efektif. Strategi yang diusulkan meliputi pemanfaatan media sosial sebagai alat utama untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, serta pembuatan konten visual yang menarik seperti foto dan video yang menggambarkan keaslian produk dan cerita di baliknya. Kolaborasi dengan influencer di dunia kopi dapat mempercepat penyebaran informasi mengenai produk, sementara pembuatan komunitas online yang loyal dapat memperkuat hubungan emosional dengan konsumen. Selain itu, kampanye berbasis nilai, seperti keberlanjutan dan dukungan terhadap petani lokal, diharapkan dapat menarik konsumen yang memiliki kesadaran tinggi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Dengan pendekatan ini, Bukit 78 diharapkan dapat menciptakan citra merek yang lebih kuat, meningkatkan interaksi dengan konsumen, dan pada akhirnya memperluas pasar secara signifikan. Strategi ini akan membantu merek untuk bersaing lebih efektif di pasar kopi yang semakin kompetitif.

The use of social media as a means of the press has various legal implications amidst the rapid development of information technology. Social media makes it easy to disseminate information quickly and widely, but on the other hand, the absence of clear regulations in categorizing it as part of the formal press raises legal problems, especially related to responsibility for content, protection of individual rights, and freedom of expression. This study aims to examine the position of social media in the legal framework of the press in Indonesia, and to analyze its legal consequences for users who act as conveyors of public information. Using the normative juridical method, it was found that social media has not received explicit recognition as a press entity in the Press Law, thus creating legal loopholes in terms of accountability and legal protection. Regulatory updates are needed to ensure legal certainty and maintain a balance between freedom of expression and legal responsibility in the digital era.

This study aims to analyze the effect of Service Quality on Debtor Satisfaction (Customer Satisfaction) in financial institutions specially in KPR Sales Center Medan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. The Service Quality variable is measured through dimensions such as reliability, responsiveness, and empathy, while Debtor Satisfaction is measured based on the debtor's perception of the service provided. The method used is simple linear regression to analyze the relationship between the two variables. The results of the study indicate that service quality has a positive and significant effect on debtor satisfaction, with a regression coefficient of 1.044, which means that every one unit increase in service quality will increase debtor satisfaction by 1.044 units. The t-test shows a t-value of 34.936, which is greater than table 2.034, with a significance level of 0.000. In addition, the results of the determination coefficient (R²) test show that 97.3% of the variation in changes in debtor satisfaction can be explained by service quality. This study concludes that service quality is the main factor influencing debtor satisfaction, so financial institutions need to continue to improve their service quality.

Limited access to formal financing remains a persistent challenge for Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Indonesia, despite their vital contribution to economic development. Among the key barriers are poor-quality financial reporting and the lack of digital accounting adoption, which hinder financial transparency and lender trust. This study aims to analyze the influence of financial reporting quality and the use of digital accounting technology on MSMEs’ access to financing from formal financial institutions. A quantitative explanatory research design was employed, involving 120 MSMEs in Banyumas Regency, Indonesia. Primary data were collected through structured questionnaires and analyzed using multiple linear regression after satisfying classical assumption tests. The results indicate that both financial reporting quality and digital accounting technology have significant positive effects on access to financing. Financial reporting quality exhibited a slightly stronger influence, confirming its role in reducing information asymmetry and signaling creditworthiness. The adoption of digital accounting tools, such as BukuKas and Accurate, improved financial documentation, auditability, and lender confidence. These findings underscore that internal financial practices are critical enablers of financial inclusion, especially in semi-urban contexts.The study concludes that enhancing the quality of financial reports and promoting digital accounting adoption are essential strategies for improving MSMEs’ access to external funding. The findings offer practical implications for policymakers and financial institutions while also contributing to the theoretical understanding of MSME financial behavior in the digital era.

Media pembelajaran adalah alat penting untuk menyampaikan informasi dan pesan dalam proses belajar. Pemanfaatan teknologi dan informasi sebagai media pembelajaran menjadi hal yang penting untuk membuat proses belajar lebih menarik dan tidak bergantung hanya pada guru. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE. Model ADDIE ini memiliki lima tahapan: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Adapun sampel penelitian ini adalah Himpaudi Kecamatan Kedungwuni dan data ataupun problem yang dibahas pada penelitian ini adalah berkaitan dengan pembelajaran pengenalan rambu lalu lintas. Media pembelajaran animasi bisa digunakan sebagai alternativ bagi guru dalam menyampaikan materi kepada siswa, karena sudah dilakukan uji validasi oleh ahli media dan ahli materi. Hasil dari ahli media diperoleh prosentase sebesar 79% dengan kualifikasi layak. Sedangkan hasil dari ahli materi diperoleh prosentase sebesar 87,5% dengan kualifikasi sangat layak.

The increasing volume of hazardous and toxic waste (B3), particularly from used cooking oil, poses significant environmental and health challenges. One promising solution is converting this waste into biodiesel, thereby promoting renewable energy development while reducing ecological risks. This study investigates the yield percentage of biodiesel produced from waste cooking oil using a magnetic stirrer. The research aims to determine the optimal stirring duration to maximize yield and evaluate the flame duration of the resulting biodiesel. The process involved tool and material preparation, biodiesel production via transesterification, and subsequent data collection and analysis. The findings revealed that the highest biodiesel yield, 58.4%, was achieved at a stirring duration of 45 minutes, whereas the lowest yield, 51.2%, occurred at 60 minutes.